Sehari saja di Kyoto menurut saya memang kurang. Namun apa daya karena keterbatasan waktu liburan, saya harus menyusun tempat wisata penting Kyoto dalam sehari saja. Tempat wisata tersebut yaitu Fushimi Inari, Arashiyama dan Gion.
Perjalanan dalam sehari tersebut saya berangkat dari Osaka pagi hari menggunakan Shinkasen dengan jarak tempuh 30 menit. Tiketnya yaitu 560 yen atau sekitar Rp. 72.000,- tiket tersebut saya bayar gratis karena saya memiliki JR Pass. Saya memutuskan tidak menginap di Kyoto namun di Osaka selama 3 hari 2 malam, seharinya saya habiskan di Kyoto dan 2 hari full di Osaka.
Arashiyama
Menuju Arashiyama, transportasinya juga cukup mudah yaitu turun di JR SagaaArashiyama (JR Sagano Line for Sonobe).
Dari pintu keluar stasiun langsung terlihat Saga Torokko Station yang merupakan stasiun untuk kereta wisata Sagano atau disebut Sagano Romantic Train. Karena memang sudah niat naik Sagano Romantic Train saya membeli tiketnya terlebih dahulu untuk keberangkatan jam 11.01. Harga tiketnya yaitu 620 yen untuk sekali jalan.
Saga Torokko Station |
Beli tiket Sagano Romantic Train |
Tiket Sagano Romantic Train |
Masih ada waktu sekitar 2 jam dari keberangkatan Sagano Romantic Train, saya jalan-jalan terlebih dahulu ke Togetsu Bridge. Dari Sagaarashiyama station saya harus harus jalan kaki sekitar 900 meter.
Nggak terasa jauh kok, karena sekelilingnya saya disuguhi rumah-rumah khas Jepang, kehidupan masyarakatnya dan deretan toko-toko cinderamata, tiba-tiba sudah sampai aja di Togetsu Bridge.
rental sepeda |
petunjuk jalannya jelas banget |
toko-toko di Arashiyama |
rumah penduduk di arashiyama |
Togetsu Bridge |
Sampai di Togetsu Bridge yang terlihat memang sungai Arashiyama dan hanya jembatan kayu biasa. Namun sejarahnya memang di jembatannya yang menjadi icon Arashiyama yang sudah dibangun sejak 400 tahun yang lalu.
Togetsu Bridge |
Sebenarnya mata saya lebih tertarik sama dengan abang-abang penarik Rickshaw yang ototnya aduhai wkwkwkw... Kayaknya kok nggak ada yang jelek ya..karena ternyata penarik Rickshaw merupakan mahasiswa yang rata-rata jago Inggris. Kalau lagi nggak ada job narik rickshaw mereka asik mungutin sampah di jalan.
Rickshaw |
nih kalau richkshaw sepi..mungutin sampah |
Sayangnya kok mahal banget naik rickshaw, cuma keliling 30 menit aja keliling Arashiyama kalaau dikurskan itu Rp 900.000,- duh harganya bikin saya greges..apalah daya jadi saya cuma lirik-lirik penarik Rickshawnya aja...
Nah, dari Togetsu Bridge saya jalan menuju spot point yang terpenting yaitu Arashiyama Bamboo Forest yang jaraknya 500 meter. Lagi-lagi saya disuguhi pemandangan yang kanan kirinya toko-toko penjual makanan dan cinderamata. Ada juga tempat persewaan kimono yang harganya 3000 yen atau Rp. 385.000,- Saya skip untuk sewa kimono..mungkin kalau lagi traveling ke Jepang lagi aja.
Arashiyama Bamboo Forest sangat kekinian di instagram, namun nggak nyangka aja kalau suasananya hanyalah kanan kirinya bambu hijau sepanjang 500 meter. Di tengah-tengah Bamboo Forest ini ada kuil yang cukup ramai. Entahlah ketika memasuki area bamboo forest ini terkesan mistik Jepang banget, efek kebanyakan nonton drama.
gerbang masuk bamboo forest |
Bamboo Forest |
kuil di Bamboo Forest |
Richkshaw bamboo forest |
Setelah puas di Bamboo Forest saya teringat harus mengejar jadwal perjalanan ke Sagano Romantic Train dan harus balik ke Saga Torokko Station yang artinya harus jalan kaki lagi 900 meter.
Keliling Hutan Arashiyama dengan Sagano Romantic Train
Sampai di Sagano Romantic Train tinggal nunjukin tiket yang saya beli lalu naik ke kereta sesuai dengan tempat duduk yang tertulis di tiket. Total satu kali perjalanan naik Kereta Sagano ini 25 menit..melewati 4 stasiun yaitu (Saga Torokko Station, Arashiyama Torokko Station, Hozukyo Torokko Station dan Kameoka Torokko Station).
Sagano Romantic Train |
Untuk keberangkatan selain dari Saga Torokko Station, bisa juga naik dari Arashiyama Torokko Station yang jaraknya 800 meter dari Bamboo Forest. Kereta Sagano memiliki stasiun yang berbeda dengan JR, ada nama "Torokko Station" di setiap pemberhentiannya.
Peminat Sagano Romantic Train cukup banyak, namun tenang aja ada 8 kali keberangkatan dengan jeda keberangkatan satu jam. Amannya sih booking dulu aja tiketnya ketika sampai di Arashiyama sebelum jalan-jalan ke Bambo Forest dan Togetsu Bridge.
