Jika anda memperhatikan harga tiket pesawat terbang dari Surabaya ke Bangkok semakin mencekik sejak salah satu maskapai low cost dibekukan ke rute tersebut. Untuk menuju Bangkok, penerbangan dari Surabaya harus transit ke Jakarta, Kuala Lumpur atau Singapore, tiketnya pun melonjak di kisaran antara Rp. 2.500.000,- s.d Rp. 3.500.000,- Jadi saya harus menunda beberapa kali keinginan saya untuk traveling ke Bangkok.
Priceza Indonesia Writers Hunt 2016 mengadakan reward menulis untuk 8 pemenang tercepat dengan hadiah jalan-jalan ke Bangkok plus uang saku THB 5,000. Untuk mendapatkan hadiahnya kita harus menyandang “expert writers” dengan menulis 50 artikel dan 2 artikel tambahan selama 2 bulan di website Priceza Indonesia. Tentu untuk menjadi juaranya saya harus berkomitmen untuk menulis.
Sempat putus asa dan menyerah karena saya juga harus menulis dengan deadline dari blog maupun kontributor majalah. Namun semangat saya berpacu ketika melihat harga tiket pesawat Bangkok yang mahal. Dari 8 kuota pemenang, akhirnya ada 7 pemenang yang lolos. Tiket pesawat, booking hotel dan itinerary Bangkok terkirim ke email saya seperti mimpi. Ya, saya terbang ke Bangkok karena Priceza Indonesia.
Sempat putus asa dan menyerah karena saya juga harus menulis dengan deadline dari blog maupun kontributor majalah. Namun semangat saya berpacu ketika melihat harga tiket pesawat Bangkok yang mahal. Dari 8 kuota pemenang, akhirnya ada 7 pemenang yang lolos. Tiket pesawat, booking hotel dan itinerary Bangkok terkirim ke email saya seperti mimpi. Ya, saya terbang ke Bangkok karena Priceza Indonesia.
Eh, sudah tahukan Priceza Indonesia? Duh, hari gini nggak tahu kebangetan deh.. Priceza Indonesia adalah situs pencari belanja dengan membandingkan harga dari berbagai e-commerce. Dengan mengecek Priceza Indonesia sebelum berbelanja online maka kita akan mendapatkan harga termurah sesuai slogannya “Cek Harga Sebelum Berbelanja”.
Go Bangkok….
Penerbangan saya dari Surabaya mengharuskan saya harus transit terlebih dahulu ke Jakarta. Para peserta lainnya ada yang berasal dari Jakarta, Yogyakarta dan Aceh. Kami yang dipertemukan di group Line akhirnya bertemu juga, rame, seru dan nggak ada yang jaim. Kami yang emak-emak (saya dan Mba Nurul Blogger Surabaya) pun nggak kalah gaulnya dengan peserta ABG, emak-emak kan juga harus kekinian.
Penerbangan ke Bangkok selama tiga setengah jam tidak terasa karena sepanjang perjalanan tidur, tiba-tiba sudah sampai saja ke Don Mueang Airport. Maklum karena terlalu antusias pukul 02.00 pagi kami sudah bangun dan jam 4 pagi sudah di Soekarno Hatta Airport.
Freddy dari Priceza Indonesia menjemput kami di Airport. Freddy lah yang bertugas untuk mengumpulkan artikel peserta selama dua bulan dan mempublishnya di Priceza Indonesia. Sesuai janjinya dia juga akan menjadi guide kita selama di Bangkok.
Hotel kami yaitu Ibis Sathorn. Hotelnya bagus, bersih dan kami semua mendapat kamar satu-satu..ah senangnya...
Hotel kami yaitu Ibis Sathorn. Hotelnya bagus, bersih dan kami semua mendapat kamar satu-satu..ah senangnya...
