Mengurus visa Jerman di VFS
Surabaya ini berdasarkan pengalaman saya sendiri, jadi bukan “katanya si A atau
katanya si B dan sebagainya….”. Kalau pengalaman saya berbeda dengan yang
lainnya saya kurang faham ya… karena harusnya kalau melalui VFS dengan pilihan
Jerman harusnya sama semua.
Langkah Pertama Mengurus Visa Jerman di VFS Surabaya
Sebelum menentukan Visa Schengen
melalui negara mana maka ada baiknya pelajari dahulu di website VFS, di website
ini sudah lengkap sekali penjelasan jenis visa, syarat visa, cara pembayaran
dan sebagainya.
Kebetulan saya melakukan pengajuan
visa Schengen melalui Jerman. Saya memilih Jerman dikarenakan
tiket penerbangan saya baik berangkat dan pulang melalui Jerman. Sempat kepikiran melalui Belanda saja karena
Belanda terkenal lebih mudah pengajuannya dibandingkan Negara Schengen lainnya.
Namun dalam 2 bulan VFS Belanda sudah full dan tanggal slot kosong di VFS
mendekati tanggal keberangkatan saya.
Mau nggak mau saya harus melalui
Jerman yang lagi-lagi katanya dikenal sulit “granted” visanya. Ternyata nggak
100% benar.
Membuat Akun dan Membuat Janji Temu di VFS
VFS merupakan jasa agent yang
dipercaya untuk pengurusan visa oleh kedutaan besar di Negara tersebut. Namun
bukan jasa travel agent seperti membantu pengurusan visa. Mereka lebih tepatnya
sebagai perantara antara traveler ke kedutaannya karena kedutaan tidak menerima
langsung persyaratan maupun pendaftaran visa secara mandiri. Padahal di
Surabaya sendiri juga ada kedutaan Jerman.
Untuk memulai janji temu dan
penyerahan berkas maka lakukan pendaftaran di website VFS yang pengurusan Jerman. Cek slot kosong untuk menentukan janji temu untuk membawa berkas syarat visa
dan datang langsung ke VFS. Nantinya di VFS itu tidak dilakukan wawancara
seperti visa Amerika tapi wajib datang karena harus foto biometrik dan sidik jari yang nggak bisa diwakilkan.
Terus terang nih saya mepet
banget menyiapkan semua persyaratan visa Jerman. Sekitar semingguan saja. Saya
daftar dulu untuk mencari slot kosong baru menyiapkan dokumennya dalam
seminggu.
Waktu saya daftar posisi VFS Jakarta
full sampai desember, lalu VFS Bali ditutup dua mingguan karena ada KTT20,
untungnya slot Surabaya longgar banget. Mau besok daftar aja sudah bisa.
Setelah membuat akun, cek slot
janji temu maka mengisi data paspor, tanggal kunjungan, jam kunjungan dan
melakukan pembayaran bisa melalui kartu kredit atau transfer bank sebesar Rp. 630.000,- (Kalau Jakarta lebih murah sekitar 300 ribuan). Semua berkas
tidak diupload di website VFS karena harus diserahkan langsung Ketika janji
temu.
Sambil menunggu janji temu yang
seminggu lagi, saya siapkan syarat Visa Jerman di VFS Surabaya
selengkap-lengkapnya.
Syarat Visa Jerman di VFS Surabaya.
Siapkan Checklist Tourism yang diberikan oleh Kedutaan Jerman. Ini sangat membantu saya dalam Menyusun dokumen Visa Jerman.
- Aplikasi Form
Download aplikasi form yang telah disediakan. Selanjutnya isi melalui online lalu nanti diprint dan ditandatangani. Di pendaftaran VFS ada pilihan untuk pengisian aplikasi form dengan biaya Rp. 100.000. Berhubung saya orangnya irit lebih baik isi sendiri gratis..jadi saya isi tanpa bantuan VFS.
- Kontak Lewat Email
Kontak lewat email ini juga wajib diisi dan diprint. Selain itu juga untuk data alamat pengiriman.
- Paspor Asli dan Fotokopi paspor.
- Foto
Untuk foto syaratnya : (1) Menggunakan background White or light grey background, (2) Size 3,5 x 4,5 cm, (3) The face should cover at least 80% of the picture
Saya nggak mau repot ngedit foto sendiri jadi syaratnya saya bawa ke jasa foto dekat rumah. Biayanya bikin miris Rp. 50.000 tahu gitu ngedit sendiri hahahaha
- Asuransi Travel
Di websitekedutaan sudah dijelaskan beberapa travel yang mencover visa Schengen dan wajib
minimum pertanggungan 30.000 euro dan sudah include covid. Ada 18 pilihan
Asuransi yang ada.
