Mencari referensi makan seafood disiang bolong dikota Jogja memang butuh keahlian khusus. Yap bukan karena gimana atau kenapanya sih, karena you knowlah resto seafood rata-rata bukanya sore hari. Oke, setelah saya habis dihakimi massa karena mereferensikan seafood Tio Ciu cabang hot plate dan sukses bikin aura magis kepulan asapnya bikin bersin-bersin, kali ini saya nggak gagal merekomendasikan Kepiting Bang Ja’i diJogja.
Sepertinya Kepiting Bang Ja’i merupakan warung
makan seafood yang satu-satunya buka di siang hari, lainnya rata-rata jam 15.00
ke atas. Pun Kepiting Bang Ja’i searah dengan arah mau pulang ke Surabaya jadi
paslah kalau dijadikan destinasi kuliner terakhir kalau lagi di Jogja.
Konsep warungnya sih nggak ada
yang special, cuma dipinggir jalan raya yang gampang ditemukan dengan bantuan
GPS. Kalau kesini paling suka sama pelayanannya yang baik dan sopan
banget. Tahulah dese kalau saya emak-emak yang haus akan keramahtamahan kota
Jogja. Sabar banget dia menaggapi pertanyaan terkait menu yang sudah semacam bimbingan
skripsi.
Kami 5 orang memesan paket Tarakan ber-4 yang isinya 3 kepiting
Tarakan, 1 kerang ijo, 1 cumi, 1 lobster dan nasi juga jagung. Lalu ada ikan
barakuda serta cah kangkung.
Ada 2 versi kepiting yaitu
Tarakan dan Giant Tarakan. Sebenarnya sih bestnya di Giant Tarakan yang katanya
dagingnya banyak dan lebih gurih, tapi sayangnya habis. Ya udah kita pesan yang
Tarakan. Untuk saosnya sih saya minta referensi dari waitres yaitu Asam Manis
Pedas.
Makan kepitingnya ala-ala ABG
gitu ya, jadi kita para om-om dan tante-tante cuma manggut-manggut ketika daun
pisang ditata dimeja sebagai alas seafoodnya. Lalu aneka seafood dalam panci
dituang dimeja. Bumbu seafoodnya melimpah cui….. buat makan nasi sama bumbunya
aja udah kelihatan enak.
Untuk porsi 5 orang yang paket 4
orang saya rasa cukup, tapi juga bisa kurang. Maklum waktu makan diKepiting
Bang Ja’i ada teman saya satu orang yang ukuran perutnya minimalis wakwakwak
Ini memang Kepiting Bang Ja’i
best banget bumbunya ada asam, manis dan pedas jadi kayak nano-nano. Dari mulai
kepiting, cumi dan kerangnya nggak amis blasss rek…. Sebagai tim Surabaya yang
doyan kepiting cak gundul, kepiting Bang Ja’i berada satu level diatasnya.
Untuk kepiting, dagingnya lumayan
kok ada dan cukup. Ketika makan dengan bantuan “tang” saya tidak terlalu kesulitan
untuk mengambil dagingnya. Maklumin karena saya sebenarnya nggak begitu ahli makan kepiting, saya lebih bahagia makan western food yang kejunya banyak.
Hanya saja, dari beberapa yang saya
baca diulasan google banyak yang complain kalau ikannya kadang nggak segar,
kali ini saya amini karena ikan barakuda/kerapu yang saya pesan memang tidak
fresh. Kayak sepoh dan you know lah ikan segar dan nggak segar pasti terasa.
Skip aja yang ikan barakudanya dan pilih ikan lainnya.
Oia, adalagi hal yang
membahagiakan di sana, minumnya bisa pesan satu pitcher murah cuma 10ribu. Duh
bahagianya kalau makan terus bisa guyur air es. Kalau sudah habis seafoodnya jangan lupa colekin jagung pakai bumbu..duh bahagianya.
Baiklah sekian review dari Jogja,
mudah-mudahan Kepiting Bang Ja’i, Referensi Seafood Siang Bolong di Jogja bisa
menjadi referensi kalian. Jangan lupa “Hati yang Gembira Adalah Obat”.
Kepiting Bang Ja'i
Jl. Seturan Raya No.168,
Jogja
Jam Buka :
12.00 -22.00
1 Comments
Neguk ludah baca iniii hahahah
ReplyDeleteTapi memang seafood itu ga pernah failed muasin selera. Kita sama sih mba, ga terlalu jago mkaan kepiting :D. Ribeeet yaaa. Aku sbnrnya LBH milih lobster dan udah drpd kepiting. Walopun kalo kepiitngnya gede2 dan banyak daging, ttp aja sih aku makan hahahah.
Kepiting cak gundul memang da best!! Di kelapa gading Deket rumahku ada cabangnya. Tp sejak pandemi ga pernah kesana. Semogaaaa aja msh ada.