Pemandangan dari alam yang dilewati Sagano Romantic Train ini seperti hutan dan sungai. Sebenarnya nggak jauh beda dengan suasana ketika kita mau ke daerah alam yang ada arung jeramnya. Namun karena keretanya membelah hutan maka suasana menjadi berbeda, apalagi cuma 25 menit terasa sangat cepat.
di Indonesia banyak ya sungai kayak gini wkwkkw |
Stasiun terakhir dari Sagano Romantic Train ini adalah Kameoka Torokko Station, semua penumpang diwajibkan untuk turun. Setelah itu jika melanjutkan perjalanan ke daerah lain Kyoto maka harus naik kereta JR di Umahari Station yang jaraknya 550 meter. Lagi-lagi meskipun jalan kaki, saya tidak terasa capek karena sepanjang perjalanan suasananya adalah sawah. Sama sih kayak suasana di Indonesia tapi yang membuatnya cantik adalah rumah-rumah khas Jepangnya.
Pemandangan sawah begitu keluar station |
Umahori Station |
Fushimi Inari
Kalau kalian sering lihat di Instagram kuil dengan deretan pilar berwarna orange maka kuil tersebut Fushimi Inari. Pilar yang berwarna orange tersebut berwarna Torii, banyak yang menyumbang torii tersebut yang berharga ratusan juta sebagai tempat bersemayamnya dewa padi. Mungkin ibaratnya seperti membangun masjid yang donasinya dari donatur yang imbalannya amal jariyah..begitulah...
Transportasi ke Fushimi Inari :
Dari Arashiyama menuju ke Fushimi Inari sangat mudah naik JR Nara Line lalu turun di Inari Station. Begitu keluar stasiun JR saya langsung bisa melihat gerbang kuil Fushimi Inari.
Inari Station |
Fushimi Inari |
Sampai di Fushimi Inari, saya mencari torii yang dimaksud banyak orang untuk tempat OOTD. Gerbang torii berada di area belakang kuil. Tak seperti yang saya bayangkan yang di foto terlihat sepi..ternyata torii ini dilalui banyak sekali wisatawan. Tiga puluh menit berlalu saya mondar mandir mencari spot agar lintasan torii sepi namun tak kunjung sepi.
Torii Fushimi Inari |
Tetap sabar menanti hingga satu jam berlalu saya menantikan hanya beberapa detik torii sepi. Untungnya ada wisatawan dari negeri China yang bisa saya mintai tolong untuk foto.. dapatlah foto kekinian ala OOTD di Fushimi Inari. Di dekat pintu keluar ada deretan street food yang cukup ramai dikunjungi wisatawan.
Mencari Geisha di Gion
Sengaja judul dibuat sedikit unik yaitu mencari geisha di Gion, padahal satu geisha pun tidak saya temukan di jalan di area Gion. Untuk transportasi saya sama sekali tidak kesulitan, tinggal turun ke GION-SHIJO station lalu ke exit 9.
Ada banyak exit ketika sampai di Gion Shijo, namun dari exit 9 aja yang sangat mudah menjangkau semua tempat wisata di GION.
Spot yang wajib dikunjungi yaitu :
Shirakawa Dori 白川
Jangan salah ini bukan shirakawa go ya, tapi shirakawa dori. Ini spot favorit untuk prewedding di daerah Gion. Sekelilingnya merupakan restaurant dan rumah penduduk dengan rumah khas Jepang Ryokan.
Paling suka sama setiap sudut gang-gang kecil atau hanamikoji dori yang dibelah sama sungai Kamo, entahlah di sekitar sini ada aja spot bagus untuk foto. Kalau mau cari makanan halal juga ada ramen Naritaya.
Higashiyama
Dari Shirakawa Dori menuju ke Higashiyama saya berjalan kaki sekitar 1 km. Entah dalam sehari saya sudah berjalan berapa km, biasanya baru terasa capeknya kalau mau tidur harus pakai koyo dari kaki sampai kepala wkwkwk...
Higashiyama merupakan jalan penghubung menuju ke Kuil Kiyomizudera. Terpaksa kuil Kiyomizudera harus saya skip karena saya lebih tertarik nongkrong di starbuck Kyoto yang terkenal karena bangunan Ryokan nya. Banyak kok sebenarnya tempat wisata di Higashiyama, namun karena sudah "klenger" saya memilih duduk santai di Starbuck.
Tangga menuju Kuil Kiyomzudera |
Kalau berada di Higashiyama ini seperti berada di dalam setting film geisha, seperti masuk di mesin waktu karena bangunannya yang kuno.
...
Beberapa spot yang saya lewatkan di GION yaitu Pontocho Kyoto Alley yang merupakan tempat nongkrong dengan menghadap sungai Kamo, apalagi tempat ini kalau malam katanya bagus banget dan Nishiki Market tempat berburu oleh-oleh di Kyoto.
Setelah kelelahan menyusuri Gion yang beranjak petang saya kembali ke Kyoto station dengan menggunakan bus nomor 100. Ini sebenarnya saya asal naik aja, ketika melihat halte bus lalu tertulis kalau nomor 100 menuju ke Kyoto Station saya langsung memutuskan naik bus. Biayanya saya bayar tunai ketika sudah turun bus. Setelah itu saya melanjutkan perjalanan kembali ke OSaka.
Bus Nomor 100 menuju stasiun Kyoto |
Saya diturunkan di halte bus depan Kyoto Station |
Kyoto Station |
Suasana di Kyoto Station |
Begitulah cerita saya sehari ke Kyoto ke Arashiyama, Fushimi Inari dan Gion yang terasa sangat kurang waktunya. Saya rasa minimal dua hari barulah puas berkeliling Kyoto.
0 Comments