Kalau dilihat dari peta wisata St. Petersburgh, wisata kota ini sebenarnya berdekatan satu sama lain. Jarak terjauh antar wisata sekitar 1 km saja. Menurut saya jika naik metro atau tram malah kejauhan, karena kita harus naik turun tangga serta escalator jika naik metro. Pun tidak semua wisata di St. Petersburgh dilewati oleh tram.
St. Petersburgh merupakan kota terbesar kedua di Rusia. Pernah menjadi ibu kota Rusia pada tahun 1703 sampai dengan 1712. Kota ini dilalui 40 sungai dan 342 jembatan yang membelah kota St. Petersburgh. Mulai 1 Oktober 2019, warga Negara Indonesia bisa masuk ke Saint Petersburgh dan Leningrad menggunakan visa elektronik selama enam belas hari. Sayangnya visa elektronik per-16 Maret 2020 masih ditangguhkan sampai wabah covid selesai.
Setelah mempelajari lokasi wisata
St. Petersburgh, kami memutuskan untuk jalan kaki saja. Tapi tetap sih nggak nyangka kalau seharian
bakalan Jalan Kaki 5 km untuk keliling Wisata St. Petersburgh. Untungnya kami nggak ngerasa
capek sama sekali, mungkin karena jalan di suhu 10' jadi nggak keringetan dan sarapan kita banyak banget bikin tenaga strong. (Hari pertama dari Moskow ke Saint Petersburgh sudah saya tulis ya)
Kazan Kathedral #1
Rata-rata wisata St. Petersburgh itu kalau nggak museum, istana ya gereja. Kalau emak saya tahu wisatanya bakalan
wisata gereja pasti disuruh pulang hehehehe… Uangnya ditabung nak, buat naik haji.
Dari hostel ke Kazan Kathedral
itu cuma sekilo. Dekat!!! Jangan dibayangkan jalan kakinya kayak di Indonesia yang
bakalan gerah. Di St. Petersburgh kami malah senang jalan kaki karena sejauh
mata memandang gedungnya alamak cuantek-cuantek. Kalau nggak warna ijo
mint, pink soft, kuning, abu-abu, coklat cream ada sih warna hitam tapi jarang banget.
Kazan Kathedral adalah gereja orthodox
yang megah. Atap bangunannya mirip kubah masjid. Siapa sangka pembangunannya
dimulai pada tahun 1801 hingga 1811 atau hampir 10 tahun. Tiang gedungnya besar dan tinggi
berjumlah 56 tiang. Halaman depannya ada taman yang banyak burung merpati seperti suasana di Eropa.
Masuk ke dalam Kazan Kathedral ini tidak dikenakan biaya. Ragu untuk masuk, saya akhirnya penasaran juga masuk gereja. Alunan lagu siraman rohani khas Kristen orthodox mengalun keseluruh ruangan. Saya merinding mendengarkan alunan lagu rohani yang terdengar sakral. Kala itu banyak jemaat kristen orthodox, terlihat dari busananya yang memakai kerudung, dan mereka wajib memakai rok tidak boleh celana. Saya lanjutkan sambil melihat mural dan lukisan yang tampak indah.
Saya tak lama di gereja,
hanya untuk mengobati rasa penasaran saja. Terus terang sewaktu di Russia kami
hanya masuk sekali di dalam gereja, Kazan Kathedral ini. Agama saya yang
melarang untuk masuk ke tempat peribadatan agama lain, jadi biasanya kami hanya
foto-foto di depan Gedung gereja. Kecuali museum kami baru masuk, itupun kalau
gratis.
Jam Buka :
06.30 - 19.45
Dom Knigi atau Singer House #2
Masih ingat nggak mesin jahit
merek Singer? Kalau dulu sewaktu zaman saya kecil warnanya hitam lalu ada roda
putar kecil sebelah kanan dan ada pijakan kaki untuk menggerakkan jarum dan
benang. Rupanya merek mesin jahit itu asalnya dari Rusia.
Gedung Singer House berdiri tepat
di depan Kazan Chatedral. Lokasinya persis diperempatan Jalan fenomenal Nevsky
Ave. Gedung Singer House dibangun pada tahun 1902-1904. Dulunya dipakai untuk
pabrik mesin jahit “Singer”, kalau sekarang sih untuk toko buku. Selain toko
buku ada kafe dilantai atas yang pemandangan dari balik kaca langsung ke Kazan
Chatedral dan Jalan Nevsky Ave.
Saya nggak masuk ke Singer House.
