Jumat malam ada ajakan nonton dari teman saya mbak mara via BBM, nonton Ainun dan Habibie. Dalam hati kok film ini sih yang diajakin sih kok ga film HOBBIT aja, paling malas kalo nonton film yang nangis-nangis. Tapi mendengar kata gratis nonton, makan n bensin langsung jawaban "iya deh mbak hayu' bsk nonton"
.....
Sabtu pagi, saya berdua berangkat ke Surabaya wid Mbak mara, nyari di bioskop yang paling murah di LENMARC aja cuman 35rb, klo lainnya weekend gini pastinya 50rb-an. Foto-foto dulu narsis kayak artis.
Dan nontonlah saya berduaan sambil makan pop corn. Bioskop pun dimulai belum apa-apa si mbak mara udah nangis seseunggukan...apalagi yang akhir cerita udah pasti nangisnya makin basah. Sumpah, film ini memang bagus banget...romantis abis....bikin orang nangis terharu..
Untuk sinopsisnya:
Film kisah nyata ini menceritakan Bapak BJ.Habibie dan Ibu Ainun. Dua sejoli ini dipertemukan lagi waktu Rudi (panggilan BJ Habibie) liburan sepulang dari Jerman setelah jatuh sakit.
Kemudian pasangan ini menikah dan hidup di Jerman, pada awal-awal pernikahan banyak ujian seperti perekonomian belum cukup, dan Habibie masih harus membuktikan kepada Jerman bahwa Beliau bisa menciptakan kereta api maupun pesawat terbang.
Setelah berhasil di Jerman, Habibie kemudian pulang ke Indonesia untuk membangun mimpinya menciptakan pesawat terbang buatan anak negeri. Ibu Ainun selalu mendukung mimpi Habibie, meski harus meninggalkan pekerjaan dokter di Jerman.
Mimpi habibie terwujud satu demi satu, hanya saja perhatian ke Ainun menjadi berkurang. Jabatan menteri, wapres kemudian presiden membuat pikiran Habibie terfokus ke negara. Sehingga perhatian ke Ainun berkurang. Dan Habibie baru mengetahui Ainun terkena kanker 2 bulan sebelum dia meninggal. ....
Satu pesan yang mengena di hati saya: Ainun tercipta untuk saya, dan saya tercipta untuk Ainun. Tapi semua itu tak ada yang abadi, selalu ada batas dimana perpisahan itu pasti akan hadir. ....
Abis nonton film ini langsung ingat rumah, ingat suami, ingat anak haduh pengen jadi ibu yang baik untuk keluarga.
0 Comments