Malam sebelumnya karena adegan lari-larian di KLIA dengan jadwal transit terlalu mepet, ditambah pula dengan sampai di apartemen sekitar pukul 01.00 dini hari, saya masuk angin. Merasa badan sudah nggak beres, saya membeli "sprite" #bukaniklan di Family Mart yang dekat dengan apartemen. Paginya badan saya sudah enteng dan sehat.
Entah mitos atau fakta, ketika badan saya lagi nggak enak ketika di luar negeri, obatnya cuma satu yaitu minum soda. Biasanya ketika minum soda ini kan sendawa terus-terusan jadinya badan nggak masuk angin. Itu berlaku untuk saya sih, karena kondisi orang berbeda-beda.
Sekitar pukul 08.00 saya sudah berada di station MRT. Sebelum mengeksplore Taipei dalam beberapa hari, saya membeli kartu sakti "Easy Card" seharga NT100. Nantinya kartu ini sebagai alat pembayaran non tunai untuk transportasi MRT maupun bus. Setelah membeli kartu langkah selanjutnya adalah top up, waktu itu saya isi NT100.
easy card |
MRT Taiwan |
Untuk cerita tentang transportasi di Taiwan meliputi cara naiknya, membeli easy card, dan isi kartu akan saya tulis di postingan terpisah. Yang pasti kalo sudah pernah ke Singapore, atau Negara yang memiliki MRT maka caranya hampir sama. Selain itu selama di Taiwan saya memakai aplikasi IOS "Taipei Transit". Dengan mudah aplikasi tersebut akan memandu perjalanan kita.
Fuhang Soy Milk 阜杭豆獎
Pagi itu saya bersemangat karena akan sarapan di tempat kuliner lokal yang ngehist dikalangan food blogger dan warga lokal. Orang Taiwan nih kalo sarapan menunya susu kedelai dan cakue, beda ya sama saya yang sarapannya harus nasi hehehe... Tapi sebagai penggemar cakue, Fuhang Soy Milk ini menjadi list penting selama di Taipei.
Setelah keluar MRT, saya sudah melihat antrian pengunjung yang akan masuk ke Fuhang Soy Milk. Dengan posisi antrian yang melingkar sekitar 500 meter, saya rela antri selama satu jam. Ya, satu jam persis baru masuk di dalam restoran. Di dalam restoran pun nggak kalah ramenya, padahal masih pukul 09.00 pagi.
antrian terlihat setelah keluar station |
restoran terletak di lantai 2 |
open kitchen |
Untuk memesan makanan layaknya seperti di restoran fast food, memesan makanan, bayar, ambil makanan dan duduk. Tak ada menu dalam bahasa Inggris, yang ada hanya tulisan China. Saya memesan makanan sambil memperlihatkan foto makanan yang ada di sebuah blog, hampir semua wisatawan juga melakukan cara ini.
Saya memesan susu kedelai panas (鹹豆漿 salty soy milk) NT30, cakue atau shao bing (厚燒蛋夾油條) NT60 dan susu kedelai dingin NT25. Maklum pesanan saya banyak karena lapar dan penasaran mencoba semua menunya. Oia, meskipun rame di sini pelayanan cepat dan cekatan. Tempat duduk pun meskipun rame tetap aja dapat tempat meskipun berdesakan.
rame banget |
Susu kedelai pesanan saya ada dua versi panas dan dingin, yang panas saya memesan salty. Susu kedelainya diletakkan di mangkok kecil, penampilannya tidak encer namun kental dengan toping cakue di atasnya. Rasanya? hahaha aneh mendekati nggak enak.
salty soy milk |
Selanjutnya cakue yang ukurannya besar banget bisa dengan dua orang. Penampilannya super crispy dan bikin ngiler. Tapi...tapi...rasanya kok gini yah, nggak enak.. Jauh banget sama rasa cakue peneleh favorit saya atau cakue kaki lima di pinggir jalan. Duh di mana sih letak enaknya padahal penampilannya menggiurkan.
cakue |
Satu-satunya yang menurut saya masih diterima di lidah Indonesia saya adalah susu kedelai dingin yang diletakkan di gelas plastik. Jadi kesimpulannya saya bilang semuanya rasanya aneh, menurut saya ya... Karena hampir semua food blogger bilang enak jadi mungkin kembali selera masing-masing.
biar ngga dikira hoax hehehe |
Namun apapun rasanya, sebaiknya tetap mampir di Fuhang Soy Milk untuk menikmati kuliner warga lokal.
Fuhang Soy Milk
Open :
05.30 - 13.00
Getting There:
Shandao Temple Station exit 5.
Setelah keluar station akan terlihat antrian Fuhang Soy Milk.
Antrilah sesuai urutan dengan siapkan waktu sekitar sejam.
Restoran ada di lantai dua.
Chiang Kai Shek Memorial Hall (中正紀念堂)
Kalo ke Taipei wajib mengunjungi Chiang Kai Shek Memorial Hall (CKS). Bangunan tersebut merupakan monumen yang dibangun sejak tahun 1980 untuk menghormati dan mengenang presiden RRC yang meninggal pada tahun 1975. Kini monumen CKS disebut sebagai landmark wisata Taiwan.
Lokasi CKS sangat mudah dikunjungi, banyak sekali petunjuk dalam bahasa Inggris untuk menuju monumen. Begitu saya keluar dari station saya bisa melihat taman bunga, gerbang masuk khas China dan bangunan inti monumen. Pokoknya luas sekali, rame dan panas.
