Beberapa hari saya traveling di Taipei ini saya belum pernah dijutekin, dimarahin, selalu dikasih senyum #eaaaa dan intonasi bicara mereka kalem nggak ngotot. Menurut saya budaya masyarakatnya yang ramah hampir sama dengan di Indonesia, bahkan lebih ramah dan tulus. Berbeda sekali dengan masyarakat Hong Kong yang juteknya amit-amit, saya pulang dari Hong Kong sampai lupa caranya untuk tersenyum lagi. Tapi Hong Kong tetap lah ngangenin di hati hehehe
Awalnya Taiwan saya sangka seperti budaya Hong Kong yang hidupnya serba berat sehingga malas untuk sosialisasi. Rupanya saya salah, mereka menyambut wisatawan dengan hangat..padahal Negara Taiwan promosinya jauh tertinggal dibandingkan Hong Kong. Nggak ada maksud apa-apa sih ngebandingin kedua Negara tersebut, hanya karena wajah mereka yang mirip saya berpikir juga karakternya sama. Bahkan Macau dan Hong Kong yang tetanggaan, orangnya pun berbeda karena Macau lebih ramah.
Awalnya Taiwan saya sangka seperti budaya Hong Kong yang hidupnya serba berat sehingga malas untuk sosialisasi. Rupanya saya salah, mereka menyambut wisatawan dengan hangat..padahal Negara Taiwan promosinya jauh tertinggal dibandingkan Hong Kong. Nggak ada maksud apa-apa sih ngebandingin kedua Negara tersebut, hanya karena wajah mereka yang mirip saya berpikir juga karakternya sama. Bahkan Macau dan Hong Kong yang tetanggaan, orangnya pun berbeda karena Macau lebih ramah.
Setiap Negara memang memiliki budayanya sendiri dan saya selalu mengagumi segala perbedaan yang ada. Saya nggak menyesal ngetrip ke Taiwan, yang awalnya karena hanya tiket promo murah malah jadi suka banget sama Taiwan. Jadi di hari yang kesekian ini saya tetap bersemangat menyelesaikan semua misi itinerary yang sudah tersusun rapi. Duh mulai menghitung hari kepulangan....
Yehliu Geopark
Pagi hari disaat orang masih tertidur pulas saya sudah sampai di Taipei Main Station. Ya, karena ingat Yehliu Geopark lokasinya tidak dekat dengan pusat kota Taipei jadi saya rela untuk memulai hari sepagi mungkin. Sampai di Taipei Main Station ini saya sempat kebingungan keluar masuk station, lokasinya benar-benar luas yang pintu keluarnya dibagi dalam east, west dan juga mungkin adapula north dan south.
Seperti yang sudah saya tulis di artikel sebelumnya, Taipei Main Station ini merupakan titik start dari semua transportasi yang ada di Taipei. Transportasi tersebut mulai dari bus, taksi, MRT, HSR (high Speed Rail dan Taiwan Railways Administration (TRA). Jadi jangan heran kalo pintu masuk dan keluarnya banyak banget, saya sendiri sampai bingung jika tidak memperhatikan secara detail mana tempat pemberhentian semua transportasi yang akan saya gunakan. Pun ketika naik bus, setiap nomor bus memiliki halte bus yang berbeda-beda.
Seperti yang sudah saya tulis di artikel sebelumnya, Taipei Main Station ini merupakan titik start dari semua transportasi yang ada di Taipei. Transportasi tersebut mulai dari bus, taksi, MRT, HSR (high Speed Rail dan Taiwan Railways Administration (TRA). Jadi jangan heran kalo pintu masuk dan keluarnya banyak banget, saya sendiri sampai bingung jika tidak memperhatikan secara detail mana tempat pemberhentian semua transportasi yang akan saya gunakan. Pun ketika naik bus, setiap nomor bus memiliki halte bus yang berbeda-beda.
halte bus no 1815 |
Okay, untuk menuju Yehliu Geopark panduan saya sudah jelas, saya harus mencari pintu west. Saya sudah memutar-mutar untuk mencari bus 1815 ternyata tidak ada juga. Ujung-ujungnya saya tanya orang karena menyerah, saya memang malas bertanya sewaktu di Taiwan karena jika bertanya harus menggunakan bahasa isyarat, mereka kebanyakan tidak bisa bahasa Inggris. Rupanya karena sedang renovasi maka bus 1815 berada di East 1 exit1. Setelah ketemu saya langsung membeli tiket seharga NT 96 dan duduk manis selama 1 jam perjalanan.
