Saya masih ingat betul group-group WA pada bulan Januari – Februari 2020 dengan bangganya broadcast sebagai warga +62 tidak mungkin terkena virus korona karena terbiasa makan usus, jantung, brutu, darah, leher, kepala, dan semua bagian tubuh hewan, atau terbiasa makan dengan Minyak goreng campur plastik biar crispy. Saat itu kota Wuhan baru saja terkena virus korona sekitar bulan Januari. Ya warga Indonesia hanya menonton tak sampai berpikir akan sampai di Indonesia.
Awal bulan Maret yang lalu saya masih ke Jakarta, pun masyarakat di Jakarta masih biasa-biasa saja terkait virus korona. Teman saya yang di Jakarta malah mengajak nongkrong di m bloc space, kulineran dan masuk ke beberapa kantor karena ada urusan pekerjaan. Pada Minggu ketiga Maret semakin banyak yang terkena virus korona dan penerbangan sudah banyak yang dibatalkan.
Saya mulai ketakutan akan virus korona. Saya mulai lari dari social media dan tidak menyalakan TV sama sekali karena pemberitaan membuat saya takut, penghibur saya cuma drama Korea dengan artis tampan yang membuat saya bergetar haahahaha #lupakan. Hingga sebuah berita ada seorang dokter muda di Surabaya bernama dr Berkatnu Indra yang meninggal karena Virus Korona. Kebetulan dokter ini merupakan temannya adik saya yang juga seorang dokter.
Dokter Berkatnu Indrawan Janguk masih muda berumur 32 tahun yang berjaga di IGD. Baru lulus sekitar 4 tahunan. Masuk IGD tanggal 7 April dan meninggal pada 27 April. Menurut teman-temannya Dokter Berkatnu ini sering melepaskan maskernya karena kesulitan bernapas dan apesnya ada pasien yang tidak transparan terhadap gejala covid 19 yang dideritanya ketika Dokter Berkatnu sedang berjaga di IGD. Apalagi riwayatnya mempunyai asma sehingga virus Korona cepat menyebar ketubuhnya.
Saya mempunyai asma yang akut. Saya mulai ketakutan akan virus korona dan merasa lebih rentan dibandingkan yang lainnya. Asma memang tidak menyebabkan virus korona, namun penderita asma apabila terkena virus korona akan diperburuk oleh asmanya. Ya karena virus korona menyerang pernapasan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencantumkan asma, bersama dengan diabetes dan penyakit jantung, sebagai kondisi yang membuat seseorang lebih rentan menjadi sakit parah akibat virus korona.
Sekitar dua hari yang lalu saya tiba-tiba pilek karena kebanyakan minum 7 gelas air es saat buka puasa. Langsung saya tersadarkan untuk berhati-hati dalam makan dan minum. Selain itu saya benar-benar bedrest dengan tiduran full di rumah. Biasanya asma saya akan kambuh dengan gejala pilek, lalu batuk dan asma. Alhamdulilah sehari sudah sembuh.
Halodoc Sebagai Sumber Informasi Kesehatan
Tak dipungkuri saat ini banyak sekali hoaks yang beredar di broadcast whatsapp group. Jujur saya tak pernah percaya 100% terkait berita apapun di broadcast kecuali beritanya dilampirkan edaran bertanda tangan dari pemerintahan resmi. Salah satu sumber Kesehatan yang sering saya jadikan acuan terkait virus Korona maupun Kesehatan lainnya yaitu di Halodoc.com
Halodoc memberikan artikel terkait Kesehatan juga kita bisa chat atau berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman, pembelian obat dengan diantar ke rumah, membuat janji dokter ke Rumah Sakit dan bisa menemukan dokter yang tepat ketika kita ingin berkunjung ke dokter. Selain itu kita bisa menggunakan Akses Layanan Rapid Test Drive Thru Bisa Dilakukan Melalui Halodoc.
Pencegahan dan Gejala Virus Korona
Saat ini menurut saya kunci dari Kesehatan adalah dari pikiran. Jadi saya selalu berpikir tetap positif thinking dan tidak ketakutan berlebihan terhadap virus Korona. Namun bukan berarti saya harus menyepelekan karena Virus Korona ada disekitar kita dan tidak tampak. Saya membentengi diri dengan minum vitamin, menjaga Kesehatan dan melalukan Langkah-langkah seperti :
- Sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih dan menggunakan hand sanitizer apabila tidak ada air;
- Tidak menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau belum dicuci. Agak sulit sih karena saya selalu kebiasaan membersihkan hidung karena berminyak dan sering membetulkan rambut;
- Mengenakan masker meskipun agak susah bernafas karena pengap.
- Tidak pernah bersalaman dengan orang. (Ya saya sudah tidak bersalaman dengan orang mulai bulan Maret yang lalu) ;
- Menggunakan siku ketika membuka pintu;
- Tidak menyepelekan Hidung beringus, Sakit kepala, Batuk, Sakit tenggorokan, Demam dan Merasa tidak enak badan.
Almarhum Dokter Berkatnu Indra menyadarkan saya bahwa yang muda belum tentu sembuh dari virus Korona. Jangan lupa baca sumber artikel yang terpercaya seperti halodoc.com, jangan hanya berita hoaks.
0 Comments