Cukup berfoto di depan gedungnya saja karena melanjutkan ke wisata selanjutnya.
Pyshechnaya #3
Jalan kaki lagi 450 meter dari
Singer House, kami sampai ke toko donut terkenal yaitu Pyshechnaya. Bangunannya tampak lawas, ternyata toko donut sudah
buka sejak tahun 1958. Donut yang disajikan adalah donut tradisional yang tanpa
toping, hanya serbuk gula putih.
Waktu itu suasana Pyshechnaya ramai pengunjung, padahal tempatnya sempit, satu Gedung dibagi dua tempat donut. Yang original adalah yang sisi sebelah kanan.
Awalnya hanya memesan empat donut seharga 3500 an perbiji dengan teh hangat. Eh, habis 4 donut kok enak banget yah..akhirnya kita tambah lagi. Donut yang disajikan itu crispy diluar tapi lembut di dalam. Rasa donatnya asin, tapi toping gulanya bikin manis diluar. Ah..pokoknya donutnya enak banget, belum pernah saya coba donut kayak gini di Indonesia.
Jam Buka :
09.00 - 20.00
St. Isaac's Cathedral #4
Dari tempat donut tadi kita jalan kaki menuju St. Isaac's Cathedral yang jaraknya 1,1 km. Hmmm lumayan ya.. jalan kaki lagi.
Dalam perjalanan saya sempat mampir ke Burger King untuk ke toilet. Ada kejadian
nggak enak waktu saya lagi nungguin suami di toilet. Ketika duduk di
restoran..tiba-tiba didatangi pemuda yang langsung duduk di depan saya. Untung
suami langsung datang, dan si pemuda langsung pergi. Saya takut kalau
tiba-tiba tas saya diambil. Tapi alhamdulilah nggak ada kejadian apa-apa..hanya
kadang parno sendiri.
Lima belas meniy kemudian, kami sampai di St. Isaac's
Cathedral. Tampak dari depan bangunanya luar biasa megahnya. Kubahnya dari emas berkilauan ketika terkena sinar matahari. Gedungnya berwarna abu-abu, pilarnya orange dan kubahnya kuning emas. Dibangun pada tahun 1818, memakan waktu pembangunannya hampir 40
tahun. Di dalam St Isaac's Cathedral merupakan museum dan gereja. Katanya sih di dalamnya banyak ornament dan lukisan yang terbuat terbuat dari emas murni hingga 408 kg.
Saya tidak masuk ke dalam gereja
hanya berfoto diluar Gedung. Untuk masuk ke gereja dikenakan biaya RUB 250.
Di seberang St Isaac Cathedral ada Alexander Garden, kami “ngaso” sebentar sambil nyemil nuget yang saya beli sewaktu di Burger King tadi. Ngelihat anak-anak kecil Russia lucu-lucu banget, saya selalu ingat karakter Marsha di TV.
Jam Buka :
Kamis s.d Selasa, 10.30 - 18.00
Rabu Tutup
Transportasi :
Jika naik Metro ke St Isaac Cathedral, Turun di Admiralteyskaya Metro. Lokasi metro tak jauh dari Alexander Garden.
Horse Bronzeman #5
Tak jauh dari Alexander Garden
ada Horse Bronzeman. Patung ini merupakan tempat bersejarah bagi St Petersburgh
yang menggambarkan pahlawan Rusia. Patung penunggang kuda ini juga dijadikan
wisata wajib bagi wisatawan yang datang ke St. Petersburgh.
Saints Peter and Paul Cathedral #6
Saya mengecek google maps lagi,
jarak antara Horse Bronzeman ke Saints Peter Paul Cathedral 2 km…maaak jauh ya.
Sebenarnya ada beberapa alternatif naik metro dari Admiralteyskaya Metro (yang
dekat Alexander Garden) lalu turun di Gor’kvoskaya Metro, setelah itu jalan kaki ke Saints
Peter and Paul Cathedral sekitar 450 meter. Tapi setelah saya hitung lagi jalan
kaki ke metro dan naik turun tangga jatuhnya sama aja kok.
Kami putuskan jalan kaki, kalau
capek ya naik Yandex. Kami berjalan menyusuri sungai St Petersburgh, melewati
jembatan kebanggan mereka yaitu Dvortsovyy Most yang dibangun pada tahun 1939.
Jembatan ini terletak 600 meter di belakang Hermitage State, istana yang sudah kita
datangi di Hari pertama St Petersburgh.
