Sore itu terasa syahdu. Saya mendengarkan dan menonton streaming musik online terbaru dengan Musicmax Telkomsel dari layar gadget menjadi damai dan tenang. Sejenak saya melupakan hiruk pikuk kemacetan kota Surabaya, disebuah hotel ala kampung di Ir Sukarno, Batu. Semilir angin yang dingin khas kota Batu berhasil menembus kaos tipis saya. Ah, saya masih belum move on dari momen tersebut.
Ya, saya sedang menginap di Kampung Lumbung, sebuah resort sekaligus hotel dan villa. Biasanya saya kurang antusias menginap dengan hotel-hotel ala pedesaan. Maklum si mbah saya rumahnya "ndeso" banget. Untuk ke rumah si mbah, mobil saya selalu bergetar dengan hebatnya karena jalannya masih bebatuan yang tidak beraspal. Orang desa sih nyebutnya jalan "makadam", entah kalo dalam bahasa Indonesia disebut jalan apa...
Kalo teman saya yang orang kota akan terpesona melihat sawah yang hijau atau kuning itu, saya sih sudah kenyang sejak kecil melihat sawah. Bisa diibaratkan kalo orang kota melihat mall akan biasa saja naik eskalator, kalo sepupu saya naik eskalator harus baca al-fatehah dulu sambil komat-kamit pegang baju saya wkwkwkwk..
Suasana Kampung Lumbung ini kental sekali dengan hawa pedesaan. Kamar saya menggunakan tempat tidur kuno berasal dari kayu, begitu pula lemari, rak tv maupun locker tempat menyimpan barang berharga bukan dari besi melainkan dari kayu berwarna kecoklatan dengan kuncinya. Sedangkan kamar mandi menggunakan batu alam, seperti mandi di sungai..
 |
| Pemandangan kampung lumbung dari balkon lantai dua |
 |
| kolam renang di area hotel |
Paginya saya sarapan dengan menu yang lengkap, pun tak ada yang salah juga dengan semua masakannya. Suasana area makan ini juga sangat unik, selain dekorasinya yang cantik, saya juga dapat melihat sungai yang mengalir dari tempat area makan. Kontur tanah ala kota Batu yang naik turun memang sedikit membingungkan, seperti ketika di area makan saya harus turun tangga tapi saya tetap berada di area tertinggi karena bisa melihat juga area resort dari kejauhan.
 |
| jalan setapak menuju ruang makan |
Selesai sarapan, saya berjalan kaki menuju area villa dan resort. Kalo lokasi kamar yang saya tempati adalah tipe hotel yang paling standart, jadi harap maklum kalo lokasinya berada di lantai dua bangunan. Tanpa lift, jadi cukup ngos-ngosan kalo naik turun tangga. Sedangkan villa dan resort dengan bangunan seperti rumah ala pedesaan yang terpisah-pisah, pun bangunannya juga dari kayu. Tipe ini cocok untuk menginap dengan keluarga besar.
 |
| villa dan resort |
Turun ke area resort dan villa saya juga melihat sebuah kolam renang, sedangkan di atas juga ada kolam renang untuk area hotel. Ngga masalah kok mau berenang yang ada di area manapun karena diperbolehkan. Setelah puas berfoto dan menstabilkan degup jantung saya yang ngos-ngosan karena jalan yang menurun tajam. Saya duduk-duduk di bawah pohon kelapa.
 |
| kolam renang di dekat villa |
Saya kemudian mendengarkan musik lagi di streaming musik online terbaru dengan Musicmax Telkomsel. Meskipun berada di area tanpa wifi hotel karena berada di outdoor, saya nggak takut kehabisan kuota. Tahu sendiri kan biasanya sekejam apa potongan kuota kalo melihat streaming musik online. Padahal untuk menonton Jung Yong Hwa atau 2PM pasti butuh kuota yang berlipat-lipat.
Dengan membeli paket data streaming lagu musicmax seharga mulai dari Rp. 20.000, saya mendapatkan kuota musik 2GB khusus untuk dengerin musik online dengan streaming musik melalui aplikasi streaming lagu dengan aplikasi streaming musik joox, aplikasi streaming lagu guvera, aplikasi karaoke smule, aplikasi streaming radio prambors dan gen fm tersebut dan akses berlangganan langit musik premium selama 1 bulan untuk menikmati jutaan koleksi lagu lokal & internasional.
Jadi kapan nih kalian mau ke Batu- Malang sambil nge K-Pop? Untuk Kampung Lumbung dengan segala fasilitasnya sangat recommended.
0 Comments