Saya ingat banget terakhir ke kota Jakarta itu pada tahun 2013 atau tepatnya 6 tahun yang lalu. Sering mampir ke Jakarta biasanya cuma transit aja di Soekarno Hatta tanpa keluar bandara. Makanya waktu kemarin ke pusat kota Jakarta, saya terpana lihat megahnya Jakarta, lihat orang banyak banget jalan kaki menuju ke transjakarta atau MRT. Surabaya yang menurut saya sudah megah tidak ada apa-apanya.
Waktu ke Jakarta minggu lalu, durasinya cuma 1.5 hari. Saya habiskan dalam perjalanan bisnis, sisanya untuk kulineran dan naik MRT. Ah iya nanti saya tulis terpisah tentang pengalaman saya ke Jakarta sebagai anak daerah, sekarang saya mau cerita tentang Soto Sedap Boyolali dan Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih.
Soto Sedap Boyolali Jakarta
Jadi saya ke Jakarta-nya bersama para rekan bisnis alias para bapak-bapak dan satu cewek yang memang nggak suka kulineran yang aneh-aneh. Bos si Mr Y pengen banget makan soto yang segar di tengah cuaca panas Jakarta. Waktu itu kami naik mobil sewaan, kami pasrah diturunkan di kuliner mana aja asalkan soto tapi bukan soto betawi.
Melihat nama Soto Sedap Boyolali, saya sudah menebak soto-soto ala Jawa Tengah yang berkuah bening dan jejeran gorengan yang biasanya dipajang di meja. Benar saja, Soto Sedap Boyolali ini menyediakan soto daging dan soto ayam. Harganya cukup masuk akal dengan harga Jakarta. Soto daging pisah dihargai Rp. 12.000,- sedangkan soto ayam pisah dihargai Rp. 10.000,-
Wah kok murah sotonya? Soto khas Jawa Tengah memang isinya minimalis banget, seperti isi soto daging saya cuma ada 4 irisan tipis daging makanya murah. Supaya puas pakai lauknya ada jajaran tempe mendeoan, sate paru, sate dan aneka gorengan. Disinilah kekhilafan dimulai karena tempe mendoan aja saya nambah 4, perkedel 1 dan krupuk.
Tempe mendoannya asli enak banget, meskipun udah nggak panas tapi tetap crunchy. Perkedel juga terasa banget kaldu dagingnya dan kentangnya. Untuk kuah soto dagingnya juga saya suka banget, seger dan terasa kaldu dagingnya.
Sayangnya teman saya si Mr J dan Mr D pesan soto ayam pisah yang katanya biasa saja. Memang di Soto Sedap Boyolali di Jakarta ini spesialnya di Soto Daging. Kami ber-6 habisnya cuma Rp. 120rb, murah kan?
SSB (Soto Sedap Boyolali) Pecenongan :
Jalan Batu Tulis Raya No. 27A
Pecenongan Jakarta Pusat
Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih
Jujur saja, saya nggak hafal daerah-daerah di Jakarta. Pikir saya kalau sama daerah-daerah Jakarta Pusat pasti nggak jauh lokasinya. Nah karena habis lihat postingan di instagram, saya jadi pengen ke Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih. Posisinya saya di hotel Kawasan Mangga dua, lumayan banget ke Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih sekitar 1 jam perjalanan naik Grab.
Siapa sih yang nggak kenal sama Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih yang katanya sudah ada sejak tahun 1958. Begitu kami diturunkan oleh driver Grab, kami langsung melihat luberan pengunjung yang sudah menikmati nasi goreng kambing hingga ke trotoar. Rame sih tapi tetap wajar.
Nah kalau ke sini wajib pesan dulu dan langsung bayar. Nasi goreng kambing dihargai Rp. 41.000,- dan sate kambing seporsi isi 8 tusuk Rp. 60.000,- (harga Nopember 2019). Setelah itu boleh duduk di mana aja, mau yang ada atapnya atau di dekat jalan raya sih bebas, yang penting harus siap mendengarkan senandung para pengamen dan ondel-ondel yang wara-wiri.
Tidak begitu lama pesanan saya datang, nasi goreng kambing sepiring dengan emping mlinjo, sate kambing dengan kuah kecap manis dan acar. Saya seporsi dengan teman saya cewek yang cuma sekedar pengen menghapus rasa penasaran dengan nasi goreng kambing yang sebenarnya nggak lapar-lapar banget.
Penyajian di Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih ini cepat karena masaknya dalam satu wajan besar banget yang bisa untuk ratusan porsi. Jujur sih rasa di Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih ini enak banget, kaldu kambingnya terasa banget, daging kambingnya juga nggak prengus sama sekali dan kayak ada mentega yang gurih. Meskipun berminyak tapi nggak bikin serak.
Dengan harga sate kambing Rp. 60.000,- saya sih sebenarnya berharap dapat 10 tusuk tapi ini cuma dapat 8 tusuk. Untung aja pertusuknya masih gemuk-gemuk jadi mengenyangkan. Rasa dagingnya ini crispy diluar tapi basah di dalam atau ketika digigit bagian dalamnya. Selain itu nggak bau prengus sama sekali. Kalau biasanya di Surabaya selalu pakai bumbu kacang, pakai kecap manis ternyata enak juga.
Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih
Jl. Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat
Jam Buka:
17.00 - 02.00
Bonus:
Kerak Telor Jakarta
Posisi perut sebenarnya masih kenyang banget karena habis makan nasi goreng kambing kebon sirih, tapi lihat kerak telor Jakarta yang mangkal di depan tenda nasi goreng kambing kebon sirih jadi tergoda beli.
Sebelumnya saya nggak tahu loh apa itu Kerak telor Jakarta. Sama si Bapaknya ditanyain mau telor bebek atau telor ayam? Saya jawab pake telor ayam, kan habis makan kambing biar nggak terlalu full kolesterolnya jika maka telor bebek.
Ternyata kerak telor ini dari ketan yang dikeringin terus dicampur sama telor dikasih kayak abon-abon gitu. Waktu bayar agak takjub sih harganya Rp. 25.000,- langsung inget tahu tek yang jajanan Surabaya biasanya Rp. 10.000,-an
Rasanya gimana? Jadi ketan tersebut kan dibakar di atas tungku arang trus diungkep, hasilnya jadi kering dibagian pinggirnya tapi dibagian tengahnya basah. Enak sih rasanya tapi rada-rada aneh kalau nggak biasa. Kalau makan kerak telor saya bayangin sambil makan krupuk uyel pasti lebih nikmat.
...
Begitulah cerita saya jalan-jalan di Jakarta untuk Kulineran Jakarta! Soto Sedap Boyolali & Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih sebagai anak daerah yang merantau cuma sehari semalam. Kayaknya bakalan nulis lagi tentang naik MRT, review hotel dan ketakjuban saya lihat jalan-jalan Jakarta yang berlaku mobil ganjil genap.
0 Comments