Hari pertama di Bangkok kegiatannya adalah full makan. Kita dijamu oleh Mr. Thanawat Malabuppa selaku CEO untuk meet up dan juga perkenalan dengan para karyawan Priceza di Bangkok. Seru banget karena Mr Thanawat ini humble banget, kita disuruh pilih makanan dan minuman sekenyang-kenyangnya. Freddy yang telah berjanji kepada peserta muslim memilihkan restoran yang no pork.
Setelah makan siang kami berkunjung ke kantor Priceza, kantornya kece banget dengan staf yang kreatif dan rata-rata
Kantor Priceza di Bangkok |
Bersama CEO Priceza |
Keliling Bangkok
Yang saya suka dengan hadiah kali ini bukanlah trip yang “manja”, kita bukan naik van yang diturunkan ke tempat wisata, tapi kita naik transportasi umum seperti Bangkok Mass Transit System (BTS). Ah, ini Fika banget yang suka petualang seperti “Dora The Explorer” yang biasanya sering “budget traveler”. Beberapa teman-teman mungkin harus beradaptasi dengan Freddy yang jalannya “whuzz”, noleh dikit udah hilang aja anak itu...
BTS Bangkok |
Agenda pertama sebenarnya ke Chatuchak weekend Market, namun diganti dengan melihat cafe kucing karena Chatuchak lebih asyik dikunjungi ketika weekend. Jadi kita nongkrong cantik bersama kucing-kucing
Percayalah dibutuhkan keberanian untuk membidikkan kamera di depan kucing... |
Kami yang narsis |
Selanjutnya kami menuju Chao Phraya Tourist Boat untuk mengelilingi sungai kebanggaan Thailand. Menyeberangi sungai ini kami mengunjungi Wat Pho dan Wat Arun hingga senja. Wat Arun merupakan kuil budha yang juga menjadi icon wisata Bangkok, sedangkan Wat Pho merupakan kuil budha tidur yang merupakan kuil tertua di Bangkok.
Chao Phraya Boat |
Wat Arun |
Wat Pho |
Cantiknya ketika senja |
Yang saya tunggu-tunggu "chao phraya princess dinner” yaitu makan-makan di atas kapal pesiar dengan harga sekitar THB 1.500. Dulu ketika saya datang ke Bangkok ingin sekali dinner di kapal pesiar tersebut, tapi harus saya skip karena tidak sesuai budget. Sepanjang perjalanan selama dua jam kita bebas makan sepuasnya sambil mengelilingi sungai Chao Phraya. Kami juga ditemani dengan live music sambil bebas melihat gemerlap malam di Bangkok.
Titik point keberangkatan |
Nggak salah kan kalo berat badan saya naik hehehe |
Menutup hari, kami shopping di Asiatique hingga tengah malam. Kita beneran kalap belanja hingga pukul 12.00 malam, andai kalo tidak ingat masih ada hari esok di Bangkok mungkin bath kita sudah ludes di Asiatique. Kita puas banget berbelanja di Asiatique hingga bikin ketagihan...
Priceza Award 2016
Sebelum menghadiri Priceza Award 2016 pada malam harinya, kami berkeliling kawasan mall di daerah Siam. Tentu MBK sebagai tempat oleh-oleh favorit orang Indonesia di Bangkok tidak terlewatkan. Di Lantai 6 adalah surganya oleh-oleh mulai dari kaos, gantungan kunci, tas dan apapun ada di sini.
MBK surganya oleh-oleh Thailand |
Untuk kaos harganya sudah net di THB. 99 sedangkan untuk tas, gantungan kunci, pernak-pernik pajangan masih bisa di nego, serahkan pada ahlinya kami para emak-emak untuk menawar untuk mendapatkan harga termurah. Mulai dari penjual ramah, dan jutek pun kita kebal menghadapi. Intinya sih kami shopping heboh lagi.
