Kini Surabaya lagi gencar-gencarnya kuliner pedas dengan menu utama mie. Beberapa mie pedas yang saya ketahui di Surabaya adalah mie akhirat, mie jogging, mie kober setan dan mie rampok. Diantara beberapa mie pedas tersebut saya ingin mengulas tentang mie rampok, padahal late post juga sih saya mereview mie ini karena kini gerainya sudah ada 4 di Surabaya, 1 di Gresik dan beberapa cabang lainnya di luar Jawa Timur.
"Tahanan Baru"
Kata tersebut terucap ketika waitres membukakan pintu cafe yang terbuat dari besi sambil berteriak. Saya memasuki Mie Rampok yang bangunannya dipenuhi jeruji besi khas penjara. Memasuki cafe ini kita disetting sebagai tahanan baru. Suasana makin terasa seperti penjara dengan seragam pegawai yang berbaju hitam putih khas napi di film kartun.
Sebelum duduk kita diwajibkan memesan makanan terlebih dahulu. Hanya ada satu menu utama mie di Mie Rampok ini, namun ada beberapa tingkat level kepedasan yang bisa dipesan konsumen. Kita bisa memilih menu mie rampok salah tangkap (5 cabai), mie rampok masa percobaan (15 cabai), mie rampok tahanan rumah (35 cabai), mie rampok hukuman cambuk (55 cabai) dan mie rampok hukuman mati (100 cabai).
Kalau melihat menunya, saya membacanya sudah ngeri duluan dengan mie 100 cabai. Gimana pedasnya coba? Well, karena saya nggak suka pedas yang terlalu "wow" saya mencoba yang mie rampok salah tangkap dengan 5 cabai. Sempat pula saya request yang tanpa cabai alias original tapi nggak bisa, harus sesuai dengan menunya. Mungkin beberapa cabang ada menu versi yang berbeda, karena saya sempat melihat di Instgram mie rampok yang cabang Gresik ada yang level 0. Semua harga mie tersebut adalah Rp. 8.000,-an, jika diluar pusatnya yang Jl Ir Soekarno harganya sekitar Rp. 9.500,-
Setelah memesan mie dan minum es teh manis, saya kemudian menuju deretan gorengan dan steam yang menggoda selera dengan harga 3000,-an. Namanya pun unik ada hakim, jaksa, satpol, satpam, polisi dan beberapa variasi nama lainnya. Karena kalap melihat gorengannya saya mengambil 5 buah sekaligus. Lalu total tagihan tersebut dibayarkan di kasir.
Deretan gorengan 3.000,-an |
Sambil menunggu makanan saya siap, saya berkeliling ke seluruh ruangan Mie Rampok. Bangunannya cukup luas yang terdiri dari beberapa blok A, B, C, D dan diberikan nama seperti tahanan kekerasan, tahanan koruptor dan sebagainya. Selain itu ada juga beberapa spot selfie yang disediakan untuk pengunjung yang disetting seperti napi.
Waktu saya datang masih ada dua blok yang kosong, setelah 30 menit kemudian cafe semakin ramai pengunjung. Dengan jam buka pukul 4 sore sampai malam, cafe ini mulai ramai setelah maghrib tiba. Saya sih lebih suka datang sebelum pukul 6 sore karena bisa leluasa mengabadikan beberapa spot cantik (tetep ya jiwa bloggernya keluar hehehe...)
Waktu saya datang masih ada dua blok yang kosong, setelah 30 menit kemudian cafe semakin ramai pengunjung. Dengan jam buka pukul 4 sore sampai malam, cafe ini mulai ramai setelah maghrib tiba. Saya sih lebih suka datang sebelum pukul 6 sore karena bisa leluasa mengabadikan beberapa spot cantik (tetep ya jiwa bloggernya keluar hehehe...)
"Kak Vika Tahanan Salah Tangkap"
Saya kembali dipanggil untuk mengambil pesanan mie salah tangkap saya. Mie tersebut diletakkan di temat alumunium bersekat layaknya tahanan napi. Mie disajikan bersama dengan kripik gorengan, acar dan selada yang disandingkan dengan mie beserta ayam suwirnya.
Saya takjub dengan porsi mie yang cukup banyak dengan harga hanya 8.000,-an. Melihat ukuran mie berdiameter besar mengingatkan saya akan tamie, tapi tentu saja mie ini berbeda dengan tamie karena basah dan lembut. Dengan 5 cabai warna mie berubah menjadi orange, mungkin jika level diatasnya mie tersebut menjadi warna merah.
Mie tersebut membuat saya cukup kepedasan dan kepanasan. Seguyur es teh dengan porsi jumbo mampu menetralisir tenggorokan saya. Tapi rasa pedas tersebut sulit membuat saya kapok untuk menghabiskannya. Untuk rasa sih cukup oke, namun saya lebih suka dengan rasa mie jogging yang bisa request level kepedasan sesuai selera. Terkadang untuk menentukan rasa tepung mie saya susah jika terlalu pedas.
Gorengan dan steam di Mie Rampok ini juara banget. Semuanya enak, bahan didalamnya seperti ayam, udang dan nori sangat terasa. Rasanya hampir mirip dengan gorengan atau dimsum yang ada di Hoka-Hoka Bento. Saya pun sukses makan gorengan tersebut tanpa gatal-gatal. Buat kamu yang rajin baca blog saya pasti "ngeh" kalo saya alergi sama udang yang nggak fresh.. dan disini saya berhasil tanpa gatal-tagal meskipun tanpa obat..
Favorit saya adalah polisi (ayam, udang dan sayur) dan Satpam (ayam, nori). Gorengan dan steam ini bebas pilih sesukanya dan jika tidak berminat mengambilnya juga tidak masalah. Namun saya kurang yakin jika tanpa gorengan dan steam, mie akan terasa nikmat.
Jadi gimana berani nggak nyobain Mie Rampok di Surabaya? Kalo saya sih memang gobyos & dromos di Mie Rampok Surabaya tapi nggak bikin kapok. Pesan yang mie salah tangkap dulu deh..baru cobain level setelahnya. Selamat berkuliner!!!
Mie Rampok PusatPusat :Jl Dr Ir H Soekarno no: 62(depan pom bensin merr kalijudan Surabaya Timur)Open :16.30 - 22.30Mie Rampok TidarJalan Raya Tidar, Ruko Tidar Mas Square B7 No 308-310, SurabayaOpen:16.00 - 22.00Mie Rampok KetintangJalan Ketintang Madya No. 151, Surabaya, Jawa Timur 60253, IndonesiaOpen:15.00 - 22.00Mie Rampok Ngagel (baru)Ngagel, Depan Bilka Surabaya
0 Comments