Kak (sebenarnya Tante) yuk makan di Warung Jingkrak? Ujar keponakan saya.
Loh, memangnya ada Warung Jingkrak di Surabaya? Ingatan saya melayang ke warung mbah Jingkrak di Semarang yang pedasnya super edyan itu..
Ada, tante di Jalan Jemursari. Wah tumben ada warung baru yang terlewatkan di Jalan Jemursari, maklum jalan tersebut sering saya lewati. Ketika mobil mengarah ke Waroeng Jangkrik, saya spontan loh ini kan...
Iya tante saya salah sebut warung karena ada menu Jingkrak di Waroeng Jangkrik, ujar keponakan saya "cengengesan".
Dulu banget saya pernah memposting artikel Waroeng Jangkrik, zaman masih punya blog baru dan masih menggunakan kamera 1 MP jadi masih alay-alay gitu deh, ngelihat fotonya saya sampai ngelus dada "jelek banget" tapi masih bertengger cantik di halaman satu google. Kalo saya ingat terakhir ke waroeng ini adalah tahun 2012-2013 an, kini bangunannya semakin bagus saja dan luas dibandingkan dulunya mirip ruko yang minimalis. Konsep dari luarnya modern tapi didalamnya ada konsep joglo mirip dengan bangunan khas Jawa.
Sesuai dengan namanya Waroeng Jangkrik Sego Sambel Wonokromo ini menyediakan menu penyetan dan adapula menu nasi goreng yang super pedas yang bisa dimakan hingga 5-6 orang. Menu penyetan terletak pada keistimewaan sambal pedasnya yang bikin "dromos", sambal tersebut disandingkan dengan tempe ataupun ayam yang dipenyet.
Menu nasi goreng jangkrik bisa dimakan beramai-ramai dan lagi-lagi ini buat kamu yang suka pedas dan uji nyali, se-level-lah sama "Nasi Goreng Jancuk" tetangga sebelah yang sama pedas dan porsi jumbo, tapi menurut saya disini lebih enak. Nama Jangkrik itu mungkin tujuannya kalo kita kepedasan sambil bilang "krik..krik.." sebuah umpatan khas wong Surabaya tapi masih dalam level sedang, maksudnya belum tingkat kasar akut.
Menu lainnya yang banyak direkomendasikan adalah menu Jangkrik yang merupakan nasi campur dengan tongkol suwir, bihun dan setengah telor rebus yang dikukus seperti gudeg (padahal dulu seingat saya telornya utuh). Tongkol yang menjadi andalannya ini dimasak mirip tewel ala gudeg, sekilas mirip daging tapi rasa tongkol.
Jika anda pengen uji nyali itu nasi Jangkrik campur saja dengan sambalnya yang kelihatan minimalis tapi bikin bibir jadi eksotis. Biasanya yang baru pertama kali datang sambal akan diaduk dengan nasi, ah kalo saya sih sudah da-da nyerah, sedikit saja pasti saya sudah kepedasan.
Selain pesan nasi jingkrak, kami juga memesan kul emak, yaitu bekicot air yang sejenis kreco dengan ukuran yang kecil. Makanan ini halal ya karena hidup di air dan biasanya ada di sawah, jika keluar dari air maka akan mati jadi beda dengan bekicot yang hidup didua alam.
Cara makannya adalah "disusrup" lalu disedot dan dikunyah (pastinya). Kalo kamu lihai makannya pasti ada kenikmatan tiada tara mencoba kul emak, saya sih biasanya suka "nyedot" dari bagian belakang tempurungnya.
So far semua makanannya dari sego sambel wonokromo, sego jingkrak (ayam kampung bumbu rujak bagian paha/dada), sego jangkrik, sego goreng jangkrik, sego pe bakar, pitik mekrok ataupun kul emak rasanya nggak pernah berubah. Memang meski konsep bangunan baru tapi menunya tetap, dan cita rasanya tak pernah berubah, tentunya dengan harga yang sedikit berbeda.
Kalo ada yang bilang rasanya standart memang tergantung selera masing-masing, sedangkan saya ngasih predikat "not bad" mungkin biasa diamini dengan waroeng ini yang mempunyai cabang 3 lokasi, yaitu Jemursari, bukit Mas dan Wachid Hasyim. Saya suka makan di waroeng Jangkrik karena makanannya cepat disajikan dan cocok juga buat mas-mas dan mbak-mbak kantoran dengan harga yang masih aman. Buat pecinta penyetan pun makan disini serasa naik kelas karena tempatnya yang bersih.
Oia, tentang nama sego sambel wonokromo dan sego sambel mak yeye di wonokromo itu beda ya, hanya mirip saja namanya. Cobain juga cafe jangkrik yang bersebelahan dengan warung ini, cafenya baru saja buka dengan menu ala cafe, roti bakar dan coffe.
Loh, memangnya ada Warung Jingkrak di Surabaya? Ingatan saya melayang ke warung mbah Jingkrak di Semarang yang pedasnya super edyan itu..
