Nasi Kebuli Depot Ampel, Surabaya

Puasa-puasa gini, cocoknya membahas topik wisata kuliner timur tengah a.k.a Arab. Padahal, saya baru aja loh cerita kuliner nasi kebuli di Warung Jumbo di kawasan Ampel. Nah, kali ini saya mau bahas Depot Ampel yang letaknya bukan di Ampel, melainkan didaerah pusat kuliner Ondomahen atau Walikota Mustajab yang tersohor ituh... Jadi jangan tertipu sama namanya “Ampel” yah.

Depot Ampel salah satu warung favorit nasi kebuli di Surabaya. Biasanya, kalo saya lagi malas menuju kawasan Ampel, larinya ke depot ini karena terletak di pusat kota. Warungnya sederhana, namun cukup luas karena ada dua lantai. Jika bertepatan dengan buka puasa dibulan Ramadhan, pengunjungnya meluber hingga ke lantai atas, siap-siap “full booked” deh. Pemiliknya pun religius banget, waktu kesana saya mendengar beliau membaca alqur’an sambil jaga kasir ^_^ secara saya kesananya bertepatan dengan adzan isya hehehe...

Rata-rata menu di Depot Ampel ini dengan olahan daging kambing, menu favoritnya tentu saja nasi kebuli. Waku itu, saya memesan nasi kebuli, nasi briyani dan jus kurma, sengaja “skip” kambing ovennya karena harganya lebih mahal dari “Warung Jumbo” (ups) hehehe..

Nasi Kebuli (32k)
Porsi nasi kebuli pesanan saya ini cukup banyak. Nasi yang menggunakan kaldu kambing dan aroma rempah yang sangat kuat ini disandingkan dengan daging kambing “gendut”. Daging Kambingnya empuk dan ngga prengus. Sambal kecapnya pun mantap, sangat “match” dengan nasi kebuli.

Nasi Briyani (32k)

Di beberapa restoran Arab, jika ada nasi kebuli pastilah ada nasi briyani. Rasanya memang mirip dengan nasi kebuli yang sama-sama menggunakan kaldu kambing. Hanya saja nasi briyani pesanan saya ini lebih melimpah dibandingkan nasi kebuli. Untuk daging kambingnya sih sama ukurannya, empuk dan ngga prengus, dimasak menggunakan santan seperti rendang daging.