Di dalam bus 1815 |
Sewaktu sampai di halte bus Yehliu Geopark tidak banyak wisatawan yang turun bersama saya. Hanya ada 3 cewek Korea turun dari bus. Mungkin untuk ke Yehliu Geopark lebih banyak yang menggunakan tour, bukan perjalanan mandiri seperti saya. Untung saja saya sudah berpesan kepada sopir bus kalo turun di Yehliu Geopark jadi tidak terlewatkan.
halte bus di Yehliu Geopark, ini jaraknya masih 2km lagi dari Yehliu Geopark |
Setelah turun dari bus, saya turun mengikuti jalan yang ada. Jalan menuju Yehliu Geopark perjalanannya memutar dari halte yang saya turun tadi. Ditengahnya ada dermaga dan kapal-kapal yang membuat perjalanan saya memutar sekitar 2km. Namun, banyak papan penunjuk menuju Yehliu Geopark jadi tidak membingungkan saya.
Dermaga di sekitar halte bus |
Ada tulisan Indonesia sewaktu saya jalan kaki menuju Yehliu Geopark |
Saya melanjutkan perjalanan hingga sampai ke Yehliu Geopark dengan suasananya yang sangat turis dipenuhi bus-bus besar yang mengantar wisatawan. Berbagai bahasa wisatawan juga saya dengar samar-samar, mulai dari Chinese, English dan terbanyak bahasa Korea. Ya, seperti yang saya bilang Taiwan ini destinasi favoritnya orang Korea. Jadi saya banyak banget lihat orang Korea selama perjalanan saya di Taiwan. Kalo orang Indonesia jarang banget ya, mungkin orang Indonesia sibuk traveling ke Korea hehehehe...
Parkiran bus di Yehliu Geopark |
Pengunjung Yehliu geopark |
Saya membeli tiket Yehliu Geopark seharga NT 80. Yehliu Geopark merupakan bukit jamur berupa bebatuan yang lokasinya berada dipinggir laut. Selain melihat bukit jamur tersebut, kita juga dapat menikmati pantainya dengan tebing yang menjorok dan pasirnya yang kecoklatan. Jangan dibayangin pantai di sana seperti di Bali yang banyak orang berjemur, karena ombaknya yang kencang nggak ada tuh yang duduk-duduk dipinggir pantai atau mungkin memang nggak boleh ya.
Untuk keamanan para pengunjung ada pita pembatas berwarna merah yang diletakkan didekat garis-garis tepi pantai, kalo ada pengunjung yang mendekat maka peluit penjaga akan berbunyi. Waktu ke Yehliu Geopark ini lagi-lagi saya apes karena tiba-tiba saja turun hujan deras banget, untung aja bawa payung. Jadi nggak banyak tempat yang saya lihat di Yehliu Geopark karena kendala hujan. Entahlah selama beberapa hari di Taiwan hampir tiap hari cuacanya selalu hujan deras.
Menuju pintu keluar saya melihat banyak penjual menjual semacam krupuk ikan, udang dan dendeng, jadi ingat sama suasana di Kenjeran Surabaya.
mirip di Kenjeran Surabaya |
Kalo mau beli oleh-oleh semacam gantungan kunci pun ada. Di Taiwan ini khususnya Taipei jarang sekali penjual yang khusus menjual oleh-oleh, seperti di Singapore ada Bugis Street atau Chinatown. Nah di Taiwan ini nggak ada tempat semacam itu, bahkan di Night Market sekalipun tidak ada yang menjual oleh-oleh. Kalo beli oleh-oleh mending di Yehliu Geopark ini.
gantungan kunci |
Yehliu Geopark
Open:
08.00 - 17.00
Ticket:
NT 80
Getting There:
Naik Bus 1815 di Taipei Main Station. Posisi bus di East 1 Exit 1.
