Catatan kuliner legendaris Cepu Part 2 ini merupakan lanjutan dari Kuliner Cepu Legendaris Jawa Tengah yang sebelumnya sudah pernah saya tulis.
Rupanya kecamatan Cepu masih banyak menyimpan cerita kuliner yang belum pernah saya coba. Apalagi pada bulan Desember 2021, Cepu telah membuka bandara udara Ngloram. Tentu saja geliat kuliner maupun UMKM akan meningkat dan dicari banyak orang. Contohnya saja seperti Lontong Opor Ayam Kapuan yang disukai para pejabat, bahkan "sangking" fenomenalnya dijadikan menu dalam bumbu kecap bango.
Nah apa saja kuliner yang saya ulas kali ini? Ada Pecel Mbah Ribut, Kikil Hot Pak Sis dan Lontong Tahu Bu Carik.
Pecel Mbah Ribut
Lagi-lagi Pecel masih menjadi primadona bagi kuliner Cepu. Kali ini saya penasaran untuk datang ke Pecel Mbah Ribut. Di Cepu ada 3 cabang dengan "embel-embel" nama Ribut. Ada Nasi Pecel Bu Ribut Putra cabang Ketapang dengan Sorogo dan Pecel Mbah Ribut Yes.
Saya datang yang cabang Pecel Mbah Ribut Yes. Pemiliknya merupakan cucu generasi ke-3 dari Mbah Ribut. Kata mas suami sih dulu jaraknya cuma dua rumah dari mbah Ribut yang pemilik generasi pertama. Lokasinya mudah dicari karena berada ditepi Jalan Raya.
Harusnya saya datang lebih pagi. Saya datang sekitar jam 10.00, sudah banyak lauk yang habis seperti asam-asam dagingnya. Saya memesan nasi pecel + empal daging. Seporsinya seharga Rp. 20.000, kalau mau murah bisa pakai telor asin harganya Rp. 12.000
Seporsi pecel dengan porsi cukupan ini terdiri dari mie kuning, kering tempe, oseng-oseng wortel buncis, kering tempe 3 biji dan guyuran sambal kacang. Tanpa rempeyek ya...sebagai ciri khas pecel Jawa Tengahan. Kalau mau ada kriuknya bisa pake krupuk.
Sebagai ciri khas sambal pecel khas Cepu itu adalah aroma kencur yang kuat, kental, manis dikit tapi nggak terlalu strong. Aroma dan rasa memang beda sama pecel Jawa Timuran. Lauknya wajib pake empal ya karena gede-gede tapi kalau dagingnya disenggol pakai garpu udah deh tercerai berai.
Jl Taman Bahagia 6A, Cepu
Jam Buka :
05.30 - 13.00
Kikil Hot Pak Sis
Saya sudah lama mengincar kuliner Kikil Hot Pak Sis. Akhirnya "keturutan" juga makan di Kikil viral yang buka dari tahun 1984 ini. Dari pengakuan mas suami dulu dia suka makan kikilnya. Katanya habis berenang di dekat lapangan golf pasti mampir makan kikil bareng papanya.
Waktu saya baca ulasan di google, banyak yang bilang kalau harganya nggak menentu. Malah ada yang komentar kalau pakai mobil maka harganya dimahalin. Pun saya penasaran langsung wawancara sama pemiliknya langsung yakni Pak Sis.
Diakui Pak Sis kalau harga kikil beliau memang mahal karena kikil asli. Ada berapa porsi yaitu kecil seharga Rp 25.000 (untuk 1 orang), porsi sedang Rp. 35.000 (bisa untuk 2 orang) dan Rp. 45.000 (untuk 2 orang yang mau porsinya jumbo). Jadi sudah jelas kan sama harganya? Mungkin waktu yang ulas google tuh sebelumnya pesan porsi kecil eh dikasih yang jumbo. Intinya order dulu sesuai keinginan porsinya.
