Melepas penatnya kota Surabaya, saya menuju ke kota Jogja. Perjalanan ke Jogja ini istimewa karena saya tidak solo trip maupun traveling dengan membuat itinerary sendiri. Namun, saya mengikuti trip bersama www.wanderial.com.
Trip saya bertema "Jogja Cultural Experience" selama 2 hari 1 malam. Selama trip ini saya santai banget, dijemput, di dalam mobil tidur dan nggak dikejar waktu sama itinerary trip. Teman-teman yang mengikuti trip juga baik banget padahal baru kenal.
Trip saya bertema "Jogja Cultural Experience" selama 2 hari 1 malam. Selama trip ini saya santai banget, dijemput, di dalam mobil tidur dan nggak dikejar waktu sama itinerary trip. Teman-teman yang mengikuti trip juga baik banget padahal baru kenal.
Okay, jadi ngapain aja selama trip? Berikut cerita lengkapnya...
Hari ke-1
Saya dijemput di hotel tempat kami menginap. Lalu perjalanan dilanjutkan menuju ke Desa Wisata di daerah Sleman. Dari kota Jogja perjalanannya lumayan jauh sekitar 1 jam-an, jadi kami buat tidur di mobil.
Di desa Wisata kami langsung disambut dengan karawitan di pendopo desa. Ada camilan tradisional seperti kacang rebus, singkong rebus, arem-arem dan wedang uwuh. Setelah itu kami diantarkan menuju rumah warga untuk membuat batik dan tie dye.
Setiap peserta trip mendapatkan satu kaos untuk membuat tie dye (ikat kain celup). Di mulai dari mencuci, menjemur, mengikat, hingga memberi warna, kami didampingi oleh masyarakat yang ada di desa wisata ini. Proses Tie Dye ini juga dibarengi dengan membatik yang waktunya bersamaan.
Pewarnaan Tie Dye |
Maafkan kalau merem |
Sambil menunggu kaos tie dye dan kain batik kami kering, kami diajak makan siang dengan kuliner lokal yaitu bernama Wiwitan. Menu wiwitan biasanya untuk rasa syukur ketika diberikan panen, menunya berupa nasi putih, urap-urap, ayam dan sambel gepeng. Sambel gepeng ini dari kacang tholo, gereh (ikan asin), bawang putih, garam, kencur, daun jeruk purut serta cabai, rasanya sih nggak pedas tapi enak banget.
Menu wiwitan |
sambal gepeng |
Kenyang makan kami diajak ke proses menenun dengan proses tradisional. Lokasinya masih sekitaran rumah nge Tie Dye jadi kita jalan kaki. Tempat menenun yang dulunya kandang sapi ini, sampai saat ini masih digunakan warga untuk membuat barang kerajinan seperti tas, dompet dan korset.
proses menenun |
Selanjutnya kami menuju desa wisata berikutnya untuk belajar Jemparingan. Jemparingan merupakan memanah ala Jawa. Disini kami diwajibkan untuk memakai baju adat dan memakai ikat kepala udeng.
Briefing sebelum Jemparingan |
Jemparingan |
Belajar Jemparingan ini seru banget, saya bisa belajar memanah dengan instan bersama instruktur berpengalaman. Biasanya untuk belajar Jemparingan ini harus mengikuti beberapa tes terlebih dahulu, tapi karena mengikuti trip kami bisa memegang dan menggunakan Jemparingan secara langsung.
Dari Jemparingan tadi kami kembali ke Jogja ke The Chendela Guesthouse tempat kami menginap. Hotel ini sudah include dengan paket wisata. Suka banget sama konsep hotelnya yang cantik dan bisa untuk foto ala OOTD.
The Chendela |
Malamnya kami kembali dijemput untuk makan malam di Angkringan Kraton. Berakhir nongkrong di Tempo Gelato yaitu ice cream kekinian yang dibuat syuting AADC. Tempo Gelato ini free and easy, kami cuma di drop lalu pulangnya nge-Grab kembali ke hotel.
Angkringan Kraton |
Dijemput jam 04.00 pagi, kami menuju ke Bukit Pangguk. Lokasi Bukit Panguk berada di Kabupaten Bantul, sekitar 1,5 jam perjalanan dari kota Jogja. Seperti biasa karena dijemput pagi banget, kami sepanjang perjalanan tidur..tiba-tiba udah sampai aja di lokasi.
Ketika kami datang cuaca di Bukit Panguk sedang tidak bersahabat, kami ditemani kabut yang pekat. Tapi tetap ritual foto harus jalan heeehehe... Si Erchan (tour guide kami) sabar banget saya mintai tolong foto saya dengan angle aneh-aneh. Hasilnya juga bagus-bagus banget fotonya.
Per spot foto dikenakan biaya. Kalau yang ini 5.000 |
Ini 3000 |
Di Bukit Panguk ini biaya masuknya gratis, namun setiap spot foto dikenakan biaya 3000-5000,- Harga per spot foto sudah include sama biaya tripnya.
Dari Bukit Panguk, kami diberi pilihan kembali ke hotel atau lanjut ke Taman Sari? Kami memilih lanjut ke Taman Sari. Di Taman Sari kami ditemani guide lokal berkeliling spot-spot sekitar Taman Sari seperti tempat ratu melahirkan, water castle dan sumur gumuling. Pokoknya puas foto sampai klenger wkwkwk...
Taman Sari |
Sumur Gumuling |
Puas di Taman Sari kami kembali ke hotel untuk istirahat 2 jam sekaligus Check Inn. Makan siang sekitar pukul 12.00 di The Waroeng Raminten yang cabang Kaliurang. Di sana kami sudah disediakan menu ayam panggang.
The Waroeng Raminten |
menu ayam panggang di The House Of Raminten |
Trip selanjunya menuju ke Museum Ullen Sentalu. Kebetulan ini pertama kalinya saya ke Museum Ullen Sentalu yang ternyata konsepnya bagus banget. Sayangnya di Museum Ullen Sentalu ini tidak diperbolehkan untuk foto...jadi kami hanya puas mendengarkan tour guide saja.
Museum Ullen Sentalu |
Cuma boleh foto di lokasi ini aja |
Perjalanan ini berakhir setelah di Museum Ullen Sentalu, kami diantarkan menuju tempat yang kami inginkan di Jogja...
Tentang Wanderial.com
Wanderial ini kantornya ada di Jogja. Ada beberapa pilihan OPen Trip, Private Trip dan Honeymoon Trip. Destinasinya ada banyak nggak hanya di Jogja namun ada juga di luar Jogja sama luar negeri. Btw saya lagi ngelirik yang Pulau Cinta sama Maldives yang harganya terjangkau banget.
Paket Yogyakarta Cultural Experience ini seharga Rp. 950.000,- Tripnya sendiri ada di setiap weekend. Saya suka dengan konsep trip-nya karena meskipun sudah diatur itinerary-nya namun kita bisa request atau utak-atik jadwal sesuai kesepakatan dengan peserta trip lainnya. Pick Up dan Drop Off pun sesuai keinginan kita. Intinya sih dengan harga segitu nggak rugi ambil trip ini.
0 Comments