Ticket bus NT 96. Perjalanan bus sekitar 1 jam.
Setelah turun dari bus di halte dekat Yehliu maka dari pemberhentian bus tadi berjalan ke arah turunan ke bawah sampai bertemu dengan dermaga. Lalu berjalan memutar sampai bertemu dengan jalan raya. Setelah itu beloklah ke kiri sampai bertemu dengan Yehliu Geopark. Nanti banyak petunjuk untuk menuju Yehliu Geopark. Untuk berjalan kaki ini sekitar 2km dari halte bus tadi.
Untuk kembali ikuti rute yang sama seperti tadi, namun untuk halte busnya naiklah dari seberang arah kebalikan kita turun tadi.
Open:
08.00 - 17.00
Ticket:
NT 80
Getting There:
Naik Bus 1815 di Taipei Main Station. Posisi bus di East 1 Exit 1.
Ticket bus NT 96. Perjalanan bus sekitar 1 jam.
Setelah turun dari bus di halte dekat Yehliu maka dari pemberhentian bus tadi berjalan ke arah turunan ke bawah sampai bertemu dengan dermaga. Lalu berjalan memutar sampai bertemu dengan jalan raya. Setelah itu beloklah ke kiri sampai bertemu dengan Yehliu Geopark. Nanti banyak petunjuk untuk menuju Yehliu Geopark. Untuk berjalan kaki ini sekitar 2km dari halte bus tadi.
Untuk kembali ikuti rute yang sama seperti tadi, namun untuk halte busnya naiklah dari seberang arah kebalikan kita turun tadi.
Jinshan Old Street
Dari Yehliu Geopark saya kembali menuju halte bus yang saya turun tadi untuk menuju Jinshan Old Street. Sebelumnya saya sempat bertanya kebagian Customer Service untuk menuju Jinshan Old Street yang kemudian diberikan sebuah peta untuk cara naik bus.
Sampai di Jinshan Old Street saya mencari lokasi yang seperti sering saya lihat di brosur wisata Taiwan. Saya mencari sebuah tempat dengan bangunan China kuno yang disertai lampion-lampion berwarna merah, saya keluar masuk hingga ke beberapa gang namun juga tidak ketemu dengan yang saya maksud.
Jinshan Old Street yang biasa aja |
Saya kemudian tersadar jika saya salah tujuan, jadi sewaktu di Customer Service maksud saya bertanya cara ke Jiufen Old Street tapi saya salah ke Jinshan Old Street, duh memang mirip-mirip ya namanya. Nah untuk menuju ke Jiufen Old Street ini lumayan jauh dari Yehliu Geopark sekitar 2 jam perjalanan naik bus. Waktu itu karena sudah terlanjur salah maka saya skip menuju Jiufen Old Street.
Kecewa sih harus gagal ke Jiufen Old Street apalagi ini destinasi wajib ketika di Taiwan. Tapi ya sudahlah saya kemudian memutuskan kembali ke pusat kota Taipei. Jinshan Old Street yang merupakan kawasan pedagang-pedagang makanan dan minuman, menurut saya sih biasa saja dan kawasannya pun tidak begitu ramai wisatawan.
Jinshan Old Street
Getting There:
Saya tidak merekomendasikan Jinshan Old Street, tapi kalo kamu penasaran maka cara ke Jinshan Old Street ini sangat mudah. Naik bus 1815 di halte bus yang kita berhenti tadi. Sampaikan ke driver ke Jinshan Old Street, nanti kita diturunkan di dekat Jinshan. Sekitar 15 menit dari halte bus Yehliu Geopark. Untuk pulang juga naik bus 1815, halte bus naik dari arah sebaliknya yang kita turun tadi. Biayanya NT96 jika kembali ke Taipei.
