Dingin menyergap dan menusuk tulang badan saya ketika memasuki kawasan Grafika Cikole. Letaknya yang terletak di km 8 kaki Gunung Tangkuban Perahu membuat saya kedinginan disertai cuaca mendung yang gelap. Wisata di Grafika Cikole menjadi itenerary selanjutnya ketika traveling di Bandung. Saya memang penasaran akan postingan rumah hobbit dikawasan ini.
Dari Farm House Lembang saya menempuh perjalanan kekawasan Grafika Cikole hampir satu jam. Maklum saja Lembang selalu ramai dan penuh akan kemacetan mobil berplat B. Di Grafika Cikole sendiri, parkiran mobil tampak penuh dan terlihat beberapa orang yang sibuk beroutbond yang pesertanya dari beberapa perusahaan.
Dengan bermaksud permisi, saya meminta izin ke kantor Grafika Cikole yang terletak disamping parkiran. Saya meminta izin untuk hanya berjalan-jalan kekawasan ini tanpa menginap dan tanpa outbond. Ya, cuma narsis dan hanya jepret-jepret foto didepan rumah hobbit. Sayang saya ditolak tidak boleh masuk karena katanya kawasan ini sudah full sesak, jawabannyapun asal-asalan dan kurang rumah. Sekali lagi saya mengutarakan, "Saya cuma foto, dan tidak menginap kok" jawabannya "Iya, sudah penuh dan dilarang foto yang tidak menginap"
Kecewa dengan jawaban resepsionist, mau ngga mau saya harus menepis keinginan untuk berfoto di Rumah Hobit. Namun, karena anak saya kepengen kekamar mandi, saya kemudian melipir ke kamar mandi yang letaknya dibelakang ruangan resepsionist. Dari kamar mandi tersebut saya melihat rumah hobbit tampak cantik dari kejauhan. Sekelilingnya adalah pohon pinus yang menjulang tinggi.
Dari Farm House Lembang saya menempuh perjalanan kekawasan Grafika Cikole hampir satu jam. Maklum saja Lembang selalu ramai dan penuh akan kemacetan mobil berplat B. Di Grafika Cikole sendiri, parkiran mobil tampak penuh dan terlihat beberapa orang yang sibuk beroutbond yang pesertanya dari beberapa perusahaan.
Dengan bermaksud permisi, saya meminta izin ke kantor Grafika Cikole yang terletak disamping parkiran. Saya meminta izin untuk hanya berjalan-jalan kekawasan ini tanpa menginap dan tanpa outbond. Ya, cuma narsis dan hanya jepret-jepret foto didepan rumah hobbit. Sayang saya ditolak tidak boleh masuk karena katanya kawasan ini sudah full sesak, jawabannyapun asal-asalan dan kurang rumah. Sekali lagi saya mengutarakan, "Saya cuma foto, dan tidak menginap kok" jawabannya "Iya, sudah penuh dan dilarang foto yang tidak menginap"
Kecewa dengan jawaban resepsionist, mau ngga mau saya harus menepis keinginan untuk berfoto di Rumah Hobit. Namun, karena anak saya kepengen kekamar mandi, saya kemudian melipir ke kamar mandi yang letaknya dibelakang ruangan resepsionist. Dari kamar mandi tersebut saya melihat rumah hobbit tampak cantik dari kejauhan. Sekelilingnya adalah pohon pinus yang menjulang tinggi.
Masih tidak percaya dengan jawaban resepsionist saya kemudian menanyakan ke petugas yang menjaga kekamar mandi. "Boleh ngga kang saya jalan ke rumah hobbit itu?" saya menunjuk ke arah rumah-rumah unik tersebut. "Boleh kok Neng, jalannya ini nanti turun dari tangga disebelah kamar mandi ini, nanti Neng jalan saja ke atas." Dengan semangat saya kemudian berjalan ke rumah-rumah Hobit itu.
Rumah hobbit sebenarnya bukanlah panggilan wisata yang diberikan oleh pengelolanya. Kawasan ini lebih disebut sebagai Terminal Wisata Grafika Cikole. Dengan fasilitas penginapan, outbond dan restoran. Pesona dari penginapan yang mirip rumah hobbit di Lord Of The Ring seringnya membuat pengunjung penasaran. Penginapan tersebut berupa rumah-rumah berwarna hijau yang dibangun secara bertingkat yang tampak cantik dari kejauhan.
Saya berjalan menanjak menuju rumah-rumah hobit tersebut. Cukup lelah saya berjalan karena seharian sudah terkuras stamina setelah dari Dusun Bambu dan Farm House. Rasa lelah saya terbayar ketika bisa melihat rumah hobbit dari dekat. Penginapan tersebut memang terlihat penuh dengan para pengunjung yang menginap. Saya memang tidak berniat menginap dikawasan Grafika Cikole karena saya lebih tertarik menginap di Lembang yang dekat dengan Bandung.
Disini saya hanya berfoto dan duduk santai didepan rumah robbit tersebut. Saya juga melihat para peserta outbond yang sibuk bermain dan berteriak menikmati beberapa permainan yang menguji nyali. Di websitenya saya juga melihat fasilitas lainnya seperti penangkaran rusa, naik kuda , tracking, petik strawbery dan camping yang berada dikawasan hutan pinus.
Untuk menginap di Grafika Cikole sebaiknya bookinglah jauh-jauh hari melalui telephone, dan untuk menginap di Grafika Cikole belum tersedia dengan sistem online. Disarankan untuk memesan kamar minimal 3 hari dari sebelum tanggal kedatangan. Ada beberapa tipe kamar yaitu Pinus, Damar dan Cemara yang mirip dengan rumah Hobbit berkapasitas 6 orang. Jika ingin lebih murah bisa menginap dengan tipe kamar hotel dengan daya tampung 2 orang, atau bisa juga menginap dengan tipe tenda camping.
Price List Pondok Wisata di Grafika Cikole |
Price List Hotel di Grafika Cikole |
Price List Camping di Grafika Cikole |
Jangan takut bakalan kedinginan jika menginap di tenda camping, karena fasilitasnya sudah include dengan sleeping bag, matras dan api unggun. Tapi saya juga ngga yakin 100% ngga kedinginan ketika memilih tenda camping karena udara di Grafika Cikole ini super dingin dan entah kalau hujan pastinya medannya akan licin. Kalo menginap di Grafika Cikole, jangan lupa memakai jaket dingin ya...
Oia, tentang resepsionist yang ketus dan tidak memperbolehkan saya masuk ke kawasan Grafika Cikole, anggap saya lagi BAPER. Banyak kok yang tidak menginap hanya sekedar jalan-jalan lalu makan di Grafika Cikole ini fine aja. Jadi, jangan lupa agendakan ke Grafika Cikole untuk mengunjungi rumah hobbit. Next time saya akan balik lagi ke Grafika Cikole dan menikmati segala fasilitas serta penginapannya.
Grafika Cikole
Jalan Tangkuban Perahu Km. 8,
Cikole, Lembang, Jawa Barat
Telepon:
(022) 8278 2441
Open Hours :
24 Hourse
0 Comments