Di saat traveling, kuliner merupakan hal yang terpenting dalam itinerary. Menurut saya, makanan khas yang semakin aneh malah membuat puas. Saya nih nggak pernah main aman seperti mencicipi masakan khas Indonesia ketika di Luar Negeri. Pun ketika traveling ke Russia khususnya di kota Moscow dan St Petersburgh saya dapat banyak pengalaman mencicipi masakan khas Russia yang cenderung tidak mengenyangkan dan rasanya aneh hahahaha…
Apa saja kuliner saya di Moscow ?
Stolovaya No 57
Saya banyak sekali membaca referensi kalau ke Moscow wajib mengunjungi Stolovaya No 57 yang terletak di Lantai 3 GUM Mall Kawasan Red Square. Konsep Stolovaya No 57 didesain mirip kantin. Jadi semua makanannya dipajang dietalase, kita tinggal tunjuk-tunjuk lalu diambilkan oleh stafnya. Makanan kita letakkan dibaki, mirip-mirip sama konsep penyajian hokben. Tenang aja ada harganya disetiap menunya, nggak akan bikin khilaf. Setelah puas ambil makanan, lalu kita totalan di kasir.
Stolovaya No. 57 |
Pengunjung tinggal tunjuk aja nanti diambilkan |
Suasana Jam 10.00 pagi, andai siang malah semakin ramai |
Beberapa menu di Stolovaya No. 57 |
Saya makan berdua dengan suami habisnya 500 rubel, atau kalau dikurskan sekitar 100 ribuan. Kami memesan kebab, lalu ada beef yang atasnya telur dan ada roti yang atasnya ada bayam, tomat dan daging. Untuk rasa sih enak ya karena saya pecinta makanan yang full mayonnaise, jadi mulai kebab hingga beefnya ada mayo-nya.
Menu makan kita |
Kalau kalian ke Moscow maka wajib banget ke Stolovaya No 57 karena harganya murah dan udah dijamin rasanya nggak bakalan aneh.
Stolovaya No 57
GUM MALL di Lantai 3. Lokasinya di pojok ujung lantai 3
Open :
10.00 - 22.00
GUM Ice Cream
Dari beberapa rekomendasi yang saya baca di internet, kalau di GUM Mall wajib membeli GUM Ice Cream. Lokasinya dilantai dasar dengan stand kecil. Konon ice cream di sana merupakan ice cream otentik Russia. Satu cup seharga 50 rubbel atau 10 ribuan. Rasanya sendiri mirip dengan gelato.
KFC Moscow
Entah kenapa kalau ke Luar Negeri saya selalu mencoba makan di KFC. Menu KFC diberbagai negara itu selalu berbeda, dan saosnya pun berbeda. Eniwei, masyarakat Russia kebanyakan nggak bisa Bahasa Inggris dan udah gitu tulisan Russia bikin mumet. Sebelum order saya foto dulu gambar menu di mesin self service yang ada di depan kasir.
Udah moto menu aja masih ada miss comm loh hehehe… gara-garanya waitres entah ngomong apa pakai Bahasa Russia, saya plonga-plongo dalam hitungan menit. Nah untung sebelah saya orang Russia bisa dikit Bahasa Inggris, dia bilang “She is say coin” langsung saya ketawa ngakak. Jadi maksudnya waitres uang saya terlalu besar nggak ada kembalian, minta uang coin. Harga seporsi bucket ayam KFC 409 Rubbel atau 80 ribuan.
Lidah Asia kayak saya tuh suka banget makanan yang crispy, jadi lihat ayam goreng dibalur tepung dan digoreng crispy memang kenikmatan tiada tara. Meskipun nggak ada menu nasi di KFC Russia, tapi ada kentang dan 12 ayam dibagi berdua cukup mengenyangkan. Untuk rasa ayamnya mirip sama di Indonesia.
Kalau di KFC Russia untuk saosnya nggak gratis, mereka ada 6 jenis saos yang wajib beli seharga 27 Rubbel atau 5 ribuan. Paling suka sih sama cheese saosnya, rasanya enak banget.
ini saosnya di Russia |
Vai Me!
Restoran Vai Me! Ini dekat banget sama hostel yang saya tinggali di Russia. Vai Me! Merupakan restoran dengan menu Georgia yang banyak direkomendasikan traveler. Terus terang saya nggak ada gambaran tentang makanan Georgia, saya lihatnya menu Georgia berbentuk roti menyerupai kapal.
Waktu di Vai Me! Ini nggak boleh foto-foto karena untuk 17 tahun ke atas dan ada beernya. Tapi saya sempat ambil beberapa foto dan video sebelum saya baca larangan nggak boleh ambil dokumentasi.
Khachapuri sebutan untuk roti gepeng yang saya maksud. Jadi ditengah roti ada toppingnya yang macam-macam. Untuk rasa mirip dengan makan pizza yang kaya keju mozzarella dan ada telur setengah matang. Tapi saya main aman nggak suka telur setengah matang, jadi pesan isi daging, dan keju aja. Total pesanan kami habis 720 Rubbel atau 150 ribuan.
Kachapuri |
Khinkali |
Selanjutnya ada menu Khinkali atau mirip dimsum, isinya ada daging, jamur dan keju yang dibalut kulit pangsit. Bayangin rasa kinkali bakalan mirip dimsum chineese food tapi rasanya beda banget karena ada rasa jahe yang kuat banget, ya saya sih lebih suka dimsum china.
