Hari ini setelah packing dan check out dari apartement saya akan menyeberang berwisata murah ke Macau. Katanya rute yang saya pilih agak aneh karena kebanyakan traveler jika ke Macau dari Hongkong biasanya tanpa menginap. Umumnya, pagi mereka menyeberang feri ke Macau lalu malamnya balik lagi ke Hongkong. Nah, kalo saya beda, karena tiket Macau – Kuala Lumpur - Surabaya lebih murah daripada Hongkong - Kuala Lumpur – Surabaya saya memilih untuk menginap satu malam di Macau.
Dari apartement saya di Causewaybay, saya menaiki MTR Sheung Wan station untuk menuju Causeway Ferry Terminal. Sampai di pintu keluar Sheung Wan MRT, saya menuju information centre untuk refund “octopus card”. Lumayan loh ada pengembalian HKD 50 beserta saldo yang tersisa dengan biaya pemotongan HKD 9.
Refund octopus
Letak ferry terminal berada di lantai 3 Shun Tak Centre. Dilantai 3 tersebut saya diarahkan petugas security untuk membeli tiket turbojet di loket-loket penjualan tiket feri turbo jet. Saya membeli tiket kelas economy seharga HKD 164. Masuk terminal feri akan ada pemeriksaan imigrasi terlebih dahulu.
Tenang aja imigrasi Hongkong dikawasan ferry terminal ngga ada kesan “spooky” seperti imigrasi di hari pertama saya di Hongkong. Yang terpenting, jangan sampai ngilangin kertas arrival card yang ukurannya seperti karcis tol itu ya, kertas mungil tersebut akan ditanyakan lagi ketika keluar imigrasi.
Loket tiket feri
Setelah imigrasi, kita harus mengikuti arah menaiki feri lalu ambil nomor kursi terlebih dahulu dipetugas. Hampir aja loh saya ketinggalan feri karena saya tadi jalannya nyantai, foto-foto dulu dan terus antri imigrasi yang lumayan. Syukurlah masih ada tiga kursi yang kosong, kalo tertinggal kita harus menunggu feri berikutnya. Sempat pula ada adegan lari-lari sambil membawa backpack dan koper besar turun tangga karena pintu feri sudah ditutup.
Kursi untuk penumpang tiket feri economy terletak dilantai atas, sedangkan penumpang VIP dilantai dasar. Sebelum naik menuju lantai atas, saya harus meletakkan koper saya ditempat penyimpanan koper yang disediakan didek bawah. Kursi duduk saya yang terakhir itu berada dipojok dan dibelakang tangga #ngenes. Padahal spot kursi yang paling enak adalah didekat jendela kapal yang dapat melihat suasana laut Hongkong.
Dek atas feri
Empat puluh menit kemudian feri mendarat di Macau. Akan ada pemeriksaan imigrasi terlebih dahulu sebelum keluar ferry terminal. Di Ferry terminal ini terdapat Informacoes Turisticas alias tourism information. Jangan lupa ambil brosur dan bertanyalah ke petugas jika bingung dengan transportasi tujuan kita.
Di Macau jangan cari kereta cepat seperti MTR Hongkong ya, karena transportasi ini belum tersedia. Alternatif transportasi bisa naik shuttle bus hotel, bus umum dan jika terpaksa naik taxi #mahalbanget. Dua transportasi tersebut sangatlah nyaman digunakan untuk para traveler seperti kita.
Tourism Information Macau
Di Macau saya akan menginap di Sun Sun Hotel. Awalnya pengen menyewa apartemen seperti sewaktu saya di Hongkong, sayangnya pilihan apartemen di Macau sangat sedikit dan harganya hampir sama dengan hotel berbintang 3. Ya weslah saya pilih hotel saja.
Untuk transportasi menuju hotel, saya browsing terlebih dahulu di beberapa blog. Banyak yang memberikan referensi untuk naik shuttle bus gratis dari beberapa hotel berbintang. Sempat galau sewaktu memilih antara shuttle bus hotel atau bus umum, akhirnya saya memutuskan naik bus umum saja. Alasannya, karena letak pemberhentian halte bus sangat dekat dengan Sun Sun hotel, sedangkan jika menggunakan shuttle bus Sofitel Hotel saya masih harus berjalan kaki lagi menuju hotel sekitar 20 menit
Shuttle bus hotel Macau
Letak shuttle bus hotel berbintang ini terletak diseberang ferry terminal, untuk mencapainya keluarlah dari ferry terminal terlebih dahulu lalu turun menggunakan escalator menuju jembatan penyeberangan bawah tanah.
