Sejak sebulan yang lalu, The Onsen Resort yang berada di kawasan Songgoriti, Batu, seliweran di timeline instagram saya. Seperti biasanya saya cepat banget panasnya kalo ada wisata baru yang ada di sekitaran Malang dan Batu. Akhirnya saya cus lah ke Batu bersama keluarga. The Onsen Resort berada di kawasan wisata Songgoriti, namun harus naik sedikit lagi naik ke atas menggunakan kendaraan untuk sampai lokasinya. Nggak susah kok kalo dibantu dengan bantuan GPS.
Sampai dilokasi kami apes banget karena cuaca kala itu hujan, tapi karena sudah niat banget ke The Onsen Resort kami tetap nekat. Masuk di area resort kita akan disambut security di pos penjagaan. Security akan menanyakan maksud kedatangan kita. Waktu itu saya menyampaikan kalo ingin makan di restoran Jepang. Dijelaskan kalau untuk masuk ke kawasan resort ada biaya masuk Rp. 50.000,-/orang dewasa, kalo anak-anak seperti anak saya yang berumur 6 tahun masih digratiskan.
Tiket masuk yang ditukarkan dengan dua botol minuman (tiket ini bukan tiket minuman di restoran ya...) |
Beberapa kendaraan ada yang nggak jadi masuk karena kecewa dengan harga tiket masuknya, tapi kalo kami karena sudah niat pengen eksplor the onsen resort akhirnya masuk. Tiket tersebut ditukarkan dengan 2 botol minuman mizone dan sejenis pulpy orange, karena saya beli tiket 2 tiket masuk maka dapat 4 botol.
Luas The Onsen Resort ini tidak seberapa luas. Beberapa areanya terbagi dalam vila, restaurant, spot foto, tempat make up dan sewa kimono, beberapa ruang serbaguna, dan ada juga hot spring. Kalo mau sewa vila, harga yang saya lihat antara Rp. 3.000.000,- s.d Rp. 4.000.000,- karena konsepnya vila, satu villa terdiri dari 2 s.d 3 kamar yang bisa bisa untuk beberapa orang. Untuk kamar vilanya sih saya nggak bisa melihat karena saya nggak sewa kamar, cuma foto-foto dan makan saja.
Sebelumnya saya juga pengen banget sewa kimono sambil foto-foto bersama keluarga. Tapi lumayan juga untuk sewa kimono, yaitu Rp. 150.000,-/orang, harga tersebut include dengan kimono, sandal bakiak, makeup dan hair do berserta aksesorisnya. Apalagi waktu itu hujan, jadi makin males sewa kimono-nya.
nggak jadi sewa kimono, pinjam bakiak orang aja hehehe |
Sambil nunggu hujan reda kami makan dulu di area restoran Jepang. Suasananya super crowded dan waitres terlihat sangat sibuk. Jadi waktu itu kami sebenarnya memesan 3 menu, ada sushi, soup dan tempura, tapi yang datang hanya ada dua yaitu sushi dan soup saja. Untuk menunggu makanan tersebut kami hampir dua jam lamanya, untung posisi kami tidak begitu lapar, jadi sabar banget menunggu sambil melihat hujan :)
Untuk makanan dan minuman rasanya cukup oke, nggak kalah sama restoran Jepang yang cukup ternama di Surabaya. Hanya pelayanannya yang bad service. Mudah-mudahan hanya dialami kami saja, atau mungkin karena masih baru jadi perlu beberapa perbaikan untuk pelayanannya.
Setelah makan, kami eksplore kawasan The Onsen Resort. Beberapa spot yang jadi andalan adalah jembatan merah khas Jepang, di depan ruang ganti sewa kimono, di depan area villa dan taman chaya. Sayang yang di area chaya ini saya nggak sempat foto-foto karena hujan dengan derasnya.
Menurut saya sih The Onsen Resort ini cukup recommended dijadikan tempat narsis, apalagi yang belum kesampaian ke Jepang kayak saya. Semoga ke depannya pelayanan The Onsen Resort, Batu ini semakin baik, apalagi kita kan sudah bayar Rp. 50.000,- jadi pelayanannya harus sebagus tempat wisata lainnya yang ada di Batu.
0 Comments