Sepertinya nggak kami saja yang
memutuskan jalan kaki, karena banyak wisatawan yang juga jalan kaki. Terlihat
dari mereka yang berhenti jalan trus jepret-jepret. Kami juga beberapa kali
diberhentikan wisatawan untuk dimintai foto. Sesekali kami juga berhenti dibeberapa
taman untuk “ngaso”.
Saints Peter and Paul Cathedral adalah
gereja, penjara, tempat makam kaisar dan benteng yang dibangun pada tahun 1703. Lokasinya berada
ditengah-tengah Sungai Hare, Pulau Neva. Untuk ke benteng ini kami harus
melewati jembatan dulu baru sampai ke lokasinya.
Gedung Saints Peter and Paul Cathedral tidak semegah gereja Kazan Kathedral atau St Isaac, karena bangunannya merupakan bangunan tertua dibandingkan gereja lainnya. Di dalam Saints Peter and Paul Cathedral ada beberapa bangunan, terbagi dalam gereja, bekas penjara, benteng, kafe dan toko souvenir. Bangunan paling tengah menjadi icon Saints Peter and Paul Cathedral, merupakan gedung lonceng, dan bagian lantai dasarnya adalah makan kaisar dan pemaisuri.
Jam Buka :
Senin - Jumat, 10.00 - 18.00
Sabtu, 11.00 - 18.00
Minggu, 10.00 - 17.45
…
Udah ah belajar sejarah St.
Petersburgh, daritadi kalau nggak ke museum ya gereja. Lalu saya browsing
tempat wisata modern yang ada di St. Petersburgh. Saya butuh tempat nongkrong
anak muda Russia sekaligus cuci mata…
New Holland #7
Lokasi dari benteng ke New
Holland sekitar 3,3 km. Jauh!!! nggak mungkin kalau kami jalan kaki bisa ngesot-ngesot
kelelahan. Ya udah kita pesan Yandex, nggak mahal karena dekat kalau diukur
naik mobil, biayanya cuma 33 ribu aja.
Kalau awalnya saya pikir New
Holland ini bangunan baru, rupanya saya salah. New Holland terletak di Pulau
buatan yang sudah ada pada tahun 1703. Pada abad 18 gedungnya difungsikan untuk Angkatan Laut St. Petersburgh.
Di dalam Kawasan New Holland ada 4 gedung utama yaitu Foundry, Commandan’t House, Bottle House dan House 12. Isinya apa aja? Ada sekolahan seni, Gedung teater, bioskop, restoran, kafe, playground. Meskipun gedungnya berusia ratusan tahun tapi saya ngerasa seperti bangunan modern. Selain penataanya bagus, banyak mural-mural yang berkonsep ala anak muda. Meskipun wisata ini tidak dimasukkan dalam 10 wisata wajib St. Petersburgh dalam Lonely Planet, pokoknya wajib banget masukin New Holland dalam itinerary ke St. Petersburgh.
Jam Buka :
09.00 - 22.00
Makan di Marketplace #8
Lanjut naik Yandex ke tempat
makan yang kita tuju yaitu Marketplace. Lokasinya disebelahnya Singer House dan
diseberangnya Kazan Chatedral. Sengaja cari makannya yang dekat sama hostel
supaya nggak jalan kaki lagi terlalu jauh. Referensi Kuliner St. Petersburgh
Restoran Marketplace ini cukup familiar bagi kalangan traveler dan masyarakat lokal. Waktu buka pintu restaurant udah terlihat ramainya dan meja kursi hampir penuh. Konsep Marketplace ini hampir sama dengan Obed Buffet dengan menu prasmanan. Yang membedakan dengan Obed Buffet, meskipun semua makanan dipajang dietalase tapi untuk makanan diambilkan oleh waitres. Harganya sudah porsian.
Selain itu, konsepnya juga open
kitchen. Ada beberapa makanan yang dimasak langsung ketika dipesan. Nah bagi
pecinta nasi, di sini ada menu nasi putih maupun nasi goreng. Lauknya banyak
banget, bikin khilaf.
Saya akhirnya tergoda dengan nasi
goreng dan ayam panggang, Mas suami pesan nasi putih dan daging yang di grill, totalnya
sekitar 780 rubbel atau 160 ribu. Nasi goreng di Russia ternyata bernama
"Plov", isinya ada daging kambing, wortel dan bawang bombay. Ya
mirip-mirip sama rasa nasi kebuli.
Jam Buka :
09.00 – 23.00
1 Comments
Cerita perjalanan yang keren dengan foto foto yang luar biasa indah.
ReplyDelete