Halte bus umum tepat didepan ferry terminal. Di Halte tersebut tersedia petunjuk rute nomor bus di Macau, petunjuknya sangat jelas dan mudah dibaca. Menuju Sun SUn Hotel saya menaiki bus no 10, nantinya saya akan turun dihalte bus yang bernama "Pranca Ponte Horta". Nah, untuk memudahkan menghafal rute pemberhentian bus nomor 10, saya foto terlebih dahulu rute bus 10 di papan petunjuk.
Melihat bus nomor 10 berhenti dihalte, saya langsung naik dan memasukkan koin HKD 4 di tempat pembayaran koin didalam bus. Waktu bayar bus saya menggunakan uang Hongkong, karena HKD berlaku juga di Macau. Didalam bus saya melihat busnya bersih, dingin dan nyaman, ngga jauh beda dengan bus umum Hongkong.
Lalu turunnya bagaimana? Tenang aja ada layar diatas bus yang memberikan informasi nama pemberhentian halte bus. Oia, bus ini juga melewati halte Macau Fisherman Wharf, jaraknya cukup dekat dari ferry terminal, sekitar dua stop.
stop bus didepan ferry terminal
senado square dari balik jendela bus
Turun di halte yang bernama "Pranca Ponte Horta", hotel langsung terlihat sewaktu saya menoleh kebelakang. Senyum saya langsung lebar, melihat jarak hotel yang dekat banget. Sun Sun Hotel ini bersebelahan dengan Ole London Hotel yang menjadi favoritnya traveler Indonesia. Saya sih lebih memilih Sun Sun Hotel karena review di Tripadvisor lebih bagus dan fasilitasnya lebih oke, untuk harganya sih hampir sama.
Sewaktu saya memasuki lobi hotel saya disambut ramah dengan para petugas hotel. Saya diberikan nomor antrian untuk check inn, kebetulan siang itu jumlah tamu yang menunggu check inn pukul 14.00 lumayan banyak. Jika menginap di Sun Sun Hotel akan ada deposit MOP 500, kalo dikurskan sekitar Rp 850.000,- lumayan yah depositnya.
Halte bus didepan Sun Sun Hotel
Sun Sun Hotel yang warna putih, sebelah kanannya Ole London Hotel
Kamar Sun Sun Hotel Keren
Setelah istirahat sebentar di hotel sekitar 1 jam-an, saya bergegas kembali untuk mengelilingi Macau. Tujuan saya adalah ke Senado Square terlebih dahulu. Ditengah perjalanan menuju Senado square, saya dan travelmate melihat restoran Halal. Kami memilih menu nasi goreng dan dimsum isi ayam. Rasanya so so lah mirip dengan langganan nasi goreng yang lewat didepan rumah, yang berbeda hanyalah harganya yang mahal banget HKD 88, sekitar Rp 150.000,- #sambilnangisdipojokan. Ah, mending tadi saya kuliner halal di Macau fisherman wharf yang sudah terkenal enak.
Resto halal didekat hotel
narsis dulu...
Dari hotel menuju Senado Square sekitar 10 menit berjalan kaki dengan meda naik turun. Jalannya sih lumayan dekat, tapi naik ke jalan tanjakan itu yang cukup berat
Cara ke Senado Square dari Sun Sun Hotel atau Ole London Hotel :
Dari hotel beloklah kekiri, berjalan menanjak. Setelah berjalan menanjak beloklah kekiri, nanti anda melihat pertigaan tetaplah berjalan lurus hingga terlihat Senado Square. Jika bingung tanyalah ke warga setempat, rata-rata masyarakat Macau bisa berbahasa Inggris.
Dari hotel beloklah kekiri, berjalan menanjak. Setelah berjalan menanjak beloklah kekiri, nanti anda melihat pertigaan tetaplah berjalan lurus hingga terlihat Senado Square. Jika bingung tanyalah ke warga setempat, rata-rata masyarakat Macau bisa berbahasa Inggris.
Senado square selalu ramai
Waktu sampai di Senado Square, saya langsung mengamati lantainya yang unik peninggalan Portugis. Terus terang ketika melihat foto Senado Square saya selalu penasaran dengan keindahan tempat ini yang merupakan landmark Macau. Sambil mengagumi keindahan Senado Square, saya membeli egg tart di ke kedai koi kei. Camilan khas Portugis seharga MOP 9 ini saya nikmati didekat air mancur Senado Square, sambil berwifi gratisan yang lumayan kencang.
