Seperti biasa, hal pertama yang menjadi tujuan utama saya di Korea adalah berkuliner. Mukshidonna yang berada di kawasan Samcheon-dong - Anguk menjadi target kuliner yang pertama. Restoran yang menjadi target para traveler ini sebenarnya sangat mudah ditemukan, tapi karena saya mengikuti panduan map dari blogger luar yang postingannya tidak diupdate, maka saya tersesat di beberapa gang yang bukan semestinya.
Rupanya mukshidonna ini sudah pindah tempat bukan di gang sempit lagi. Lokasinya lebih mudah ditemukan lokasinya (cek how to get to Mukshidonna di bawah artikel ya...). Di klaim, sejak tahun 1995 Mukhsidonna tak pernah sepi pengunjung, bahkan kini cabangnya hingga ke luar Korea, seperti Hongkong. Mungkin sebentar lagi akan masuk ke Jakarta seperti Yoogane.
Rupanya mukshidonna ini sudah pindah tempat bukan di gang sempit lagi. Lokasinya lebih mudah ditemukan lokasinya (cek how to get to Mukshidonna di bawah artikel ya...). Di klaim, sejak tahun 1995 Mukhsidonna tak pernah sepi pengunjung, bahkan kini cabangnya hingga ke luar Korea, seperti Hongkong. Mungkin sebentar lagi akan masuk ke Jakarta seperti Yoogane.
Di halaman resto sudah tampak beberapa orang yang antri berdasarkan urutannya untuk masuk ke dalam resto. Jadi jangan asal masuk saja ke restonya, karena mereka yang di luar bukan sedang nongkrong tapi menunggu giliran meja kosong demi tteobokki. Saya datang sekitar pukul 1 siang dan mendapat nomor 66.
Prosedur pemesanannya adalah kita mencari ahjumma yang bagian order di dekat pintu masuk resto. Jangan berharap beliaunya bisa berbahasa Inggris, demi kertas order saya harus tunjuk-tunjuk bagai tarzan. Begitu pula kertas yang saya dapat hanya tersedia dengan tulisan Korea. Saya sih terselamatkan dengan satu kata berbahasa Inggris di tiap menunya...
Dari membaca menunya saya sempat bahagia, "wah murah banget cuma 4500 won perporsi tteobokki". Ah ternyata setiap pemesanan diwajibkan memesan dua menu yang berbeda, pilihannya ada seafood, cheese, bulgogi, budae, dan vegetable. Jika dua menu rasa yang berbeda totalnya 9000 won, sekitar Rp 108.000,- masih murah lah untuk ukuran Korea dan porsinya bisa untuk 3 orang sudah dijamin kenyang.
Tiba giliran saya, si ahjumma tadi lagi-lagi nunjuk-nunjuk saya untuk segera masuk ke restoran. Dalam setiap meja sudah tersedia kompor listrik, kimchi dan botol minuman. Di Korea untuk minuman air putih atau teh tawar biasanya gratis ambil sepuasnya. Orang Korea nggak suka dengan rasa yang terlalu manis, jadi tunda dulu jika ingin memesan es teh super manis. Nah, biasanya mereka pesan minuman seperti beer atau soju.
Tteobokki saya terhidang dengan wajan berukuran besar dan segera dihangatkan oleh si ahjumma di meja saya. Eh, sudah tahukan tteobokki itu apa? Tteobokki itu kue beras khas Korea berbentuk silender pendek dan kalo dimakan kenyal. Tteobokki nggak harus dibeli restoran, tapi beberapa pojamangcha di kawasan Myeongdong pun juga banyak.
Sedangkan versi restorannya yang disukai wisatawan adalah mukshidonna ini, dan satu lagi Mabongnim Halmeoni, tapi saya juga belum pernah coba sih jadi nggak bisa ngebandingin antar kedua resto tersebut. Masih katanya...
Satu porsi tteobokki pesanan saya rasa cheese dan seafood ini terdiri dari aneka seafood seperti kerang, udang, cumi, gurita, ada juga telur, mie, gorengan seperti pastel, serta keju mozarella yang melimpah. Melihat jutaan makhluk laut tersebut saya cuma komat-kamit semoga alergi seafood saya nggak kumat.
Kuah tteobokki itu identik dengan rasa pedas dan manis, begitu pula rasa di Mukhidonna ini. Bagi yang nggak suka sama bau amis, mending skip yang rasa seafood..saya melihat tetangga sebelah dengan tteobokki rasa bulgogi+cheese terlihat lebih enak. Entahlah rumput tetangga biasanya terlihat lebih hijau...
Meskipun seafoodnya rada amis, saya sih tetap bisa menikmati semua seafoodnya, mulai dari kerang yang dagingnya cukup tebal, gurita yang rasanya "krenyes-krenyes", udang yang makannya harus "bismillah dulu" karena takut gatal dan tteobokki yang super kenyal. Rasanya memang seperti di Korea sesungguhnya hehehe... apalagi posisi meja samping dan depan para oppa brondong yang ganteng, nikmat mana yang tidak saya dustakan :D
So far, Mukshidonna ini merupakan kuliner wajib di Seoul jadi jangan sampai melewatkannya. Di restoran ini tidak ada menu pork ya...No Pork No Lard...
Mukshidonna 먹쉬돈나
Samcheongdong, Jongno-gu, Anguk-dong, 17-18
How To Get To Mukhsidonna
Opening Hours:
11.00 - 20.00Cara menuju Muksidonna sangatlah mudah, dari Anguk Station exit 1 beloklah kekanan. Kemudian berjalanlah lurus melewati Olive Young. Setelah dari Olive Young itu ada gang yang bisa belok ke kanan, abaikan gang tersebut dan tetaplah berjalanlah lurus hingga bertemu Pungmoon Girl's High School.
Setelah terlihat Pungmoon Girl's High School seperti di bawah ini maka beloklah ke kanan. Berjalanlah lurus sedikit menanjak dengan suasana dinding batu di kanan dan kirinya.
Setelah berjalan lurus, nanti kamu akan bertemu toko dan cafe-cafe kecil yang cantik, tetaplah berjalan lurus.
Setelah itu kamu akan bertemu dengan gang yang bertuliskan Yulgok-ro 3 Gil, maka beloklah ke kanan.
Setelah belok tadi, Mukhsidonna akan terlihat di kanan jalan dengan sign berwarna merah.
0 Comments