Judul postingan diatas bukanlah sebuah iklan, saya menulis artikel ini juga nggak dibayar padahal pengin dibayar sih namun hanya sekedar ingin berbagi pengalaman setelah menaiki pesawat Garuda Indonesia yang katanya eksklusif dan kurang ramah bagi kantong backpacker yang modal pas-pasan seperti saya.
Ya, memang jika bukan dikarenakan mendapatkan hadiah mungkin sampai saat ini saya belum pernah naik pesawat ini, bagi saya mengejar tiket promo rasanya lebih tertantang dan juga lebih pas dikantong saya.
Pengalaman pertama naik Garuda Indonesia, ndeso saya sudah terlihat ketika memasuki bandara Juanda, saya dengan pedenya masuk ke keberangkatan domestik karena tujuan saya memang ke Jakarta bukan tujuan ke Internasional, setelah menyerahkan print out tiket ke petugas bandara di pintu masuk, petugas memberitahu saya…
“Mbak, kalo Garuda Indonesia semua penerbangan melalui keberangkatan Internasional” ups.
Menuju counter check inn, sayapun melakukan aksi norak lagi, dengan santainya saya menaikkan koper di counter check inn untuk dimasukkan bagasi..
“Mbak ini dimasukkan bagasi”
“ya” jawab saya singkat
“Maaf mbak, Klo dimasukkan bagasi, koper ditali kuning dulu mbak”, sambil menunjuk kearah petugas yang memberikan tali kuning...arggghhhh
Ya, dari pengalaman pertama ini saya mengetahui jika peraturan Garuda Indonesia, jika koper/ tas dimasukkan bagasi maka ditali kuning terlebih dahulu yang merupakan standart penerbangan garuda.
……
Ketika memasuki pesawat, penumpang bisa memilih bacaan sesuai yang diinginkan, mau koran Kompas atau Jawa pos maupun majalah bisnis maupun travel kita bisa ambil satu atau duamaupun lima sekaligus sesuai selera.
Ya, memang jika bukan dikarenakan mendapatkan hadiah mungkin sampai saat ini saya belum pernah naik pesawat ini, bagi saya mengejar tiket promo rasanya lebih tertantang dan juga lebih pas dikantong saya.
Pengalaman pertama naik Garuda Indonesia, ndeso saya sudah terlihat ketika memasuki bandara Juanda, saya dengan pedenya masuk ke keberangkatan domestik karena tujuan saya memang ke Jakarta bukan tujuan ke Internasional, setelah menyerahkan print out tiket ke petugas bandara di pintu masuk, petugas memberitahu saya…
“Mbak, kalo Garuda Indonesia semua penerbangan melalui keberangkatan Internasional” ups.
Menuju counter check inn, sayapun melakukan aksi norak lagi, dengan santainya saya menaikkan koper di counter check inn untuk dimasukkan bagasi..
“Mbak ini dimasukkan bagasi”
“ya” jawab saya singkat
“Maaf mbak, Klo dimasukkan bagasi, koper ditali kuning dulu mbak”, sambil menunjuk kearah petugas yang memberikan tali kuning...arggghhhh
Ya, dari pengalaman pertama ini saya mengetahui jika peraturan Garuda Indonesia, jika koper/ tas dimasukkan bagasi maka ditali kuning terlebih dahulu yang merupakan standart penerbangan garuda.
……
Ketika memasuki pesawat, penumpang bisa memilih bacaan sesuai yang diinginkan, mau koran Kompas atau Jawa pos maupun majalah bisnis maupun travel kita bisa ambil satu atau dua
Kursi berwarna coklat dan sandaran berwarna biru menambah kesan eksklusif pesawat, tentunya kursi lebih empuk daripada pesawat low cost 
kemudian layar LCD didepan kursi dengan deretan film-film box office menemani saya sepanjang perjalanan.
kemudian layar LCD didepan kursi dengan deretan film-film box office menemani saya sepanjang perjalanan.
Beberapa menit kemudian pramugari membagikan snack dan minuman, saya bisa pilih sesuai selera mau coffe, fresh milk maupun juice semua tersedia, benar-benar nyaman…
Kesan saya setelah naik Garuda Indonesia, kalau ada duit lebih atau mau pilih yang nyaman pilihlah pesawat ini, harga yang hampir 2 kali lipat dari pesawat low cost tak dipungkiri rasanya benar-benar berbeda ibaratnya ada harga ada rupa…
0 Comments