Getting There:
Saya tidak merekomendasikan Jinshan Old Street, tapi kalo kamu penasaran maka cara ke Jinshan Old Street ini sangat mudah. Naik bus 1815 di halte bus yang kita berhenti tadi. Sampaikan ke driver ke Jinshan Old Street, nanti kita diturunkan di dekat Jinshan. Sekitar 15 menit dari halte bus Yehliu Geopark. Untuk pulang juga naik bus 1815, halte bus naik dari arah sebaliknya yang kita turun tadi. Biayanya NT96 jika kembali ke Taipei.
Halal Beef Noddle
Mengobati rasa kecewa gagal ke Jiufen Old Street, saya kemudian mencari kepuasan batin untuk makan mie khas Taiwan. Muslim beef Noddle ini sepertinya ada nama Chinanya tapi entah namanya apa, yang pasti restoran halal ini sangat terkenal di Taipei. Pun ketika saya sampai di lokasi sangat ramai pengunjung, sepertinya bukan hanya muslim karena non muslim pun banyak yang memesan makanan.
Seperti biasa kalo melihat makanan saya suka khilaf pesannya, kadang lupa mikirin harga dan porsinya. Saya memesan dua menu sekaligus yaitu Stewed beef noddle dan braised beef noddle. Lama nggak ngelihat daging sapi rasanya begitu bersemangat memesan kedua menu tersebut.
Ternyata porsinya besar banget, satu porsi bisa untuk dua orang hehehe... Rasanya? Entahlah saya susah mengungkapkan kalo saya kurang cocok semua makanan di Taiwan, padahal untuk makanan seperti di Hong Kong atau Korea menurut saya enak-enak. Nah, di Taipei ini saya belum menemukan yang cocok. Untuk noddle tersebut menurut saya terlalu berminyak dan membuat saya cepat haus.
braised beef noodle |
stewed beef noodle |
Sedangkan dagingnya memang empuk dan potongannya juga tebal, tapi saya merasa bumbunya kurang meresap. Tapi kok yang bilang nggak enak sepertinya cuma saya, karena restoran ini penuh banget dan sesak, bahkan yang antri demi tempat duduk banyak yang rela antri berdiri didepan kasir. Hmmm, mungkin kembali ke selera ya?
Halal Beef Noddle
Open:
11.30 - 14.30
17.00 - 21.00
perhatikan jam bukanya
Getting There :
Sun Yat Shen Memorial Hall Station Exit 1
setelah keluar station maka beloklah kekiri di gang pertama yang kita lihat. Jika sudah masuk gang tersebut maka berjalanlah hingga menemukan restoran di kanan jalan. Tidak ada tulisan halal beef tapi dalam tulisan chinese, perhatikan foto saya didepan restoran dengan gambar sapi dan tulisan halal dalam bahasa arab.
Open:
11.30 - 14.30
17.00 - 21.00
perhatikan jam bukanya
Getting There :
Sun Yat Shen Memorial Hall Station Exit 1
setelah keluar station maka beloklah kekiri di gang pertama yang kita lihat. Jika sudah masuk gang tersebut maka berjalanlah hingga menemukan restoran di kanan jalan. Tidak ada tulisan halal beef tapi dalam tulisan chinese, perhatikan foto saya didepan restoran dengan gambar sapi dan tulisan halal dalam bahasa arab.
Wufenpu Clothing Street
Saya sudah diwanti-wanti sama pembaca saya yang pernah ke Taiwan, kalo di Taipei harus mampir ke Wufenpu Clothing Street. Ah, saya yang nggak suka belanja jadi bersemangat untuk belanja baju-baju karena di Taipei ini nggak sadis sama model body yang aduhai seperti saya. Mereka tidak kejam memberikan ukuran baju yang kecil kayak Korea, mungkin karena orang Taiwan suka memakai baju yang longgar jadi banyak baju big size untuk saya.