Jalan-jalan di kawasan Siam |
Setelah MBK, kami berkeliling ke Siam Paragon dan Siam Discovery Center sekalian untuk makan siang. Lagi-lagi kami bebas makan dengan THB.250 untuk memilih makanan dan minuman yang disukai.
Perjalanan siang itu ditutup dengan mengunjungi Erawan Shrine yang merupakan rumah dewa agama Budha. Rumah ibadah ini juga pernah di bom pada tahun 2015 tetapi tidak menyurutkan para pengunjung yang datang.
Malamnya kita datang mengunjungi ke Priceza Award 2016. Traffic lalu lintas Bangkok yang sama macetnya dengan Jakarta, Freddy memutuskan untuk naik BTS bukan Taksi. Estimasinya sih karena Taksi akan sampai lebih lama daripada BTS. Saya harus berjalan dengan high heels 10 cm sambil menaiki tangga di BTS, seru sih karena saya terbiasa nge-mall dengan high heels, bedanya kalo di mall naik escalator sedangkan ini naik tangga manual.
Semoga lemak di tubuh ini hilang seketika. Ah, nggak mungkin turun, karena tiba di lokasi, kami dijamu dengan makanan yang serba mewah. Seafood, cake, western menu, dessert lengkap tersedia.
Iyes, naik tangga dengan high heels |
Kalo lelah di kawasan BTS bisa nyobain soontra juice.. |
Semoga lemak di tubuh ini hilang seketika. Ah, nggak mungkin turun, karena tiba di lokasi, kami dijamu dengan makanan yang serba mewah. Seafood, cake, western menu, dessert lengkap tersedia.
Lupakan kolesterol sejenak... |
Duh kelihatan banget kalo saya lagi bahagia |
Grand Palace…
Mengunjungi Bangkok tanpa ke Grand Palace sepertinya kurang lengkap ya… Setelah melewati sungai dengan Chao Phraya Tourist Boat kami sampai ke dermaga terdekat Grand Palace. Siang itu Grand Palace penuh-penuhnya dengan tourist. Tak ada yang berubah dengan Grand Palace yang pernah saya kunjungi tahun sebelumnya, masih cantik, ramai dan panas.
Grand Palace ini merupakan komplek istand Raja dengan kuil budha. Ibaratnya sih seperti keraton di Yogyakarta, bedanya semua yang berwarna kuning adalah emas. Jadi kilauan emas pun bertaburan di Grand Palace. Ah, jadi ingat si Bai Ruindra yang lagi cari mahar emas hahaha…
Grand Palace |
Kebayang kan ramenya? |
Setelah dari Grand Palace, kami menuju Siam demi makan KFC. Percayalah fast food dengan ayam goreng crispy akan membuat kamu sakau seperti upin-upin. Sayangnya karena khilaf menghabiskan 5 ayam goreng tanpa nasi, saya lupa mendokumentasikan kelezatan ayam KFC Thailand.
Perjuangan Menuju Airport
Kami dibagi dalam dua group, satu group terdiri dari 3 orang dengan Freddy dan kami terdiri dari 4 orang. Entah karena apes atau salah mendapatkan sopir taksi yang sepertinya belum hafal jalan Bangkok, bahkan kami harus diturunkan paksa di tengah jalan untuk berganti taksi. Si driver tersebut menyerah karena bingung menuju highway menuju bandara.
Jadi kami sampai airport 10 menit sebelum boarding time. Kalo ingat seru banget sih pengalaman kami, malah setelah duduk di boarding kita cekikan karena membayangkan ekpresi kita yang sudah pucat. Freddy sih ngakak sambil bilang “messy face”….
….
Terima Kasih buat Priceza, freddy, teman-teman Mba Nurul, Indah, Annafi, Bai, Yogi dan Julian semoga kita bertemu di event berikutnya. Untuk Freddy harus tanggung jawab karena berat badan kami naik semua. Tunggu cerita berikutnya karena masih banyak keseruan yang belum saya tulis.
0 Comments