Ada, tante di Jalan Jemursari. Wah tumben ada warung baru yang terlewatkan di Jalan Jemursari, maklum jalan tersebut sering saya lewati. Ketika mobil mengarah ke Waroeng Jangkrik, saya spontan loh ini kan...
Iya tante saya salah sebut warung karena ada menu Jingkrak di Waroeng Jangkrik, ujar keponakan saya "cengengesan".
Dulu banget saya pernah memposting artikel Waroeng Jangkrik, zaman masih punya blog baru dan masih menggunakan kamera 1 MP jadi masih alay-alay gitu deh, ngelihat fotonya saya sampai ngelus dada "jelek banget" tapi masih bertengger cantik di halaman satu google. Kalo saya ingat terakhir ke waroeng ini adalah tahun 2012-2013 an, kini bangunannya semakin bagus saja dan luas dibandingkan dulunya mirip ruko yang minimalis. Konsep dari luarnya modern tapi didalamnya ada konsep joglo mirip dengan bangunan khas Jawa.
Sesuai dengan namanya Waroeng Jangkrik Sego Sambel Wonokromo ini menyediakan menu penyetan dan adapula menu nasi goreng yang super pedas yang bisa dimakan hingga 5-6 orang. Menu penyetan terletak pada keistimewaan sambal pedasnya yang bikin "dromos", sambal tersebut disandingkan dengan tempe ataupun ayam yang dipenyet.
Menu nasi goreng jangkrik bisa dimakan beramai-ramai dan lagi-lagi ini buat kamu yang suka pedas dan uji nyali, se-level-lah sama "Nasi Goreng Jancuk" tetangga sebelah yang sama pedas dan porsi jumbo, tapi menurut saya disini lebih enak. Nama Jangkrik itu mungkin tujuannya kalo kita kepedasan sambil bilang "krik..krik.." sebuah umpatan khas wong Surabaya tapi masih dalam level sedang, maksudnya belum tingkat kasar akut.
Menu lainnya yang banyak direkomendasikan adalah menu Jangkrik yang merupakan nasi campur dengan tongkol suwir, bihun dan setengah telor rebus yang dikukus seperti gudeg (padahal dulu seingat saya telornya utuh). Tongkol yang menjadi andalannya ini dimasak mirip tewel ala gudeg, sekilas mirip daging tapi rasa tongkol.
Jika anda pengen uji nyali itu nasi Jangkrik campur saja dengan sambalnya yang kelihatan minimalis tapi bikin bibir jadi eksotis. Biasanya yang baru pertama kali datang sambal akan diaduk dengan nasi, ah kalo saya sih sudah da-da nyerah, sedikit saja pasti saya sudah kepedasan.
Selain pesan nasi jingkrak, kami juga memesan kul emak, yaitu bekicot air yang sejenis kreco dengan ukuran yang kecil. Makanan ini halal ya karena hidup di air dan biasanya ada di sawah, jika keluar dari air maka akan mati jadi beda dengan bekicot yang hidup didua alam.
Cara makannya adalah "disusrup" lalu disedot dan dikunyah (pastinya). Kalo kamu lihai makannya pasti ada kenikmatan tiada tara mencoba kul emak, saya sih biasanya suka "nyedot" dari bagian belakang tempurungnya.
So far semua makanannya dari sego sambel wonokromo, sego jingkrak (ayam kampung bumbu rujak bagian paha/dada), sego jangkrik, sego goreng jangkrik, sego pe bakar, pitik mekrok ataupun kul emak rasanya nggak pernah berubah. Memang meski konsep bangunan baru tapi menunya tetap, dan cita rasanya tak pernah berubah, tentunya dengan harga yang sedikit berbeda.
Kalo ada yang bilang rasanya standart memang tergantung selera masing-masing, sedangkan saya ngasih predikat "not bad" mungkin biasa diamini dengan waroeng ini yang mempunyai cabang 3 lokasi, yaitu Jemursari, bukit Mas dan Wachid Hasyim. Saya suka makan di waroeng Jangkrik karena makanannya cepat disajikan dan cocok juga buat mas-mas dan mbak-mbak kantoran dengan harga yang masih aman. Buat pecinta penyetan pun makan disini serasa naik kelas karena tempatnya yang bersih.
Oia, tentang nama sego sambel wonokromo dan sego sambel mak yeye di wonokromo itu beda ya, hanya mirip saja namanya. Cobain juga cafe jangkrik yang bersebelahan dengan warung ini, cafenya baru saja buka dengan menu ala cafe, roti bakar dan coffe.
Waroeng Jangkrik
Sego Sambal Wonokromo
Jl Raya Jemursari 107
Surabaya
Open :
10.00 - 22.00
Telp :
031.8480988
Note :
Harga belum termasuk tax 10%
Bisa Delivery Order
Cabang ke -2
Ruko Villa Bukit Mas Blok RN 05-06
Surabaya
Open:
10.00 - 22.00
Telp :
031.5636058
Cabang ke- 3
Arif Rahman Hakim Ruko 21 Klampis 519
Surabaya
Open :
10.00 - 22.00
Telp :
031.5961801
0 Comments