Kalau ke Russia, selain wajib mengunjungi Moskow juga “kudu” ke St. Petersburgh yang merupakan kota terbesar kedua setelah Moskow. Jarak kedua kota ini yaitu 710 km. Cukup lama kalau ditempuh menggunakan kendaraan mobil. Namun karena transportasi di Rusia sudah canggih, mereka ada kereta cepat yang bernama Sapsan Train, Cancah nama rusianya. Jarak kedua kota bisa ditempuh 4 jam saja.
Naik Sapsan dari Moskow ke St Petersburgh
Ketika di Indonesia, saya sudah
book online Sapsan di website https://ticket.rzd.ru/.
Saya sarankan sebaiknya menggunakan website ini karena harganya lebih murah
dibandingkan website lainnya. Harganya sekitar 350 ribuan per-orang. Cara pesan
Sapsan akan saya buatkan artikel terpisah ya…
Kita sekalian Check Out dari Good
Mood Hostel Jam 05.30 pagi. Saya yang nggak mau ribet bawa koper dan printilan
barang-barang, lalu memesan Yandex. Dari Hostel ke Leninggradsky Railway naik Yandex
cuma RUB 149 atau 33 ribu. Leninggradsky Railway itu stasiun khusus Sapsan
Train, jalurnya beda dengan Metro. Kalau mau naik Metro pakai jalur Komsolskaya
exit 7 atau exit 8. Pintu keluar metro “pas” ada di depan Leninggradsky Railway
Station.
Yandex Taxi Rusia |
Jam 6 pagi di Leninggradsky Railway, masih kayak subuh ya... |
Masuk Leninggradsky Railway
Station semua barang bawaan di Xray. Setelah itu di boarding ticket akan ada nomor pintu keberangkatan/platform, nomor gerbong/baron dan nomor kursi yang sudah
tertera di tiket. Sudah ketemu sama pintu keberangkatan, kita keliling dulu ngelihatin
stasiunnya.
di dalam gedung Leninggradsky Railway |
Stasiun Sapsan Train ini nggak
kalah kunonya dengan bangunan lainnya yang ada di Moskow. Bangunannya sudah ada
sejak tahun 1851. Suasananya khas Romawi, ornament dan ukiran-ukiran menghiasi
seluruh Gedung.
Empat jam berada di Sapsan Train
pasti kita akan kelaparan. Jadi saya menyempatkan membeli KFC dulu sebelum
berangkat. Bawa makanan diperbolehkan ketika di dalam kereta.
Platform dibuka kita langsung
mencari nomor gerbong kereta. Ada petugas Sapsan Train di depan gerbong yang
akan mengecek paspor dan kertas boarding. Tiket wajib diprint lalu ditunjukkin
ke petugas. Setelah itu kita mencari tempat duduk.
Platform Keberangkatan Sapsan. Waktu itu banyak juga turis asal China |
Petugas berjaga di depan gerbong kereta |
Menu kalau yang kelaparan di kereta |
Tepat Jam 11.00 kita sudah sampai
di Moskovsky Railway station atau Saint-Petersburg-Glavny station
(Санкт-Петербург-Главный). Kita mengikuti saja orang-orang Russia berjalan menuju
pintu keluar. Tiba dipintu keluar banyak juga sopir-sopir taksi yang menawarkan
taksinya pakai argo kuda. Kita sih keukeh pakai Yandex..Ubernya Russia.
Pintu keluar Saint-Petersburg-Glavny station |
Tampak depan Saint-Petersburg-Glavny station |
Baby Lemonade Hostel (TUTUP PERMANEN)
Baby Lemonade Hostel sebenarnya
bukanlah pilihan pertama hostel kita di Saint Petersburgh, ini hostel pilihan
ketiga kita. Hostel favorit turis rata-rata sudah full dibooking 3 bulan
sebelumnya. Baca tentang Hostel di St Petersburgh.
Lalu Lintas di depan Hostel. kalau lagi semrawut ya macet banget |
Di belakang warna orange itu hostel kita. Nggak jauh ada taman yang sepi. Hostel juga dikelilingi kantor pemerintahan |
Layaknya Gedung di Russia, Baby
Lemonade Hostel juga berada digedung tua. Ciri khas Gedung Tua yaitu nggak
boleh ada lift. Baby Lemonade ini ada dilantai 3, dan kamar kita ada dilantai
5. Bisa dibayangin kita bawa koper kelantai 5..terseok-seok.
Kita pilih kamar yang private.
