Penginapan Singapore yang paling bagus yang pernah saya kunjungi? Jawabnya adalah Amaris Bugis. Memang sih level penginapan ini adalah hotel bintang dua, bila dibandingkan dengan hostel yang biasanya saya tempati di Singapore kayaknya ngga sebanding. Keputusan saya memilih hotel daripada hostel karena liburan kali ini saya membawa anak saya yang berumur 3 tahun. Biasanya hostel juga tidak memperbolehkan membawa anak kecil jadi pertimbangan untuk memilih hotel adalah keputusan tepat. Demi kenyamanan traveling bersama keluarga saya berusaha mencari penginapan yang lumayan dekat dengan MRT.
Memilih hotel di Singapore bisa dibilang gampang-gampang susah. Demi menekan budget, saya harus pintar memilih hotel mana yang lokasinya oke tapi harganya murah. Memang harga penginapan di Singapore sangat mahal dibandingkan dengan harga penginapan di Indonesia. Bayangkan saja harga penginapan bintang dua harganya bisa 1 juta-an keatas padahal luas kamarnya mini dan terkadang no window. Selain itu, saya juga harus jeli memperhitungkan estimasi jarak berjalan kaki orang Singapore yang berbeda dengan orang Indonesia. Contohnya, dalam keterangan hotel tertulis hanya berjalan 10 menit dari MRT, kalo kaki orang Indonesia bisa 20 – 25 menit hampir dua kali lipatnya.
Biasanya untuk melihat track record dari para pengunjung penginapan tersebut saya selalu membaca review dan rating penginapan. Namun adakalanya gambar di booking online tak sama dengan kenyataannya. Untuk menyiasatinya saya selalu mencari gambar hotel tersebut di Tripadvisor. Gambar di tripadvisor adalah gambar real dari pengunjung tanpa edit sana sini jadi saya bisa membayangkan keadaan aslinya.
Sempat wara-wiri di book online dengan beberapa pilihan hotel, saya pun memutuskan memilih Amaris hotel by Santika di daerah Bugis. Harga antara website online ini bervariasi jadi rajin-rajinlah browsing. Saya mendapatkan harga murah di HotelTravel.com dengan tipe kamar Superior sudah include breakfast (untuk harga bisa cek di website).
Meski pada hari pertama saya dan keluarga sempat nyasar ketika turun dari MRT Bugis, namun sebenarnya lokasi hotel ini sangat mudah dicari. Lokasinya sangat dekat dengan mall Bugis+, Bugis Junction, bugis street yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 10 menit. Sayang saya lupa pintu exit dari MRT Bugis ini, biar ngga bingung kalo mau menginap disini email dulu ke hotel tentang alat transportasi beserta pintu exit dari MRT Bugis.
Memilih hotel di Singapore bisa dibilang gampang-gampang susah. Demi menekan budget, saya harus pintar memilih hotel mana yang lokasinya oke tapi harganya murah. Memang harga penginapan di Singapore sangat mahal dibandingkan dengan harga penginapan di Indonesia. Bayangkan saja harga penginapan bintang dua harganya bisa 1 juta-an keatas padahal luas kamarnya mini dan terkadang no window. Selain itu, saya juga harus jeli memperhitungkan estimasi jarak berjalan kaki orang Singapore yang berbeda dengan orang Indonesia. Contohnya, dalam keterangan hotel tertulis hanya berjalan 10 menit dari MRT, kalo kaki orang Indonesia bisa 20 – 25 menit hampir dua kali lipatnya.
Biasanya untuk melihat track record dari para pengunjung penginapan tersebut saya selalu membaca review dan rating penginapan. Namun adakalanya gambar di booking online tak sama dengan kenyataannya. Untuk menyiasatinya saya selalu mencari gambar hotel tersebut di Tripadvisor. Gambar di tripadvisor adalah gambar real dari pengunjung tanpa edit sana sini jadi saya bisa membayangkan keadaan aslinya.
Sempat wara-wiri di book online dengan beberapa pilihan hotel, saya pun memutuskan memilih Amaris hotel by Santika di daerah Bugis. Harga antara website online ini bervariasi jadi rajin-rajinlah browsing. Saya mendapatkan harga murah di HotelTravel.com dengan tipe kamar Superior sudah include breakfast (untuk harga bisa cek di website).
Meski pada hari pertama saya dan keluarga sempat nyasar ketika turun dari MRT Bugis, namun sebenarnya lokasi hotel ini sangat mudah dicari. Lokasinya sangat dekat dengan mall Bugis+, Bugis Junction, bugis street yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 10 menit. Sayang saya lupa pintu exit dari MRT Bugis ini, biar ngga bingung kalo mau menginap disini email dulu ke hotel tentang alat transportasi beserta pintu exit dari MRT Bugis.
