Bulan Mei adalah hari yang paling ditunggu warga Surabaya sebagai hari jadi kota Surabaya (HJKS). Tepat pada tanggal 31 Mei 2017 ini Surabaya memiliki usia ke 724, tentu perayaannya selalu meriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Warga Surabaya pun menyambut dengan antusias karena perayaannya akan digelar satu bulan penuh. HJKS bukan hanya sekedar pesta saja, tapi juga sebagai unjuk prestasi.
Tahun 2017 ini HJKS dimeriahkan dengan beberapa event seperti Surabaya Health Session, Surabaya Shopping Festival, Surabaya Fashion Parade, Pasar Malam Tjap Toendjoengan, Parade Budaya dan Bunga, Festival Rujak Uleg. Ada juga beberapa perlombaan yaitu lomba kejuaraan sepak bola piala walikota U11 dan U15, jambore sepeda tua, lomba dayung perahu naga, geekfest, pertunjukan tari remo, pameran & penyerahan hadiah lomba foto HJKS dan pemilihan duta wisata cak & ning.
Event yang juga tak pernah saya lewatkan dan selalu saya nantikan adalah Pasar Malam Tjap Toendjoengan. Tahun 2017 ini Pasar Malam Tjap Toendjoengan bertempat di East Coast Pakuwon City. Event ini digelar pada tanggal 3 Mei sampai dengan 29 mei 2017, kemudian diperpanjang hingga 4 Juni 2017 dengan jam buka mulai pukul 18.00 hingga pukul 22.00.
Dari namanya Pasar Malam Tjap Toendjoengan pasti kita sudah membayangkan suasana pasar malam dengan keriuhannya. Ya, Pasar Malam Tjap Toendjoengan ini memang pasar malam yang dikhususkan bagi pecinta kuliner. Akan ada puluhan stand makanan dari beberapa tenant yang memeriahkan. Pun acara semakin seru karena akan ditemani dengan panggung hiburan yang tiap hari akan menghibur pengunjung.
Pasar Malam Tjap Toendjoengan 2017, 3 Mei - 4 Juni 2017 |
Sore itu agar saya bisa menikmati lebih lama Pasar Malam Tjap Toendjoengan, saya sengaja datang pada pukul 17.00. Kekhawatiran saya yang takut kesulitan mendapatkan parkiran mobil tidak terbukti, saya dengan mudahnya mendapatkan parkir mobil karena kesigapan persiapan dari event Pasar Malam Tjap Toendjoengan untuk mengatasi membludaknya pengunjung seperti tahun sebelumnya. Pun musholla dan toilet tersedia dengan baik.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pengunjung Pasar Malam Tjap Toendjoengan yang ingin bertransaksi diwajibkan membeli kartu brizzi dari bank BRI dengan harga Rp. 20.000,- di stand yang disediakan. Setelah itu isi saldo kartu Brizzi bisa di top up sesuai kebutuhan, sedangkan pembayaran makanan dan minuman wajib menggunakan kartu Brizzi yang diserahkan ke penjual. Penjual kemudian menggesek kartu Brizzi di mesin EDC sesuai transaksi.
Stand Brizzi |
Kartu Brizzi untuk transaksi |
Menurut saya Pasar Malam Tjap Toendjoengan 2017 ini lebih banyak stand makanan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, terlihat dari panjangnya stand makanan yang berderet. Mulai dari makanan khas Surabaya atau Jawa Timuran seperti semanggi, pecel, nasi jagung, nasi campur, nasi cumi atom, nasi penyetan, nasi kuning, lontong sayur, lontong balap, tahu tek dan sebagainya.
Suasana di Pasar Malam Tjap Toendjoengan 2017 |
Tidak hanya makanan khas Jawa Timuran, makanan lainnya seperti gudeg, lumpia, nasi bakar, nasi Medan, nasi goreng, nasi babat madura dan berbagai menu lainnya. Untuk stand makanan halal dan non halal juga tertulis dengan di setiap stand. Selain itu harga yang ditawarkan pun bervariasi tidak membuat kantong jebol.
Aneka stand makanan |
Saya memilih makanan di stand Medan Wei dengan pilihan Nasi Lemak Medan dan minumannya seharga Rp. 28.000,- Menu ini berupa nasi lemak berwarna hijau dengan lauk empal, telur, tahu, ikan asin dan kering tempe. Nasi lemak yang merupakan makanan khas Melayu dipadu dengan lauk yang tak jauh citarasa Jawa Timuran ternyata rasanya cukup klop dan lezat.
Nasi Lemak |
Saya juga memesan di stand lainnya yaitu nasi bakar cakalang spesial seharga Rp. 28.000,- Aroma nasi bakar dengan daun kemangi yang khas mengepul dengan lezatnya disandingkan dengan ikan cakalang memang paduan yang serasi. Nasi cumi pasar arom pun tak luput dari incaran saya karena kuliner legendaris Surabaya, meski disajikan dengan porsi mini yang dibanderol Rp. 25.000,- cukup mengobati rasa kangen saya akan kuliner ini.
Nasi Bakar |
Belum sah jika belum memesan kuliner jawa, saya kemudian memesan nasi jagung yang lengkap dengan lauknya seharga Rp. 23.000,- Nasi jagung atau orang Jawa bilang nasi ampok ini kini mulai jarang ditemukan, jadi begitu ada di Pasar Malam Tjap Toendjoengan ini saya langsung antusias memesannya. Makanan yang asalnya dari Madura ini memang cocok disandingkan dengan ikan klotok, dadar jagung dan lengkap dengan urapnya.
Menu lainnya saya juga memesan grill smokey barbeque yang antriannya membludak dibandingkan dengan stand lainnya. Makanan tersebut difavoritkan karena menunya unik dan berbeda dengan yang lainnya, grill smokey barbeque dari daging sapi ini harganya Rp. 28.000,- Selanjutnya saya juga memesan camilan seperti lumpia, sosis, es puter dan arbanat.
nasi jagung |
Es Puter |
Arbanat atau cotton candy |
Tentu pilihan menu saya akan berbeda dengan pilihan anda, jadi untuk memuaskan selera kuliner Surabaya dan daerah Indonesia bisa datang langsung ke Pasar Malam Tjap Toendjoengan 2017. Setelah menikmati kuliner, kita juga bisa menyaksikan pertunjukan yang diselenggarakan di panggung hiburan. Adapula permainan anak-anak seperti mobil-mobilan, gayuh becak dan mini trampolin.
Buat penggemar selfie pun nggak perlu khawatir tidak bisa mengabadikan momen istimewa di Pasar Malam Tjap Toendjoengan karena banyak sekali spot foto yang menarik yang memang khusus disediakan untuk pengunjung. Saya yakin nggak cukup sekali untuk mengunjungi Pasar Malam Tjap Toendjoengan karena akan membuat kita ketagihan untuk datang lagi.
Selfie di Pasar Malam Tjap Toendjoengan 2017 |
0 Comments