Atasnya kaca…kalau malam romantis bisa lihat bintang-bintang. Selain itu
petugasnya juga ramah-ramah. Nggak pa-pa deh, jauh ke pusat wisata-wisata St
Petersburgh, yang penting nyaman penginapannya.
Disclaimer :
Sayangnya pertahun 2021 Baby Lemonade Hostel Tutup Permanen. Mungkin wabah covid 19 yang membuat hostel ini gulung tikar.
Teremox..Makanan Pertama Kita di St petersburgh
Hari pertama di St Petersburgh,
kami memutuskan jalan kaki saja keliling kotanya. Kita cari makanan yang
difavoritkan para traveler dan penduduk lokal Russia. Teremox lokasinya 600
meter dari hostel.
Lihat pilihan menunya saya sudah
puyeng, karena pakai tulisan Russia semua. Mungkin terbaca dari raut muka saya,
akhirnya waitres memberikan buku menu dalam Bahasa Inggris. Orang Russia rata-rata
nggak bisa Bahasa Inggris, jadi kita main Bahasa isyarat dan tunjuk-tunjuk
menu.
Blini merupakan pancake Russia. Semua
menu di Teremox rata-rata menggunakan Blini dengan toping yang macam-macam ada
ayam, daging, mushroom dan salmon. Kalau nggak salah saya memesan yang meat,
mushroom sama sour cream. Saya juga memesan cream soup yang isinya keju. Total
berdua habis 800 rubbel.
Sebagai penggemar segala macam
makanan yang aneh-aneh, tapi khusus Blini menurut saya rasanya tuh aneh
banget..saya nggak cocok sama saosnya. Apalagi sup kejunya terasa asin dan
asam. Tapi mas suami suka. Kembali lagi ke selera, atau bisa juga saya salah
pilih topping yang nggak saya sukai.
Hermitage Museum
Lokasi Teremox berada dipinggir
jalan raya besar, di depannya ada halte bus. Kita memutuskan naik bus
dibandingkan naik Metro. Untuk nomor busnya kita pakai aplikasi.
Naik bus di St Petersburgh ini
langsung aja naik ketika pintu bus dibuka. Nah akan ada petugas yang narikin
biaya bus dan bawa tap kartu untuk pembayaran. Kita nyerahin kartu ediniy
kita..eh dia bilang kafrak kufruk kafrak kufruk pakai Bahasa Russia. Pakai
insting aja intinya Ediniy Moskow nggak bisa dipakai di St Petersburgh. Ya udah
kita bayar pakai uang coin, harganya RUB 55 atau 12 ribu.
Kita turun bus pas di gerbang
masuknya Hermitage Museum. Dari kejauhan sudah tampak bangunan warna hijau dan
kuning Hermitage Museum. Selain itu juga ada manusia patung yang berdandan ala
raja dan ratu seperti yang ada di Kota Lama Jakarta. Nah, banyak yang
memperingatkan mereka ini berbahaya..biasanya modus scam ke turis lalu mereka
narik biaya mahal meskipun hanya minta berfoto sekali jepret.
Kalau di Moskow ada Red Square... Di St Petersburgh ada Palace Square |
Pokoknya saya kalau didekatin manusia
patung, kalau nggak melipir ya lari-lari menghindar. Pernah juga tangan saya
digandeng mau dipeluk lalu saya kibasin marah. Intinya di St Petersburgh harus
lebih waspada karena di kota ini banyak copet dan lebih rawan dibandingkan
Moskow. Jadi selama di St Petersburgh saya selalu kekep tas dan nggak terlena. Tapi
St Petersburgh nggak sekejam itu kok, alhamdulilah saya nggak ada kejadian
aneh-aneh.
State Hermitage Museum membuat
kami kagum. Bangunannya besar dan Panjang, warna hijau mint dan ada dominasi
kuning membuatnya semakin elegan. Ya meskipun bau pesing menyeruak..sepertinya
banyak yang kencing sembarangan. Dibangun pada tahun 1764 dan dibuka untuk umum
pada tahun 1852. Usianya sudah 257 tahun.
