Lama banget saya nggak jalan-jalan ke Malang. Serindu itu ke Malang akhirnya saya dadakan ke sana sekalian datang ke nikahan rekanan mas suami. Selama Tiga Hari Dua Malam puas banget keliling dari kafe ke Kafe, saya sengaja skip theme park karena sudah khatam sama semua wisata yang ada di Malang. Jadi memang itinerary ngetrip ke Malang sengaja menggunakan “Itinerary Cafe Hopping Malang” ke tempat-tempat nongkrong para ABG.
Hari ke-1Ndalem Ratu Singosari
Ndalem Ratu Singosari ini
bukanlah kafe baru yang berdiri tahun 2021, kalau nggak salah sih sudah ada
pada tahun 2019 akhir. Kafenya dikemas tradisional yang tujuannya untuk
mengenang masa kerajaan.
Dari luar sudah nampak konsepnya ala resto yang banyak ada di Jogja. Masuk ke dalam bau dupa langsung
menyeruak. Banyak miniatur, lukisan dan handicraft etnik. Agak horror sih kalau
malam-malam sendirian ke sini wkwkwkwkwk… ada tempat tidur dan juga lukisan nyi
roro kidul juga.
Kami memilih area belakang dari
gazebo utama dipisahkan oleh kolam kecil. Membaca menu makanannya sudah bisa
ketebak kalau tradisional seperti pecel, lontong cap gomek, mendoan dan
sebagainya. Saya memesan yang lontong cap gomek, mendoan, dan sambelan telor
ceplok. Alhamdulilah dari segi rasa dan porsi nggak ada yang mengecewakan. Apalagi
mendoannya bikin nagih.
Konsepnya yang unik di kafe ini
tentu saja ritual foto harus dijalankan. Setiap sudut memang bagus banget. Lalu
ada juga yang lagi prewedding waktu itu.
Kotask
Lanjut ke pusat kota Malang, saya
menuju ke Kotask. Ini kafe happening banget di Tahun 2021. Dari mulai
parkirannya sudah ramai, masuk ke dalam ramainya sudah kayak pasar.
Dari segi harga Kotask termasuk
pricey sekelas sama harga kafe di Surabaya. Minuman ice kopi rata-rata 25 ribu
ke atas dan makanannya 35 ribu ke atas. Untuk memesan menu harus antri dulu di
kasir, jadi bayar dulu baru cari tempat duduk.
Di Kotask saya hanya nyemil dan
minum aja tanpa pesan makanan berat. Nongkrongnya juga nggak lama karena ramai
banget jadi kurang nyaman. Kita juga numpang sholat di sini. Namun untuk kopinya
memang high class banget sebandinglah sama harganya.
Nginep di Sendja Pagi
Dari Malang saya lanjut ke Batu ke
tempat penginapan yang saya pilih di Airbnb. Kebetulan saya masih punya
potongan diskon dari poin Airbnb jadi nggak bayar sama sekali.
Konsep penginapannya minimalis
industrial. Letaknya berada dipemukiman penduduk. Bangunannya memang
instagramable banget untuk foto-foto. Ada 3 kamar di penginapan homestay ini.
Semua kamar full booked. Saya menempati dilantai atas..agak riewuh sebenanrnya
kalau emak-emak dengan badan aduhai kayak saya wara-wiri naik turun tangga
wkwkwkwk
Paling suka dengan penginapan ini
yaitu ada kitchennya yang bebas untuk masak dan juga ada kulkasnya. Nah paginya
kita dapat sarapan bubur ayam yang enak banget.
Dari lokasi cukup strategis
terletak dii pusat kota Batu, dan panduan GPSnya juga mudah. Kamarnya bersih
dan ownernya ramah banget. Recommended buat kalian yang punya budget terbatas
menginap di Batu.
Hari ke-2
Souk Boutique Bistro
Pagi-pagi kita sudah check out demi
café hopping di Malang. Destinasi pertama di hari kedua yaitu Souk Boutique
Bistro. Konsep kafenya yaitu Timur Tengah. Dari luar bangunannya sudah
kelihatan banget mediteraniannya. Masuk ke dalam kafe duh semakin cantik aja
dengan dominan warna pink dan biru.
Kalau saya baca-baca digoogle,
semua makanan yang ada di Souk itu enak semua. Emang benar sih waktu saya pesan
menu Chicken Strip dan Nasi kebuli rasanya juara. Nasi kebulinya dapat banget
rasa timur tengahnya mulai dari beras brasmantinya, aroma dan juga dagingnya
empuk nggak prengus. Chicken Strip juga pake saos yang antimainstream. Ya
pokoknya kalau pesan apa aja kalian nggak bakalan kecewa.