Saya pesan yang porsi sedang dan besar. Dari ukuran piringnya sih sudah kelihatan. Isi kikilnya pun melimpah. Berbeda dari sop kikil atau lodeh kikil yang sering saya makan, di Kikil Hot Pak Sis ada isian selada dan tauge.
Ah saya fotonya ngeblur tapi saya ada yang versi youtube |
Ketika saya seruput...mengingatkan saya sama makanan khas kota lainnya. Apa ya? saya pikir-pikir lagi ternyata kuahnya mirip tahu campur. Kebayangkan rasa tahu campur? tapi ini versi kikil. Kikilnya bukan tipe kikil yang lembut tapi sengaja diiris-iris tipis lalu koyor atau "kotot"nya masih berbunyi "kriak...kriak" kalau dikunyah. Tulang kikil yang lembut sengaja nggak dihilangkan. Pokoknya ueeenak lah....
Ketika bayar saya tanya lagi si Pak Sis ini, pak kok kayak tahu campur sih? Lah memang mba ini saya aslinya dari Lamongan. Langsung deh saya manggut-manggut...faham deh sama inspirasinya dari mana.
Dari segi kebersihan di Kikil Hot Pak Sist ini memang ala kadarnya. Tapi view sekitarnya memang bagus banget dikelilingi sawah.... Pelanggan tetapnya biasanya para pemain Golf yang pengen makan siang atau sarapan pagi.
Jl Wonotejo, Cepu
Dekat Lapangan Golf
Jam Buka :
10.00 - 21.00
Lontong Tahu Bu Carik
Sebagai pecinta tahu telor, saya seperti kehilangan arah dan tujuan ketika "Bu Sabar" tutup dan tidak meninggalkan jejaknya. Sudah tanya-tanya ke beberapa teman mas suami yang di Cepu, tapi tetap saja hasilnya nihil. Jadi intinya Tahu Telor andalan Bu Sabar sudah pensiun dan belum diteruskan ke anak-anaknya.
Dalam proses pencarian tahu telor di Cepu, saya menemukan Lontong Tahu Bu Carik. Bukan tahu telor tapi lontong tahu. Beda nggak? Ya jelas beda pakai telor dan cuma tahu doank. Tapi ya udahlah intinya saya penasaran juga.
Lokasi Lontong Tahu Bu Carik berada ditepi jalan raya yang mudah ditemukan. Kedainya merupakan kedai rumahan. Bersih meskipun tempat duduknya ala kadarnya.
Saya bertemu langsung dengan pemiliknya alias anaknya Bu Carik yang merupakan generasi kedua sejak tahun 1979. Menurutnya, waktu pertama kali buka warungnya dulu sama Bu Sabar masih senior Bu Carik.
Menunya cuma dua aja yaitu Lontong Tahu atau Nasi Tahu yang perporsinya Rp. 10.000. Seporsi cuma ada lontong, tahu, tauge dan beberapa butir kacang goreng.
Apa yang berbeda dari bumbunya? Yaitu kacang diulek pakai kecap, tanpa petis, ada bawang putih lalu diguyur pakai jeruk nipis. Awalnya saya pikir ada asam jawa, rupanya saya salah karena rasa asamnya dari kucuran jeruk nipis.
Intinya enak sih, karena bawang putihnya nggak terlalu strong. Jujur saya nggak terlalu suka aroma bawang putih yang kuat. Kata teman saya sih saya keturunan vampir karena nggak suka sama rasa bawang putih yang terlalu kuat wkwkwk
Andai tahu lontongnya ditambahin telor dadar..duh pasti rasanya semakin enak.
Jl Pemuda No 46B, Cepu
Jam Buka :
08.00 - 16.00
Sekian ulasan kuliner Cepu kali ini. Ada rekomendasi kuliner Cepu lainnya nggak nih buat saya?
1 Comments
sumpah ngiler bangettt...apalagi kikilnya banjir gitu. T.T
ReplyDelete