Hermitage Museum |
Palace Square |
Sebagai tempat wisata yang wajib
didatangi di St Petersburgh, istana ini ramai sekali pengunjung. Untuk tiket
termurah yaitu 112 ribu. Didalamnya ada 3 juta koleksi zaman kejayaan Romawi
Kuno. Meski beberapa kali renovasi, bentuk dan isi bangunanya masih menyerupai
bentuk aslinya.
Kita sengaja nggak masuk
museumnya. Cukuplah menikmati Gedung luar dari Istana musim dingin ini. Kami
hanya duduk-duduk dikursi ditaman tengah museum.
Hermitage Museum
Transportasi :
Metro Admiralteyskaya (Адмиралте́йская) dan dari stasiun cuma jalan kaki sejauh 650 meter. Bisa juga naik bus kayak saya, tinggal buka aplikasi atau lihat di maps google.
Museum buka setiap hari kecuali hari Senin
Jam Buka
10.30 – 18.00 (hari Selasa, Kamis, Sabtu, Minggu)
10.30 – 21.00 (hari Rabu, Jumat).
HTM :
RUB 500
Savior On the Blood
Dari Hermitage Museum kita jalan
kaki 1 km-an ke Savior On the Blood. Sepanjang perjalanan ini kanan dan kirinya
adalah Gedung-gedung romawi kuno. Saya merasa seperti foto-foto kanal yang ada
di Belanda. Ditengah-tengahnya dipisahkan oleh Moyka River. Sungai kecil namun
bersih.
Airnya Coklat, namun gedung sekelilingnya cantik |
sama aja...ada yang nakal kalau parkir |
Nggak terasa loh jalan sudah 1
km-an tiba-tiba aja sudah sampai di Savior On The Blood. Kalau dilihat dari bentuk
bangunannya mirip dengan Savior On The Blood yang ada di Red Sqaure Moscow. Gereja
ini merupakan gereja Ortodoks yang berusia 138 tahun, terlihat dari atap
bangunannya yang berbentuk seperti kubah.
maaf lagi galak hahahahaha... ini habis marah-marah sama si manusia patung yang tiba-tiba gandeng dan meluk |
Di belakang gereja..sepi ya. di sini area untuk jualan souvenir |
Di sini daerah turis yang rawan
banget scam. Seperti patung-patung manusia yang asal meluk atau dekatin
pengunjung. Sebaiknya hati-hati jangan sampai terlena oleh keramahan mereka.
Dari bagian depan hingga belakang gereja banyak banget penjual souvenir. Kita
sengaja nggak masuk ke Gereja, hanya melihat gedungnya dari depan saja.
Para Penjual souvenir sekitar gereja |
Ramai wisatawan..didominasi wisatawan China |
Setelah puas di Savior On The
Blood kita jalan kaki 700 meter-an ke Hostel. Sepanjang perjalanan kita melewati
banyak museum, dan ada juga Gedung teater. Dari segi lokasi sebenarnya hostel
kita strategis juga, dekat sama tempat-tempat wisata. Apalagi cuaca di St
Petersburgh ini lebih dingin dibandingkan Moskow, jadi nggak bakalan keringatan
dan nggak gampang capek.
Jalan kaki menuju hostel |
museum sekitar hostel |
Savior On the Blood
Transportasi :
Savior On The Blood ini jauh dari Metro. Lokasinya 650 meter dari Kazan Kathedral dan 1 km dari Hermitage Museum. Akses satu-satunya setelah dari dua lokasi wisata tadi yaitu jalan kaki adalah yang terbaik.
Jam Buka
10.30 – 18.00 (Kamis s.d Selasa)
Rabu Tutup
HTM :
RUB 350
…
Kembali ke Hostel, kita langsung
tidur. Dari sore sampai malam, bablas aja tidurnya. Tiba-tiba sudah bangun jam 20.00.
Mungkin karena kita Lelah bangun pagi check inn hotel dan langsung lanjut ganti
kota dan explore tempat wisata.
Meski malam kita kok kelaparan, mau cari makanan di resto kok nanggung karena rata-rata resto di St Peterburgh sudah tutup jam 21.00.
Di dekat hostel, ada Supermarket lokal namanya Dixy. Asik banget lihat suasana
Supermarket trus yang beli kebanyakan warga lokal. Jadi kita beli seperti nasi,
telur, susu, mie untuk makan malam dan sarapan pagi.
supermarket sekitar hostel |
mie Russia |
Sepertinya ceritanya sudah Panjang banget ya…nanti lanjut ke St Petersburgh di hari kedua.
0 Comments