Itinerary Hua Hin Part 1 : Plearnwan - The Venezia - Cicada Market - incaran ke Hua Hin merupakan keinginan saya yang sudah lama banget. Salah satu alasannya karena Santorini Park. Namun apa daya tiket ke Surabaya - Bangkok selalu mahal. Kalau dulu ke Hua Hin harus dari Bangkok lalu sewa van, sekarang AirAsia ada penerbangan Surabaya - Hua Hin. Waktu itu promonya cuma sejuta, langsung deh saya cari massa yang akhirnya dapat 2 orang yang ke Hua Hin.
Bandara Hua Hin |
Surabaya - Kuala Lumpur - Hua Hin
Perjalanan singkat saya ke Hua Hin cuma dua hari saja, kalau teman-teman saya lanjut sampai 3 hari. Kami sempat transit semalam ke Kuala Lumpur, baru besoknya terbang ke Hua Hin. Tipe travelingnya semi backpacker jadi nggak gembel-gembel banget..transitnya nggak nginep di bandara tapi di Hotel di Sri Enstek sekitar 10 km dari KLIA 2. Nanti saya posting terpisah.
Saya sampai di bandara Hua Hin sekitar jam 11.00 siang. Bandara Hua Hin sangatlah sederhana, saya jadi ingat bandara di Labuan Bajo. Bandara ini viewnya langsung ke laut dengan landasan pendek. Satu-satunya maskapai yang ada hanyalah AirAsia dengan jadwal penerbangan Kuala-Lumpur - Hua Hin (Minggu, Senin, Rabu, Jumat) dan Hua Hin - Kuala Lumpur (Rabu, Jumat, Minggu).
Naik Taksi bandara ke Hotel
Waktu itu saya kesulitan untuk browsing transportasi yang pas dari bandara ke hotel dengan harga yang tak mahal. Di bandara kami bertanya dengan petugas bandara di mana saya bisa menunggu Grab. Jawabannya sih Grab bandara itu ilegal, jadi kita harus jalan kaki jauh terlebih dahulu untuk naik Grab. Mau nggak mau kami harus naik taksi bandara dengan harga 500 bath (Rp. 250.000).
Harga taksi bandara Hua Hin |
Ya untungnya dibagi 3 jadi harganya tidak terlalu bikin nyesek. Kalau semakin banyak rombongan maka semakin murah, karena taksinya hiace bisa muat maksimal 15 orang. Taksi ini mengantarkan kami langsung ke Hotel Vanilla Summer.
Check In Hotel dan Sewa Motor Hua Hin
Kami memilih hotel yang bernama Vanilla Summer di Airbnb. Saya memilih hotel ini karena ada kamar untuk 3 orang dengan 3 bed, sedangkan hotel lainnya kebanyakan satu bed yang bisa untuk tiga orang. Lokasi hotel berada di depan Tamarind Market dan Cicada Market.
Kamar kami untuk 3 orang |
Vanilla Summer |
Untuk check inn baru bisa jam 3 sore. Lalu kami memutuskan untuk sewa motor untuk berkeliling Hua Hin. Sekalian kami sewa motor 2 hari dengan 2 unit yang harganya per unit 250 bath (125 ribu) perhari. Bukan urusan mudah kami sewa motor karena receptionist hotel nggak bisa bahasa Inggris, kami harus menggunakan google translate untuk berbicara ataupun dengan bahasa isyarat.
Ini bukan lagi sibuk browsing tapi sibuk pake google translate hehehehe |
Sewa motor di Thailand itu unik, mereka nggak mewajibkan pakai helm dan nggak ada STNK karena mereka hanya ada sticker pajak yang ditempelkan di bawah stir. Tapi tetap sih kita nggak nyaman kalau nggak pake helm jadi keukeh pake helm. Potong jalan dan parkir sembarangan adalah hal yang biasa di Thailand, jadi kalau ada yang melanggar jangan misuh-misuh atau diteriakin karena mereka selow aja.
Dua motor Yamaha Fino yang kita sewa |
Tips:
- Harga bahan bakar gasoline di Hua Hin yaitu 21 bath, tapi minimal harus beli 50 bath.
- Nama bahan bakarnya 91
- Lokasi SPBU banyak, diantaranya ada shell. Nggak perlu bingung kalau isi bahan bakar, mereka memang nggak bisa bahasa Inggris tapi faham kita turis jadi cukup pake bahasa isyarat.
Plearnwan
Tujuan pertama dan sekaligus makan siang kami menuju Plearnwan. Plearnwan merupakan tempat outdoor yang menjual makanan, ada bioskop, cindera mata dan hostel yang konsepnya ala 1950-an. Ketika masuk kami langsung melihat jejeran toko-toko dengan konsep kayu yang berlantai 2.