Koi Kei yang selalu rame
Egg tart Koi Kei
Jalan di Senado Square ini sangatlah ramai lautan manusia. Banyak agent tour yang menggiring pasukannya sambil membawa bendera. Agak susah untuk mengambil spot foto tanpa background manusia. Padahal hari itu bukanlah weekend atau public holiday loh. Keren ya, negara kecil ini bisa menyedot jutaan turis mancanegara setiap harinya.
Saya kemudian berjalan menuju Ruins of St Pauls yang merupakan gereja tua yang pernah dibakar hingga menyisakan bangunan depannya saja. Bangunan bagian depannya itupun sebenarnya sudah runtuh, namun masih berdiri kokoh karena disangga pilar-pilar besi.
Sepanjang jalan menuju gereja ini banyak toko yang menawarkan tester dendeng babi secara gratis, padahal saya ngarep dapat tester egg tart gratis loh hehehe.. Kedai souvenir pun banyak dijual disekitar area Senado square ini, enaknya kita tak perlu menawar seperti harga diladies market. Harga mereka adalah fixed price dan murah dibandingkan Hongkong. Kalo ngga bisa menawar souvenir di Ladies Market, mending belinya diarea ini saja.
Ruins of St Pauls
Sekitar Ruins of St Pauls
View Senado Square malam hari keren banget
Dari Senado Square saya menaiki bus umum lagi menuju ferry terminal. Tujuan selanjutnya adalah menaiki shuttle bus hotel berbintang untuk menuju The Venetian. Dibandingkan naik bus umum, naik shuttle bus hotel ini lebih nyaman karena kursinya lebih empuk, ac-nya lebih dingin, tak perlu berdesak-desakan dengan penumpang lainnya dan gratis. Naik busnya kita tinggal naik aja, mau ke The Venetian atau City of Dream tinggal lihat aja nama hotel tersebut yang terpampang dibadan bus.
Shuttle bus Cotai Central
Didalam shuttle bus yang nyaman
Di lobby The Venetian
Udah tahukan The Venetian itu apaan? Yap, ini hotel, casino, dan mall yang menyatu. Di area "The Shoppes" terdapat air buatan yang membelah tempat perbelanjaan ini. Sungai buatan yang berada ditengah mall ini juga terdapat "Grand Canal" tempat berlayarnya gondola yang dikemudikan gondolier.
Konsepnya mengadopsi dari Negara Venice ituuuhhh. Di The Shoppes ini seperti berada diluar ruangan karena langit-langitnya dilukis mirip dengan langit berwarna biru. Entah itu pagi, siang atau malam kita akan lupa diri, karena lukisan tersebut kita seperti berada di Siang hari.
The Venetian
Gondola The Venetian
Sebelum nongkrong cantik di Lord Stow's, saya terlebih dahulu mengambil air mineral dicasino. Air mineral gratis ini bebas diambil pengunjung meskipun kita tidak ikut berjudi. Air tersebut diletakkan dibaki yang terletak disudut-sudut casino. Cuek aja langsung ambil, ngga usah noleh kekiri atau kekanan dulu, ntar dikira maling hihihi. Jangan lupa dikawasan casino dilarang mengambil foto dari hp n kamera ya...
Lord Stow's adalah salah satu kedai egg tart di Macau, saya mampir karena pengen ngebandingin dengan rasa egg tart Koi Kei yang saya coba tadi di Senado Square. Karena stock egg tart sedang kosong, saya harus menunggu sekitar 10 menitan. Egg tart di Macau memang selalu fresh karena egg tart tanpa pengawet sama sekali yang hanya mampu bertahan selama enam jam.
Akhirnya, egg tart baru matang dengan panas yang masih mengepul, saya merasakan egg tart ini sangat enak, butter, crunchy dan terasa banget telurnya. Duh, kayaknya egg tart ini akan menjadi alasan saya untuk berkunjung ke Macau lagi deh....
Kedai Lord Stow's di The Venetian
Egg tart Lord Stow's
The venetian mengakhiri itenerary saya di Macau. Besoknya saya menaiki pesawat pagi menuju Kuala Lumpur. Padahal saya masih kangen dengan keramahan warganya, saya kangen egg tart dan saya belum puas mengunjungi tempat wisatanya.
Jadi kapan ke Macau lagi??? Referensi wisata ke Macao bisa di lihat di www.jelajahmacao.com
0 Comments