Awal saya mengetahui tentang bebek hitam Pak Sayeki di Surabaya ini karena si Mona Ratuliu pernah bilang kalo bebek ini jadi langganannya setiap ke Surabaya. Pun beberapa kali artis yang ada event di Surabaya seringnya juga bilang kalo ke Surabaya nggak lengkap jika belum makan bebek hitam. Padahal setahu saya bebek langganan artis tuh ya bebek Sinjay atau bebek di tugu pahlawan.
Berawal dari penasaran saya kemudian memasukkan kata kunci bebek hitam Pak Sayeki di google map. Ketemu di map kemudian saya susuri jalan Dharmawangsa sesuai panduan GPS. Saya takjub dengan lokasinya yang merupakan kedai kaki lima yang tidak terlalu luas, kapasitasnya hanya menampung sekitar 15 orang. Mejanya panjang dan kursi plastik yang ketika makan harus berhadap-hadapan.
Dengan tenda berwarna kuning menyala, lokasinya memang strategis berada di pinggir jalan raya. Namun tenda ala kadarnya itu berdiri di atas selokan yang ditutupi kayu, nggak bau sih jadi amanlah buat kebersihan aromanya. Untuk parkir motor bisa didepan tenda kuning, sedangkan mobil bisa masuk ke parkiran area ruko yang berada di belakang tenda bebek.
Jangan salah tenda yang ala kadarnya itu sangatlah ramai pengunjung. Penjualnya yang terdiri hanya tiga orang ini hampir tak berhenti melayani pengunjung. Yang saya suka sih mereka nggak cuekin pengunjung dan pelayanannya cepat. Sebelum makan, maka pilihlah bebek sesuai selera kemudian ada tempat khusus untuk meletakkan bebek pilihan kita. Setelah itu kita menunggu bebek kita matang.
Permasalahannya tempat yang terbatas tersebut harus bergantian makannya, nggak ada kesempatan deh ngerumpi sambil makan karena kursi kita menjadi incaran jutaan pengunjung. Nah, kalo artis makannya gimana? Mereka kebanyakan makan di mobil karena tempat yang nggak memungkinkan. Kalo nggak mau repot pasti pesan gojek.
Pesanan saya kemudian diantarkan, seporsi nasi putih mengepul dan bebek berwarna hitam beserta bumbu hitamnya ada dihadapan saya. Dengan ragu saya mencicipinya, bebek dengan mudahnya saya koyak dan bumbunya saya blend a.k.a campur dengan nasi. Ternyata rasanya sangat enak dan unik. Kalo saya biasanya makan bebek harus crispy yang super garing, di sini meskipun basah gorengannya tetap tidak masalah bagi saya.
Bumbu yang kehitaman memang kunci kenikmatan dari bebek hitam Pak Sayeki ini. Bumbu kuning yang biasanya ada di setiap warung bebek, sengaja diganti dengan bumbu hitam. Bagi saya bebek hitam Pak Sayeki ini juaranya bebek di Surabaya, tapi kalo mas suami kurang suka. Katanya sih masih enak bebek palupi yang ada di Rungkut. Selera makanan setiap orang memang berbeda.
Nasi dan bebek di Pak Sayeki dibanderol seharga 18k. Kalo untuk kaum laki-laki porsi nasi di sana kurang banyak, tapi kalo perempuan saya rasa pas. Jadi kalian yang penggemar bebek wajib deh mencicipi bebek hitam Pak Sayeki ini.
Jl Dharmahusada 118
Surabaya
Open:
17.00 s.d habis
0 Comments