Panasnya Hua Hin yang mengalahkan Surabaya, membuat kami nggak banyak eksplore toko-tokonya. Kami langsung menuju ke kedai Pad Thai dan memesan Thai tea. Sungguh energi kami serasa terserap matahari...kalau nggak minum es dingin rasanya badan langsung lemas.
Ya di Plearnwan kami sekitar 1.5 jam saja. Habis makan lalu foto dan lanjut ke Venezia.
The Venezia Hua Hin
Dari yang saya baca di artikel Hua Hin, The Venezia itu salah satu destinasi yang perlu disinggahi kalau ke Hua Hin. Jarak ke The Venezia itu sekitar 7 km dari Plearnwan, bahkan kalau dari hotel kami 14km. Mba receptinoist hotel yang nggak bisa bahasa Inggris cuma mangap-mangap aja kaget pakai bahasa isyarat kalau kita mau ke Venezia yang menurutnya jauh banget.
Dari luar The Venezia memang sudah menonjol dengan bangunannya ala-ala Eropa. Sampai dalam kok krik..krik..sepi ya.. lalu diarahkan ke tiket masuknya yang harganya lumayan 399 bath (Rp. 200.000). Orang lokal sih jarang ya yang ke The Venezia..saya hanya menemui beberapa bule saja yang masuk ke theme park yang dibalut dengan toko ala kadarnya.
Paket tiket masuk yang saya beli dapat fasilitas masuk ke Up side Down World, 3D, naik gondola, sheep farm sama ada beberapa wahana tapi nggak sempat kami masuki. Sensasi di Venezia Hua Hin sebenarnya terletak pada gondolanya. Selain itu menurit saya "B" aja karena wisatanya nanggung banget konsepnya. Kalau mau harga tiket yang murah bisa pesan di Klook cuma 160ribu.
Mungkin saran saya ke Venezia bisa di skip aja..kecuali kalau kalian penasaran sama gondola yang naiknya cuma 10 menit aja.
Cicada Market
Dari Venezia Hua Hin kami ke Cicada Market sekalian balik hotel karena lokasinya di depan Hotel. Cicada Market ini icon wajibnya wisata di Hua Hin yang bukanya hanya Jumat-Minggu mulai pukul 16.00 s.d 23.00.
Benar saja, Cicada Market memang difavoritkan wisatawan, banyak bule yang datang. Untuk membeli makanan diwajibkan untuk membeli kupon dengan minimum 100 bath. Harga makanan di Cicada Market menurut saya mahal dibandingkan harga makanan di Hua Hin lainnya..jadi siapkan menukar 200 bath/orang. Nanti kalau lebih bisa di refund.
Aneka makanan di Cicada Market lengkap banget, mulai dari seafood, masakan lokal, internasional, pork dan bahkan yang halal juga ada. Deretan seafood sebenarnya membuatnya saya pengen banget beli, tapi lihat harganya mundur teratur. Saya lebih memilih ayam dengan nasi ketan halal 95 bath, lalu Mango Sticky Rice 120 bath dan minumnya red soda 50 bath kalau ditotal semua 265 bath atau Rp. 132.500.
Masakan Thailand tuh cocok banget sama lidah Indonesia, jadi pilihan apapun rasanya menurut saya masih oke diterima. Tapi jangan lupa makan Mango Sticky Rice karena nggak ada yang bisa nandingin mangga di Thailand, yang meskipun nggak musim tetap ada.
Saran saya kalau ke Hua Hin wajib banget mampir ke Cicada Market, jadi usahakan kalau datanng di hari Weekend. Sebelahnya ada Tamarind Market yang konsepnya sama dengan Cicada Market yang sama-sama wajib dikunjungi.
Tips:
- Kalau niat naik motor, benar-benar siapkan stamina karena di Hua Hin adalah daerah pantai yang panas dan udaranya lengket banget.- Saya rasa eksplore tiga hari sudah cukup di Hua Hin. Hua Hin nggak banyak wisatanya, pamornya ada pada Cicada Market dan Santorini Park- Sewa motor adalah hal yang lazim di Hua Hin. Banyak wisatawan dan bule yang berseliweran naik motor. Bahkan kami tahu mereka wisatawan dari pengendara yang memakai helm. Kalau nggak pakai helm pasti warga lokal.- Di Hua Hin jarang yang bisa bahasa Inggris, bahkan receptionist hotel aja nggak bisa bahasa Inggris.
Inilah video singkat saya di youtube tentang keseruan saya di Itinerary Hua Hin Part 1 : Plearnwan - The Venezia - Cicada Market
0 Comments