Vai Me!
Myasnitskaya Ulitsa, 11, Moscow
Open:
10.00 - 23.00
Transportasi:
Lubyanka Metro exit 3 lalu jalan sekitar 400 meter.
Obed Buffet
Setelah dua hari nggak makan nasi, suami saya mulai terguncang jiwanya, kalau saya sih memang jarang makan nasi jadi tetap aman meskipun traveling nggak makan nasi. Oke, jadi saya harus cari restaurant yang ada menu nasi, ke Obed Buffet lah kita didaerah Arbat.
Benar saja, masuk ke Obed Buffet mata langsung bersinar karena ada berbagai pilihan nasi, mau nasi putih, nasi goreng, nasi jagung atau nasi kuning tinggal pilih. Laukpun melimpah macam-macam dengan aneka masakan dari beberapa Negara.
Benar saja, masuk ke Obed Buffet mata langsung bersinar karena ada berbagai pilihan nasi, mau nasi putih, nasi goreng, nasi jagung atau nasi kuning tinggal pilih. Laukpun melimpah macam-macam dengan aneka masakan dari beberapa Negara.
Suasana di depan Obed Buffet |
Menunya siapa yang nggak khilaf coba |
Ada nasi goreng |
Saya memilih spaghetti, omelette daging, brokoli crispy, nasi goreng, ayam goreng dan aneka gorengan. Pokoknya khilaf banget ketika di Obed buffet sampe habis 922 Rubel atau 190 ribuan. Konsep pembayaran di Obed Buffet ini semua makananya ditimbang dikasir dan dihitung pergram. Jadi disetiap etalase tuh ada harganya pergram, nah di kasir baru bisa dihitung. Misalnya ambil spaghettinya banyak ya tinggal kalikan aja.
Timbangan makanan yang diletakkan di kasir |
Sebanyak ini pesanan kita |
Lucu ya trolley makanannya |
Kalau dilihat dari komentar di Tripadvisor ada yang bilang makanan di Obed Buffet itu nggak enaklah, hambar atau nggak fresh, tapi pengalaman saya baik-baik saja dan rasanya cocok untuk lidah Asia.
New Arbat Ave 15, Moscow
Open:
Monday - Friday 08.00- 00.00
Saturday - Sunday 10.00 - 00.00
Transportasi:
Arbatskaya Metro lalu jalan kaki 750 meter.
Depo Food Mall
Di Russia khususnya Moscow, lagi musim banget konsep resto food court dengan tema industrial atau hipster. Penasaranlah saya mengunjungi Depo Food Mall yang letakya lumayan jauh pinggiran dari pusat kota.
Mobilnya orang Rusia |
Didalam Depo Food Mall |
Ada banyak stand yang terbagi dalam menu berbagai Negara seperti Asia ada Thailand, Jepang, China, Eropa maupun Amerika. Tapi saya nggak lihat ada menu Indonesia atau Melayu. Pilihan saya jatuh di makanan halal dengan menu ala Turki. Kami memesan dua daging kambing dan totalannya bikin grereges seharga 1100 Rubbel atau 230 ribuan. Ya maklumlah daging kambing jadi mahal dan porsinya banyak.
Stand Turki pesanan kami |
Enak tapi harganya bikin nyesek |
Sebenarnya saya suka dengan konsep Depo Food Mall, nggak salah kalau tempat ini ramai masyarakat lokal dan wisatawan. Cuma kayak tempat buat orang kaya, bisa dilihat dari mobil yang terparkir nggak ada yg jelek dan makananya nggak ada yang murah. Kalau nggak penasaran banget mending di skip aja karena pasti akan buang waktu diperjalanan.
Depo Food Mall
Lesnaya Ulitsa, 20, Moscow
Open:
10.00 - 23.00
Transportasi:
Mendeleveskaya exit 2. Lalu jalan 600 meter
Pravda Kofe di Flacon
Flacon merupakan tempatnya hipster anak muda Russia. Kita mau foto-foto karena tempatnya bagus banget. Nah waktu itu suhu udaranya sekitar 10’ “jebeber” lah kita kedinginan. Lalu kami mampir di Pravda Kofe, pertama beli satu latte dengan harga 110 Rubbel atau sekitar 23 ribuan. Eh nggak nyangka rasanya tuh enak banget creamy dan kopinya terasa. Dari semula beli satu kopi buat berdua, akhirnya beli satu-satu. Intinya sih kopi di Russia itu enak.
Fokus sama yang jaga kasir...di Russia rata-rata wajah prianya seperti ini |
Pravda Kofe
Transportasi
Lokasinya dikawasan Flacon. Dari Dmitrovskaya exit 3 lalu jalan kaki 450 meter.
Senin - Jum'at 10.00 - 20.00
Sabtu 11.00 - 20.00
Minggu libur
Eniwei sebenarnya harga makanan di Russia itu standart dengan harga di Indonesia. Tapi kita mainnya di kafe jadi harganya pun kayak di Kafe Surabaya. Kalau kalian pengen hemat bisa makan di Teremok atau Mu-Mu.
Edisi Artikel berikutnya kuliner di St. Petersburgh....
0 Comments