Saya sendiri memilih AXAmandiri karena bisa beli secara online dan dikirim email. Harganya Rp. 543.000. Intinya sih beli asuransinya sebaiknya sesuai pilihan yang diberikan oleh Kedutaan Jerman, jangan asuransi lain.
- Travel Itinerary
Travel itinerary meliputi :
Itinerary
including
Valid (existing)
hotel / accommodation booking / reservation with full address (name,
street, city,
zip code, contact information, booking ref.)
- Flight reservation
Itinerary saya buat selengkap-lengkapnya, bahkan perhari itu saya jelaskan di mana saya menginap, mau makan dimana, transport dan tempat wisata saya jelaskan lengkap banget. Salah satu kekuatan visa disetujui terletak pada itinerary yang masuk akal dan jelas. Untuk transportation antar kota (misalnya dari Jerman ke Amsterdam) dijelaskan juga menggunakan transportasi apa, namun tidak perlu booking. Kalau saya diitinerary saya jelaskan jamnya juga dan perkiraan sampainya.
Jerman menjadi tujuan utama dan Negara terlama yang saya kunjungi. Dalam itinerary saya jelaskan kalau saya akan ke Bremen – Berlin – Kohln. Untuk negara lainnya saya akan ke Amsterdam dan Belgia. Saya belum yakin akan ke Paris dan Swiss jadi saya skip dalam itinerary.
Selanjutnya penginapan saya lampirkan terbooking di booking.com dengan sistem yang bisa dicancel kapan saja. Di penginapan yang saya pilih banyak banget yang hostel bukan penginapan hotel yang mewah pun nggak masalah. Selain itu tidak perlu surat konfirmasi dari hotel dari Negara tersebut bahwa kita sudah bayar atau pasti akan menginap di sana. Intinya pemesanan dari booking.com atau Traveloka, tiket dan semacamnya sudah cukup. Penginapan saya rekap beserta alamat, nomor telepon, email dibawah itinerary.
Tiket pesawat pulang pergi sudah saya beli. Sebenarnya beli tiket pesawat pulang pergi ini juga saya takut banget kalau ketolak, namun penerbangan saya menggunakan Oman Air dan pulangnya Qatar, kalau misalnya ketolak bisa di refund dengan kerugian 10%. Banyak juga yang beli ticket dummy secara online, tapi saya tidak melakukannya jadi mohon maaf nggak bisa share pengalaman.
- Status Pekerjaan
Wajib dilampirkan juga status pekerjaan beserta izin cuti yang diberikan atasan, jaminan bahwa akan bekerja kembali setelah cuti beserta dengan gaji yang kita terima perbulan. Kalau pelajar ya pakai surat keterangan sekolah.
- Bukti Keuangan Tabungan
Bukti Keuangan Tabungan berupa surat rekomendasi isi tabungan yang ditandatangani pimpinan cabang dan print out seluruh tabungan dalam 3 bulan yang dilegalisir oleh pimpinan Cabang. Biaya pengurusan di BCA ini saya habis Rp. 120.000 karena banyak print out buku tabungan dalam 3 bulan. Ya maklum keuangannya keluar masuk.
Berapa tabungan yang saya lampirkan? Tabungan saya sekitar 46 juta. Nggak harus 50 juta kok biar bisa lolos Visa Schengen. Pernah saya baca di komunitas backpacker Cuma 30 juta juga di acc, intinya meskipun keluar masuk nggak beraturan tapi nggak ada talangan yang tiba-tiba masuk puluhan juta.
- Kartu Keluarga
10. Surat
Izin Suami beserta buku nikah
Berhubung saya
solo traveling maka saya melampirkan surat izin suami yang ditanda tangani
dengan materai yang menyatakan bahwa saya pasti akan Kembali ke Indonesia.
Semua dokumen wajib menggunakan
kertas A4 bukan folio maupun legal.
Semua syarat di atas sudah saya
penuhi, sudah kayak mau nyiapin ujian skripsi aja. Deg-degannya luar biasa
karena perasaan campur aduk bisa granted atau nggak apalagi buku tabungan
selalu jadi kendala, selain itu solo traveling nggak ikut travel takutnya
dicurigai nggak pulang ke Indonesia.
Janji Temu di VFS Surabaya
Tibalah saatnya hari H saya ke
VFS Surabaya yang terletak di Graha Bukopin Lantai 10 di Jalan Panglima
Sudirman Surabaya. Untuk masuk ke lantai 10 VFS maka harus ke satpam lantai 1.
Identitas ditukar dengan kartu untuk naik lift di lantai 10.
Masuk ke VFS memang harus
appointment terlebih dahulu. Waktu itu saya bawa teman saya, juga diizinkan
masuk ke dalam. Petugas VFS nya bagian persyaratan 1 orang. Petugasnya ramah banget.
Saya langsung dipanggil.