Foto kamar saya ambil ketika check out, harap maklum kalo berantakan hehehe...
Saya memesan dua kamar terdiri dari 3 dewasa, 1 remaja dan 1 balita. Satu kamar terisi oleh saya dan suami dengan anak berumur 3 tahun sedangkan 1 kamar lagi terisi oleh kakak saya dengan suami dan anaknya yang berumur 12 tahun. Nah, peraturan kamar hotel adalah 1 kamar adalah 2 dewasa, jika diatas 11 tahun dihitung dewasa. Karena mau irit si kakak saya ini tetap pesan satu kamar. Untuk menyiasatinya sewaktu check inn yang satu orang nunggu dulu dari kejauhan di luar hotel hehehe (tidak untuk ditiru loh). Selanjutnya setelah proses check inn beres dan kami melihat kamar, baru deh kakak saya yang selundupan naik keatas hahaha. Hari berikutnya pun aman bahkan breakfastpun bareng-bareng ngga dilihatin. Padahal nih disetiap lorong lantai hotel ada camera cctv bahkan letak kamera cctv ada didepan kamar kita jadi kalo mau keluar masuk kamar pasti terlihat di cctv. Customer service disini cenderung cuek jadi ngga begitu memperhatikan jumlah pengunjung didalam kamar secara detail. Sepertinya setiap hari pegawai CS ada shift sebanyak 3 kali dengan orang yang berbeda-beda. Mungkin karena kami lagi “lucky” jadi aman ya…
Kondisi kamar bersih dengan model twin bed, ada jendela, kamar mandi bersih dan tidak ada permasalahan di air panas, lalu ada safety box, heater, lemari dan hanger dan make up room setiap hari. Kendalanya Cuma satu, wifi dikamar saya ini lemot banget padahal di kamar kakak saya super kenceng. Sempat protes pengin ganti kamar ke CS hotel, eh ngga diperbolehkan karena sudah terlanjur check inn dikamar ini. Jadi kalo mau gratis wifian saya harus buka pintu kamar atau lari dulu ke kamar kakak aishhh sedangkan di ruang makan wifi cukup kencang.
Kondisi kamar bersih dengan model twin bed, ada jendela, kamar mandi bersih dan tidak ada permasalahan di air panas, lalu ada safety box, heater, lemari dan hanger dan make up room setiap hari. Kendalanya Cuma satu, wifi dikamar saya ini lemot banget padahal di kamar kakak saya super kenceng. Sempat protes pengin ganti kamar ke CS hotel, eh ngga diperbolehkan karena sudah terlanjur check inn dikamar ini. Jadi kalo mau gratis wifian saya harus buka pintu kamar atau lari dulu ke kamar kakak aishhh sedangkan di ruang makan wifi cukup kencang.
Kondisi kamar mandi
Area Makan
Nah yang paling saya tunggu adalah breakfastnya hehehe… Seperti layaknya breakfast ala luar negeri saya mendapatkan roti, cereal, kopi instan, susu, air putih dan mie instan cup. Sempat girang dapat mie instan cup yang dapat ambil sepuasnya, eh rasanya super ngga enak haduuuh mending bawa mie dari Indonesia deh. Sewaktu saya makan, saya melihat ada pengunjung (orang Indonesia loh) yang membawa mie instan cup yang belum dibuka untuk dibawa didalam kamar namun ditegur oleh CS hotel, jadi untuk makan dan minum dilarang dibawa dari area ruang makan…
Enaknya kalo menginap di hotel ini kalo mau jalan-jalan ke mall bugis bisa santai sampai malam. Malah malam-malam ketika suami dan kakak saya pada males keluar, saya jalan-jalan berduaan dengan anak di mall bugis hihihi. Lokasi hotel dekat dengan sevel yang buka 24 jam dan dekat hotel fragrance bugis. Sekitar hotel ada halte bus, kalo lagi males jalan ke stasiun MRT saya naik bus seperti ke Merlion yang hanya sekitar 1 stop. Saya membaca ulasan pengunjung di website banyak yang mengeluh kamar kecil, kotor dan kurang bagus. Setiap orang pasti punya pendapat yang berbeda, ketika kami menginap saya merasa nyaman, bersih dan ukuran kamar cukup besar untuk ukuran hotel bintang dua di Singapore. Happy Travelling!
Amaris Hotel by Santika, Bugis – Singapore
21 Middle Road, Bugis Junction, Bugis, Singapura 188931
Checkinn : 02.00 pm
Checkout 12.00 pm
Tahun pembangunan : 2013
0 Comments