Di bangunan utama monumen ada patung Chiang Kai Shek yang berukuran sangat besar dengan sekelilingnya dijaga oleh para tentara Taiwan. Puas mengagumi di bangunan inti, saya melanjutkan agenda foro narsis di sekeliling monumen. Saya juga mengamati beberapa turis yang asik mengelilingi monumen sambil menyewa sepeda.
Chiang Kai Shek Memorial Hall (中正紀念堂)
Open :
09.00 -18.00
Getting There:
C.K.S Memorial Hall exit 5
Ikuti papan penunjuk menuju C.K.S, maka anda akan segera sampai di monumen.
Forty-four South Village
Sewaktu mengunjungi Forty Four South Village saya sempat mengikuti panduan GPS setelah keluar dari station. Namun bukannya sampai ke lokasi, malah saya nyasar. Saya pun kembali ke lokasi station MRT sebelumnya, dan lokasi village tak jauh dari station. Entahlah mungkin setelah keluar dari station saya fokus melihat GPS hingga tidak terlihat village cantik tersebut.
Forty Four South Village lokasinya tidak begitu luas. Berada di tengah kota Taipei yang sekelilingnya bangunan gedung tinggi dan mall, membuat village ini terlihat unik dan historial. Dulunya forty four south village bekas camp militer di tahun 1948. Camp yang sudah tidak digunakan lagi ini kemudian dijadikan tempat historial sekaligus tempat wisata pada tahun 2001.
Untuk masuk di village tidak dikenakan biaya. Di dalamnya terdapat toko-toko cindera mata dan dessert. Ada pula beberapa pengantin yang sedang pre wedding. Jika mengunjungi village saya sarankan mengambil waktu di pagi atau sore hari, karena lokasinya yang outdoor jika siang hari maka sangat terik. Jangan lupa di sana isi botol kosong untuk mengambil air minuman dingin gratis.
Selain wisatawan saya melihat banyak penduduk lokal yang membawa anjing-anjing lucu ala anjing Paris Hilton, adapula yang membawa ukuran besar. Sambil memperhatikan sekeliling, saya duduk-duduk di kursi taman sambil menghilangkan lelah.
Forty-four South Village
Open :
09.00 - 16.00
Getting There
World Trade Center station exit 2
Dari exit station langsung belok kiri lalu berjalan lurus.
Lokasi Forty-four South Village tidak jauh dari exit station.
Taipei 101
Tak jauh dari Forty-four South Village saya berjalan menuju Taipei 101. Bukan untuk menuju Taipei 101 Observatory tapi menuju mall. Saya sengaja skip taipei 101 observatory karena tiketnya sebesar NT600 yang tidak sesuai budget. Di Taipei Observatory kita bisa melihat suasana Taipei dari ketinggian dan beberapa ruang karya seni.
taipei 101 |
Di Taipei 101 mall saya hanya berjalan-jalan untuk menghapus rasa penasaran tentang mall kebanggaan orang Taiwan ini. Suasana dan gerainya selayaknya mall yang sering saya kunjungi di Surabaya.
Shilin Night Market (士林夜市)
Taiwan terkenal akan night market nya, pun di Taipei ini banyak sekali night market yang direkomendasikan wisatawan. Salah satunya Shilin Night Market. Ketika keluar dari station, saya sudah melihat betapa riuhnya pengunjung yang berjalan kaki menuju night market, padahal lokasinya masih sekitar 500 meter dari pintu keluar station. Petunjuk jalan pun sangat jelas, jadi tidak perlu takut tersesat.
Masuk ke kawasan Shilin Night Market ini sangatlah ramai, bahkan saya sampai susah berjalan kaki. Penjualnya banyak mulai dari baju, sepatu, makanan, aksesoris hp dan apapun barang yang diperlukan semua ada. Asyiknya nih harganya pun sangat murah ala harga di Bangkok, dan banyak baju big size untuk saya hahahaha...
Ada pemandangan unik di sekitar Nigh Market, penjual yang berada di tengah jalan adalah penjual ilegal. Jadi mereka berkoordinasi menggunakan headphone di telinga untuk mengkoordinir penjual satu dengan lainnya jika ada polisi. Nah, apabila ada polisi yang keliling berjalan kaki maka dengan segera mereka akan mendorong gerobaknya menuju tempat yang aman. Yang tidak "ngeh" dengan pemandangan ini mungkin bingung ya, karena meskipun ada pembeli yang akan transaksi mereka akan segera melarikan diri membawa gerobaknya.
Saya makan malam dengan membeli makanan kemasan di seven eleven. Setelah dihangatkan saya melahap sambil duduk lesehan di spot kosong untuk melihat suasana Shilin Night Market. Harga makanan kemasan di seven eleven ini antara NT 60-NT100, saya memilih yang harga NT70 yang lumayan kenyang dengan rasa ya begitulah...yang penting makan nasi.
Untuk minumnya saya membeli minuman khas Taiwan yaitu buble milk tea. Gerai yang terkenal adalah 50" yang hampir ada di setiap sudut Taipei. Harganya NT50 dengan ukuran cukup besar. Rasanya sih sama dengan buble milk tea yang sering saya minum di Indonesia.
Shilin Night Market merupakan spot terakhir di hari kedua saya di Taipei, selanjutnya saya kembali ke Apartemen sekitar pukul 10.00 malam.
Shilin Night Market
Open :
18.00 - 24.00
Getting There:
Jiantan Station exit 1
Berjalan lurus hingga 500 meter.
Ikuti jalan bersama pengunjung lainnya, maka akan segera sampai di Shilin Night Market.
0 Comments