Lanjut ritual foto-foto. Sudut
kafe ini banyak yang cantik. Di area belakang garden ada sofa-sofa yang
colorfull ala timur tengah, lalu area dekat bar tinggal jepret udah dapat spot
bagus bahkan kamar mandinya aja unik.
Et Tea Bar
Awalnya Es Tea Bar nggak masuk
destinasi kafe yang saya list karena kafenya cuma jualan minuman dan bakpao.
Tapi kok banyak yang review kalau minuman dan makanannya unik lain daripada
yang lain, ya akhirnya masuk juga Et Tea Bar di hari kedua.
Jadi Et Tea Bar ini menjual namanya
yaitu teh. Namun yang bikin beda yaitu teanya dimodifikasi pake rasa buah-buahan
dan juga ada topping seperti chezzo, konjac dan boba. Oia di sini juga ada
bingso atau es puternya Korea. Nah makanannya ternyata ada bento dan moonbun
atau bakpao dengan Topping macam-macam.
Saya pesan moonbun yang chicken
nanban (34 ribu), boba pan (39 ribu dan minumannya saya lupa apa namanya
pokoknya yang terbest sellerlah di Eat Tea Bar seharga (40 ribu). Untuk harga pricey
ya sekelas Kafe Surabaya.
Saya takjub banget sama rasa
tehnya yang beda banget sama teh lainnya. Atau bisa juga dibilang mirip dengan
Cizu. Jadi teh dengan aroma dan sari buah lalu ada kejunya, duh seger dan kenikmatan
kejunya bikin nggak bisa move on. Lanjut ke bakpaonya makin cinta lagi, dari ayam
crispy, sayur dan mayonaisenya enak banget. Begitupula dengan bun bobbanya juga
nggak kalah enak.
Pokoknya ke Malang saya harus
mampir lagi ke Et Tea Bar.
Menginap di Swiss Bellin
Hari ke-2 saya menginap di Swiss
Bellin di kota Malang. Lokasi hotenya super strategis berada di belakangnya
Transmart, tinggal jalan kaki aja sudah sampai mall.
Hotel ini recommended banget buat
yang bawa anak kecil karena ada kolam renang, dekat mall dan view kamar dapat
yang di depan kolam renang jadi enak banget. Untuk ulasan hotel Swiss bellin
saya buatkan terpisah aja ya…
Hari ke-3
Ini hari terakhir saya di kota
Malang dan Batu. Sebelum meninggalkan Malang saya menuju kafe yang viral karena
ada kamar mandi di vending machine.
And Coffe Space
Lokasi And Coffe Space rupanya
nggak jauh dari Souk. Sebenarnya saya ke kafe ini tujuannya Cuma pengen foto di
vending machine aja. Jadi kita nggak makan Cuma pesan dua kopi aja dan ice
cream buat naira.
Sayangnya ketika masuk ke vending
machine kamar mandinya kurang terawat banget dan baunya menyengat. Mungkin
karena ruangannya tertutup nggak ada udara sama sekali jadi bikin pengap. Ya
sudah kita Cuma foto, pesan minum dan lanjut ke Batu untuk cari tempat ngopi
berikutnya.
Kopi Moroseneng
Pasti sudah banyak yang denger
tentang Kopi Moroseneng yang khas sama nasi cuminya. Hmmm dari luar sudah
kelihatan kalau kafenya ramai banget dan full pengunjung. Kita menunggu dulu
baru dapat tempat duduk. Untungnya ownernya ramah banget, dan pelayanannya
cekatan, meskipun kita belum dapat tempat duduk sudah dikasih buku menu.
Menunya duh bikin khilaf karena semuanya enak.
Saya pesan menu double ayam dan
cumi seharga Rp. 30.000.. dan mas suami pilih nasi cumi. Ada juga mendoan dan
cireng. Minumnya pakai Cola dan Sarparilla.
Emang benar sih nggak salah kalau
kafenya jadi jujugan kalau ke Batu maupun Malang. Cuminya tuh melimpah, nggak
amis, empuk dan pedasnya bisa dimaklumi. Mendoannya jumbo banget dan cruncy. Udah
deh kalau ke Malang harus ke Kopi Moroseneng.
Udah lengkap nih cerita saya kafe hopping ke Malang selama tiga hari dua malam. Kalau kalian mana yang paling favorit?
0 Comments