Sampai di Wufenpu Clothing Street semua pakaian atasan dan bawahan seperti sedang di sale yang diletakkan di plastik-plastik dalam jumlah besar. Harganya mulai dari NT 100 berupa baju, celana dan tas. Para cewek saya yakin khilaf melihat ratusan jenis pakaian. Para penjualnya disini rata-rata cuek dalam melayani pelanggannya, kita yang harus aktif mencari pakaian dalam plastik-plastik yang di display.
Sepertinya di Wfenpu Clothing Street penjualannya kebanyakan online, karena saya melihat banyak sekali baju yang siap dipacking dan kirimkan. Pun disini banyak skuter-skuter kecepatan tinggi dalam mengantarkan baju, jadi asal main lempar beberapa box ke beberapa toko. Saya nih sampai "melongo" melihat kehebatan mereka nge-gas skuter kecepatan tinggi dan kemudian mengerem dengan hebatnya.
Harga di Wufenpu Clothing Street ini sudah fixed price tidak bisa ditawar lagi seperti di night market. Jadi kalo ke Taipei wajib mampir untuk membeli pakaian dengan harga yang murah.
Wufenpu Clothing Street
Getting There:
Wufenpu ini bisa dijangkau dari houshan MRT atau shongshan MRT. Tapi saya mengambil dari Shongsan station exit 5 karena lebih mudah. Dari station tersebut jika kita ke kiri maka ke Wufenpu sedangkan jika ke kanan maka ke Raohe. Dari station ini berjalan saja lurus hingga menemukan gang-gang penjual baju di Wufenpu CLothing STreet
Getting There:
Wufenpu ini bisa dijangkau dari houshan MRT atau shongshan MRT. Tapi saya mengambil dari Shongsan station exit 5 karena lebih mudah. Dari station tersebut jika kita ke kiri maka ke Wufenpu sedangkan jika ke kanan maka ke Raohe. Dari station ini berjalan saja lurus hingga menemukan gang-gang penjual baju di Wufenpu CLothing STreet
Raohe Street Night Market
Taiwan memang surganya night market, banyak sekali night market disetiap wilayahnya. Setiap malam saya selalu mampir di beberapa night market, salah satunya di Raohe ini. Lokasi raohe ini tak jauh dari wufenpu clothing street dalam satu station yang sama, jadi kalo ke raohe maka wajib ke wufenpu begitu pula sebaliknya.
Sama halnya dengan Shilin Night Market, Raohe pun penuh sesak. Banyak sekali pengunjung yang datang, padahal lokasi untuk berjalan kaki ini sangat sempit. Di Raohe lebih banyak penjual makanan yang berada di tengah jalan, bedanya kalo di Rao He legal sedangkan jika di shilin tidak diperbolehkan berjualan di tengah jalan.
Selain makanan ada juga baju, aksesoris hp, sepatu dan berbagai pernak-pernak lainnya. Intinya sih ada aja yang dijual di Night Market, barangnya memang murah-murah seperti di JMP Surabaya. Emang kok tiap malam ke night market merupakan godaan terberat untuk belanja, ada aja yang saya beli huhuhu...
Raohe Night Market
Open :
17.00 - 24.00
Getting There:
Jika dari Wufenpu Clothing Street kemudian ke Raohe maka berjalanlah kembali ke Songshan Station exit 5. Jika sudah didepan station tersebut maka berjalanlah lurus hingga menemukan temple, lokasi Raohe ini disebelahnya temple.
Open :
17.00 - 24.00
Getting There:
Jika dari Wufenpu Clothing Street kemudian ke Raohe maka berjalanlah kembali ke Songshan Station exit 5. Jika sudah didepan station tersebut maka berjalanlah lurus hingga menemukan temple, lokasi Raohe ini disebelahnya temple.
0 Comments