Kebetulan saya janji temu yang terakhir. Sebelumnya katanya banyak yang dari
luar kota yang bela-belain naik pesawat ke Surabaya karena kedutaan Jakarta
benar-benar full. Selain itu VFS hanya ada di Jakarta, Surabaya dan Bali. Tiga
kota inilah yang jadi tujuan pengurusan Visa Schengen.
Mbak VFS mengecek kelengkapan
syarat yang ada dengan teliti :
1. Waktu itu beberapa dokumen, ada yang saya cetak folio dan juga copy A4. Nah yang folio ini disuruh buat A4. Untungnya sama si mbaknya ini dikasih penggaris dan cutter. Di VFS saya sibuk ngukur kertas jadi A4 hehehehe…
Form data aplikasi visa ada yang salah saya entry dalam memasukkan alamat di Negara tujuan. Sama mbaknya dibilangin kalau mau dibetulkan boleh bu, tapi kalau di sini ada biaya Rp. 10.000/perlembar. Ya daripada ngeprint diluar, saya bayar Rp. 40.000 karena ada 4 lembar yang harus diganti. Lumayan hemat daripada waktu pendaftaran VFS kemarin harus bayar Rp. 100.000 ya kan.
Dokumen saya yang dikembalikan oleh VFS karena tidak masuk checklist persyaratan visa yaitu :
- Copy paspor dengan visa yang saya miliki. Kebetulan saya baca-baca dikomunitas backpacker kalau ada visa dari Negara lain dilampirkan aja sebagai bukti kalau kita pernah ke Negara lain. Waktu itu yang saya copy visa Rusia, Jepang, Korea, Taiwan tapi dikembalikan sama mba VFS. Katanya nggak perlu bu karena copy visa dilampirkan kalau ada Schengen aja, negara lainnya nggak perlu
- Akta Kelahiran dikembalikan katanya nggak perlu.
- KTP juga dikembalikan nggak perlu
- KTP suami juga dikembalikan katanya nggak perlu. Kebetulan KTP suami saya lampirkan dengan surat izin suami.
Selesai melakukan pengecekan
berkas, saya disuruh membayar biaya visa yaitu Rp. 1.250.000, biaya pengiriman
visa Rp. 100.000 menggunakan SAP Express, biaya ganti dokumen aplikasi yang
salah Rp. 40.000 dan nota pembayaran VFS yang sudah saya bayar online Rp.
630.000. Semua pembayaran harus tunai. Total biaya pengurusan visa Schengen
membuat saya greges Rp. 2.020.000,- Kalau dihitung ulang masih ada biaya asuransi 543 ribu dan biaya foto. Pokoknya mengurus visa ini saya habis 2,5 jutaan. Seandainya saya mengurus melalui travel agent, tentunya lebih maha lagi.
Habis bayar dikasih tanda terima
lalu saya disuruh foto biometrik dan perekaman sidik jari. Sekali lagi nggak
ada wawancara ya, kalau yg wawancara hanya visa kunjungan.
…
Tanggal 8 Nopember saya melakukan
janji temu, Tanggal 10 Nopember saya diemail bahwa berkas saya sudah di
Kedutaan Surabaya, Tanggal 14 Nopember ada di Kedutaan Jerman. Tanggal 23
Nopember saya diemail bahwa Visa saya sudah dalam pengiriman dari Jakarta ke
rumah, lalu tanggal 24 Nopember Visa sudah ditangan dengan status granted.
Alhamdulilah
Semoga pengalaman saya bisa
membantu semuanya yang mengurus Visa Schengen khususnya Jerman. Ingat ya
meskipun Schengen tapi kalau beda Negara maka syaratnya beda, Visa Turis pun
beda dengan Visa Kunjungan. Per 21 Nopember ada kenaikan di Biaya Visa Schengen
Jerman dan Biaya VFS. Silahkan cek websitenya secara langsung.
2 Comments
sekarang mah visa schengen dipusatin di VFS yaaa... lebih enak sebenernya :D.. krn dulu pas bikin visa jerman 2010, aku msh hrs ke embassy nya mba, belum terpusat :D.. dan yg interview orang2 jermannya, yg mana serem2 hahahahahaha. untung lolos sih :D
ReplyDeletegila kalau jakarta mah... skr ini kalo buat schengen visa, hrs jauh2 hariiii mba... 3 bulan kedepan itu udh full. makanya skr ini aku lbh suka pakai travel bikinnya... walo lebih mahal memang ... pdhl enaknya kalo bikin sendiri ya lebih murah, dan ga susah kok sbnrnya.
pengen ih ke jerman lagi... tapi sampai beberapa tahun ini, destinasiku bakalan anti mainstream semua hahahah .. ntar baru deh balik ke negara2 mainstream
Thank you for the comprehensive guide. It was incredibly helpful!
ReplyDelete