Banyak sekali kafe-kafe baru yang bermunculan di sekitaran Prigen. Kafe ini rata-rata konsepnya alam. Sesuailah dengan tipe-tipe kafe yang menjadi tongkrongan saya yang sunyi senyap tanpa musik jedag-jedug, yang kalau dibuat nongkrong bikin insppirasi nulis saya semakin lancar. Entahlah akhir-akhir ini saya susah dapat inspirasi nulis, mungkin kelamaan nggak traveling bikin otak saya kurang berfantasi #curhatdikit.
Perjalanan ke Dgunungan Garden Prigen, Pasuruan mudah banget dibantu oleh GPS. Meskipun jalan masuknya nggak meyakinkan karena berbatu belum beraspal tapi ketika sampai di Dgunungan Garden langsung saya "ngeh" banget sama konsepnya yang sengaja banget dibikin nyatu sama alam.
Oke, masuk kedalam kafe saya lihat ada sentuhan Bali dari ornamen tempat duduknya. Kafe ini berada disebuah bangunan rumah lama yang sengaja dirobohkan tapi nggak 100% roboh. Ah apa sih istilahnya hahahha... pokoknya tembok-temboknya dibeberapa bagian masih dibiarkan tampak kokoh. Jadi masih kelihatanlah ada kamar tempat tidur, maupun kamar mandi. Pokoknya jangan dibayanginlah sama tempat uji nyali, karena yang pasti kalau ke sini sendirian jam 12.00 malam pasti saya takut.
Begitu masuk saya langsung ditemani sama waitres mencari tempat duduk. Sudah dapat tempat lalu saya disodorin menunya. Harganya memang pricey untuk ukuran kafe di Prigen, tapi layak kok sama pemandangan yang saya dapatkan.
0 Comments