Jalan-Jalan Bareng Traveloka Eats di Surabaya dan Madura

Cerita tentang jalan-jalan bareng traveloka eats ini lanjutan dari artikel sebelumnya Kulineran bareng Traveloka Eats di Surabaya dan Madura, karena acaranya seru dan padat rasanya satu artikel nggak akan cukup, belum lagi foto-fotonya yang membuat memory kamera saya full. Nah, kalo kemarin kalian sudah baca acara kuliner yang bikin lapar, sekarang ngomongin wisata yang kami tuju bersama para influencer ibukota dan Blogger Jawa Timur.

Lokasi: Tresna Art

Meskipun tinggal di Surabaya ternyata banyak wisata yang sekitaran Surabaya yang belum saya kunjungi. Kami mengunjungi beberapa wisata berikut ini:

Tresna Art, Bangkalan

Setelah dari bebek sinjay di Bangkalan, kami diajak ke Tresna Art yang lokasinya masih di area dekat Bebek Sinjay. Lokasi Tresna Art ini agak ajaib karena berada di gang sempit, driver Hiace kami melaju perlahan memasuki area pusat batik tulis ini.

Saya langsung masuk ke area Galeri, deretan batik-batik berwarna berani dan motif khas Madura dipajang satu persatu. Tresna Art ini menjual batik tulis, jadi untuk harganya sekitar Rp. 250.000,- up. Sempat saya tanya pembuat batik tulis, untuk membuat satu kain batik dibutuhkan waktu hingga 2-3 bulan, pantes harganya mahal.

Setelah memasuki area galeri, di belakang halaman Tresna Art ini ada rumah adat khas Madura yang dilengkapi dengan tempat tidur dan juga isinya. Ada juga halaman rimbun yang sejuk lengkap dengan es rempah dan bubur khas Madura (tajin Sobhih).

Mercusuar Sembilangan

Destinasi wisata di Bangkalan memang saya buta banget, padahal Mercusuar Sembilangan berusia 100 tahun lebih dan saya baru tahu dari trip Traveloka Eats. Perjalanan menuju ke Mercusuar Sembilangan ini tak mudah, selain jalannya yang rusak, lalu panasnya udara di Bangkalan membuat perjalanan terasa sangat lama.

Sampai di Mercusuar Sembilangan, tampak para penjual makanan yang menjual makanannya di depan gate masuk. Sayangnya kami memperoleh informasi jika tangga untuk naik ke atas Mercusuar sedang rusak, jadi kami tidak diperbolehkan untuk masuk. Kami hanya puas untuk berfoto di depan Mercusuar yang dulunya digunakan sebagai navigasi kapal di Selat Madura.

Monumen Tugu Pahlawan

Arek Surabaya pastinya mengetahui tentang monumen tugu pahlawan. Namun, belum tentu pernah masuk ke dalamnya, seperti saya yang terakhir ke sana waktu zaman SD saat study tour sekolah hehehe... 

Rupanya kalau hari Minggu Tugu Pahlawan ini masih jadi favoritnya warga Surabaya untuk sekedar menikmati weekend sambil jalan-jalan ke pasar dadakan yang ada di depan monumen tugu pahlawan. Banyak yang masuk hanya ke area halaman saja tanpa masuk ke monumenkarena gratis, sedangkan masuk monumen dikenakan tiket masuk Rp. 5.000,- saja.

Lihat postingan ini di Instagram

Kapan terakhir kalian ke Museum 10 nopember atau tugu pahlawan? Atau seringnya ke TP7 didepan museum 😁 Selamat Hari Pahlawan 😊 📸 tukang poto: @yuniarinukti

Sebuah kiriman dibagikan oleh Diarysivika (@diarysivika) pada 11 Nov 2018 jam 3:41 PST

Setelah puas berfoto di spot wajib yaitu monumen dengan icon paku terbalik yang dibangun sejak tahun 1976 untuk mengenang peristiwa hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 Nopember, saya masuk ke dalam Museum. Ada 2 lantai di dalam museum. Kami rombongan traveloka Eats juga menonton film pendek yang menceritakan pertempuran di tanggal 10 Nopember. Di lantai 2 ada pameran yang berisikan pakaian, senjata dan foto-foto para pahlawan seperti Bung Tomo.

>

Toko Oleh-Oleh Bhek

Di area genting yang kalau sore ada seafood langganan saya ini terdapat jejeran toko oleh-oleh, yang terkenal yaitu toko bhek. Kalo saya sih nggak beli oleh-oleh, cuma lihat-lihat saja. Yang dijual banyak ada camilan, sambal bu rudy, roti surabaya, bandeng dan almond crispy.

Amazing Race di Pasar Atom

Di hari terakhir kami Surabaya dan Madura Culinary Trip Aruna dan Lidahnya kami diajak untuk amazing race di Pasar Atom. Dalam satu kelompok diajak untuk memecahkan 3 clue kata yang diacak untuk menemukan nama-nama restoran di Pasar Atom.

Tiga kata tersebut yaitu Cakue Peneleh, Lontong Mie Nyonya Atha dan Rujak Uleg Bu Siti. Setelah memecahkan kata, kami diwajibkan untuk berkuliner dan membeli semua makanannya dengan modal uang Rp. 100.000,-

Dengan perut yang masih kenyang karena sebelumnya kulineran di Bubur Ayam Spensix dan saya kalap makan dua porsi rujak petis ahmad jaiz, kami berlari menuju tempat kuliner tersebut. Body saya yang curvy ini harus mengejar teman-teman saya yang berbody aduhai. Semua restorannya terbagi dari lantai 1 hingga lantai 3 di pasar Atom lama dan pasar atom baru.

Kembali ke titik point amazing race, kami tidak menyangka kalo kami yang pertama datang dan menjadi juara satunya. Langsung deh leyeh-leyeh sambil nungguin peserta lainnya sambil makan makanan yang sudah kami beli tadi. Lalu makan cakue dan roti gorengnya Peneleh adalah kenikmatan tiada tara saya. Kadang kalo ngidam pengen banget cakue saya selalu niat beli ke Pasar Atom barulah belanja.

www.foodgrapher.com

...

Rangkaian trip Traveloka Eats ini berakhir di Soto Cak Har. Pemenang amazing race dan foto terbaik instagram diumumkan di warung yang menjadi tempat shooting Aruna dan Lidahnya. Jadi kalau kalian pengen jalan-jalan bareng Traveloka Eats maka rajin-rajin review atau beli voucher makannya, siapa tahu kalian bisa diajak jalan-jalan bareng Traveloka. Salam kuliner :)

hadiah amazing race (foto: tim hi ace 1)